Berita Viral
Baru Pertama Kali Terjadi di Dunia, Pager Alat Komunikasi Hizbullah Meledak Bersamaan
Pager Adalah Perangkat Telekomunikasi Nirkabel Berteknologi Rendah yang Menerima dan Menampilkan Pesan Alfanumerik atau Suara.
Perdana Menteri Lebanon, Najib Mikati, juga menyalahkan Israel atas ledakan tersebut.
Dia mengatakan bahwa ledakan tersebut merupakan "pelanggaran serius terhadap kedaulatan Lebanon serta kejahatan menurut semua standar".
Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, mengatakan bahwa ia telah memberi tahu menlu Lebanon bahwa dirinya "mengutuk keras terorisme Israel".
Pejabat Israel belum mengomentari tuduhan tersebut, tetapi sebagian besar analis setuju bahwa tampaknya Israel berada di balik serangan tersebut.
Prof Simon Mabon, ketua Hubungan Internasional di Universitas Lancaster, mengatakan kepada BBC: "Kami tahu bahwa Israel memiliki preseden penggunaan teknologi untuk melacak targetnya" - tetapi ia menyebut skala serangan ini "belum pernah terjadi sebelumnya".
Lina Khatib, dari lembaga kajian Chatham House yang berbasis di Inggris, mengatakan serangan itu menunjukkan bahwa Israel telah menyusup ke "jaringan komunikasi" Hezbollah "secara mendalam".
Mengapa Hezbollah menggunakan pager?
Hezbollah sangat bergantung pada pager atau penyeranta sebagai alat komunikasi untuk menghindari pelacakan lokasi oleh Israel.
Pager adalah perangkat telekomunikasi nirkabel berteknologi rendah yang menerima dan menampilkan pesan alfanumerik atau suara.
Ponsel telah lama ditinggalkan karena dianggap terlalu rentan, seperti terjadi dalam pembunuhan pembuat bom Hamas, Yahya Ayyas, oleh Israel pada 1996.
Ketika itu, ponselnya meledak di tangannya.
Namun, seorang agen Hezbollah mengatakan kepada kantor berita AP bahwa pager yang digunakan para anggota Hezbollah adalah merek baru yang belum pernah digunakan kelompok tersebut sebelumnya.
Emily Harding, mantan analis CIA, mengatakan pelanggaran keamanan tersebut sangat memalukan bagi Hezbollah.
"Pelanggaran sebesar ini tidak hanya berbahaya secara fisik, tetapi juga akan membuat mereka mempertanyakan seluruh perangkat keamanan mereka," katanya kepada BBC.
"Saya berharap mereka melakukan investigasi internal intensif yang akan mengalihkan perhatian mereka dari potensi pertikaian dengan Israel."
Badan intelijen Israel, Mossad, dilaporkan menanam sejumlah kecil bahan peledak di dalam sebanyak 5.000 penyeranta (pager) buatan Taiwan yang dipesan kelompok Hizbullah beberapa bulan lalu.
Informasi ini diungkap oleh sumber keamanan senior Lebanon dan seorang sumber lainnya, seperti dilansir Reuters, Rabu (18/9/2024), setelah insiden ledakan massal melanda ribuan pager yang digunakan para pejabat dan anggota Hizbullah di berbagai wilayah Lebanon.
Sejumlah sumber mengatakan kepada Reuters bahwa plot tersebut telah direncanakan selama berbulan-bulan.
Seorang sumber keamanan senior Lebanon mengungkapkan bahwa Hizbullah memesan 5.000 unit pager yang dibuat oleh perusahaan bernama Gold Apollo yang berbasis di Taiwan.
Menurut para sumber, ribuan pager itu dibawa ke Lebanon pada awal tahun ini.
Sumber keamanan senior Lebanon mengidentifikasi foto model pager, jenis AP924, yang sama seperti pager lainnya secara wireless atau nirkabel bisa menerima dan menampilkan pesan teks, tetapi tidak bisa melakukan panggilan telepon.
Para petempur Hizbullah, menurut dua sumber yang memahami operasi kelompok tersebut, telah menggunakan pager sebagai sarana komunikasi berteknologi rendah dalam upaya menghindari pelacakan lokasi oleh Israel.
"Menurut Pejabat yang diberi pengarahan tentang masalah tersebut yang berbicara dengan New York Times; Ribuan Pager Terenkripsi yang Meledak hari ini di Lebanon, yang mengakibatkan Ratusan Anggota Hizbullah Tewas atau Terluka Kritis, Diimpor ke Lebanon oleh Perusahaan Pager yang Berbasis di Taiwan, Gold Apollo. Pager tersebut telah dipasangi bom oleh Agen Israel sebelum mencapai Lebanon, di mana sekitar 1-2 Ons Bahan Peledak ditempatkan di samping Baterai Perangkat, di samping Pemicu untuk memungkinkan Detonasi Jarak Jauh. Pada pukul 3:30 PM hari ini, Pager menerima Pesan yang tampaknya datang dari Pimpinan Senior Hizbullah, yang kemudian Mengaktifkan Bahan Peledak di dalam Perangkat; dengan Pager yang Diprogram untuk "Berbunyi" beberapa kali sebelum Meledak,"tulis akun X @sentdefender.
(*/TRIBUN-Medan.com)

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.