Israel vs Hamas

Pemimpin Hamas Yahya Sinwar Tewas, Jenazahnya Dibawa ke Israel

Militer Israel mengumumkan kematian pemimpin Hamas Yahya Sinwar pada Rabu (16/10/2024) waktu setempat.

|
Editor: Juang Naibaho
BBC
Yahya Sinwar semasa hidup. Militer Israel mengumumkan kematian Yahya Sinwar dalam operasi militer IDF di Gaza selatan pada Rabu (16/10/2024) waktu setempat. 

TRIBUN-MEDAN.com - Militer Israel mengumumkan kematian pemimpin Hamas Yahya Sinwar pada Rabu (16/10/2024) waktu setempat.

Dalam keterangan Israel, Yahya Sinwar tewas dalam operasi militer IDF (Pasukan Pertahanan Israel) di Gaza selatan.

Lebih dari setahun yang lalu, Israel melancarkan operasi militernya melawan gerakan bersenjata yang menguasai Gaza, bersumpah untuk melenyapkan para pemimpinnya.

Yang menjadi target utama Israel, terutama adalah dalang serangan 7 Oktober yang dikenal sebagai Operasi Banjir Al-Aqsa, yakni Yahya Sinwar.

Jasad Sinwar ditemukan di antara reruntuhan rumah kawasan Tal as-Sultan, sebuah daerah di Rafah Jalur Gaza selatan.

"Pembunuh massal Yahya Sinwar, yang bertanggung jawab atas pembantaian dan kekejaman pada 7 Oktober, telah dihabisi hari ini oleh tentara IDF," demikian keterangan militer Israel, Kamis (17/10/2024) waktu setempat.

Tak lama setelah jasadnya ditemukan, beberapa bagian tubuhnya seperti sehelai rambut dari janggutnya serta potongan jari Sinwar dibawa ke departemen forensik Kepolisian Israel

Barang bukti tersebut dibawa bersama jenazah Sinwar untuk diidentifikasi menggunakan teknologi canggih, melibatkan pengujian DNA dari mitokondria, organel yang bertanggung jawab atas energi sel.

Foto yang dilansir Khaberni dari Kan, yang menunjukkan adanya kesamaan bentuk gigi dari jenazah yang meninggal dalam serangan Israel dengan pemimpin Hamas Yahya Sinwar semasa hidup.
Foto yang dilansir Khaberni dari Kan, yang menunjukkan adanya kesamaan bentuk gigi dari jenazah yang meninggal dalam serangan Israel dengan pemimpin Hamas Yahya Sinwar semasa hidup. (khaberni/HO)

Diketahui, Yahya Sinwar pernah dipenjara di Israel. Sehingga kemungkinan hasil rontgen gigi, sidik jari, atau DNA-nya tercatat untuk membantu konfirmasi identitas.

Untuk memastikan keakuratan, Israel juga turut melakukan pengecekan struktur gigi untuk memastikan jenazah tersebut merupakan Yahya Sinwar.

Pakar ortodontik memeriksa rahang dan gigi mayat yang ditemukan di Gaza, membandingkannya dengan sinar-X pada foto Sinwar.

Menurut para ahli, karakteristik unik pada rahang mayat tersebut cocok dengan milik Sinwar. 

"Gigi diklasifikasikan menurut nomor uniknya, gigi 31 miring secara signifikan, dan celah, atau diastema, ada di antara gigi 31 dan 32, serta di antara gigi 11 dan 21," ungkap laporan tersebut, mengutip dari The Jerusalem Post. 

“Selain itu, gigi 21 memiliki fraktur yang dikenal sebagai "pitzaim," dan gigi 41 diposisikan lebih tinggi dari bidang oklusal,” imbuh laporan tersebut.

Proses identifikasi gigi sangat penting, terutama saat jenazah tidak dapat dikenali karena kerusakan parah akibat kebakaran, kecelakaan, atau cedera akibat perang. 

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved