Kisah Tragis Michael Rockefeller

KISAH TRAGIS Michael Rockefeller, Pewaris Keluarga Rockefeller, Tewas Dimangsa Suku Kanibal Papua?

Michael Rockefeller, salah satu pewaris keluarga jutawan Rockefeller, dikabarkan hilang saat berusaha berenang di pesisir pantai Papua, Indonesia.

Editor: M.Andimaz Kahfi

TRIBUN-MEDAN.COM - Michael Rockefeller, salah satu pewaris keluarga jutawan Rockefeller, dikabarkan hilang saat berusaha berenang ke pantai ketika perahu yang ditumpanginya terbalik di pesisir pantai Papua, Indonesia pada tahun 1961.

Saat itu, upaya pencarian dilakukan secara besar-besaran.

Untuk mencari anaknya, ayah Michael Rockefeller, Nelson menyewa Boeing 707 dan terbang bersama tentara ke wilayah tersebut.

Ribuan penduduk setempat bergabung melakukan pencarian dengan melibatkan puluhan kapal, pesawat dan helikopter.

Tapi tidak pernah jejak sang anak ditemukan. Setelah sepuluh hari, sang ayah menyerah dan menghentikan pencarian.

Pejabat Belanda saat itu menduga bahwa Michael Rockefeller telah tenggelam.

Kalau pun bisa selamat mencapai pantai, Michael Rockefeller dipastikan juga bakal tewas dimangsa suku kanibal yang menghuni wilayah sekitar pantai Papua –sebelumnya bernama Provinsi Irian Jaya-- tersebut.

Delapan tahun kemudian, 1969, sebuah film dokumenter memperlihatkan sosok manusia Papua berkulit putih turut tampil bersama suku asli Papua.

Rekaman gambar hanya menunjukkan sekilas penampilan sosok pria berkulit putih dan berjanggut.

Ia berada di antara jajaran orang suku asli Papua berkulit hitam sedang naik kano.

Nah, diduga kuat orang itu adalah Michael Rockefeller.

Seperti dilansir Dailymail, Selasa (10/2/2015), hilangnya Michael Rockefeller pada 1961, sempat memicu perburuan besar di kawasan Pasifik Selatan.

Michael adalah pewaris dinasti Rockefeller yang merupakan keluarga paling kuat dalam sejarah Amerika Serikat.

Saat menghilang, anak Nelson Rockefeller –gubernur New York saat itu yang kemudian menjadi wakil presiden di era Gerald Ford-- itu sedang dalam perjalanan mengumpulkan benda seni primitif dari salah satu sudut terpencil di bumi.

 Ini  dilakukan sejak 23 tahun sebelumnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved