Berita Viral
Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto Sebut Penyerangan Warga Sibiru-biru Diawali Adanya Geng Motor
Mabes TNI memastikan akan terus mengawal proses hukum keterlibatan oknum anggota TNI dalam penyerangan warga Sibiru-biru tersebut.
"Kami belum tahu pasti bagaimana Raden bisa menjadi korban kebrutalan itu. Dia ditemukan tergeletak bersimbah darah di pinggir jalan dengan luka di kepala dan tubuhnya," katanya.
Meskipun sempat dibawa ke rumah sakit, Raden meninggal dunia dalam perjalanan. Setelah mengetahui Raden tewas, warga marah dan melakukan protes.
Pada Sabtu pagi, jenazah Raden dibawa ke depan markas Armed-2 sebagai bentuk protes terhadap tindakan keji yang dilakukan oleh oknum anggota TNI tersebut.
"Raden adalah tokoh masyarakat yang dituakan di desa kami. Dia tidak salah apa-apa, tetapi malah menjadi korban serangan TNI," kata Bahrun.
Situasi di Desa Selamat mulai kondusif pada Minggu, meskipun warga masih merasa khawatir dan trauma. "Seharusnya rakyat merasa aman dengan adanya markas tentara di desanya, tapi kami justru merasa ketakutan," ujarnya.
Seorang warga, Herna mengatakan Raden Barus merupakan korban dari kebrutalan personel TNI. Ia menyebut, aparat negara itu beramai-ramai membantai pria 60 tahun tanpa belas kasih.
Kedatangan mereka ke markas Batalyon Armed menuntut keadilan tewasnya Raden Barus diduga akibat digebuki dan ditusuk. "Ke sini nuntut keadilan. Dia pelindung kenapa dia pembunuh," kata Herna, dijumpai di depan Batalyon Armed 2/105 Kilap Sumagan, Sabtu (9/11/2024).
Herna mengungkapkan sejauh ini korban tewas akibat penyerangan ini baru satu orang. Ada belasan korban luka tapi dikabarkan hanya tujuh orang yang luka parah. Dari tujuh orang itu, satu di antaranya tangannya hampir putus akibat ditebas.
Herna menceritakan, saat kejadian Jumat malam sekitar pukul 22:30 WIB hingga Sabtu dini hari ada 100 lebih personel TNI berseragam preman dan berseragam lengkap menyerbu kampungnya.
Mereka datang membantai warga tak peduli muda, tua maupun orang yang melintas. Bahkan ada yang mendobrak pintu rumah warga lalu menyeret dan menghajarnya.
"Kami gak tahu masalahnya apa, gak ada kami bermusuhan sama Armed ini. Setahu kami satu kampung Sibiru-biru ini tidak bermusuhan dengan Armed," katanya.
Rofikar Tarigan Dipukuli dan Dibawa ke Batalyon Armed
Seorang korban penganiayaan, Rofikar Sanjaya Tarigan (18) mengatakan, kejadian begitu mencekam. Saat itu dirinya baru keluar rumah hendak membeli rokok tiba-tiba melihat segerombolan orang datang ke kampungnya.
Melihat situasi memanas karena gerombolan pria berambut cepak membawa senjata tajam berbagai jenis ia melarikan diri ke rumah neneknya. Rupanya, dia dikejar sekitar puluhan orang hingga merangsek masuk ke rumah neneknya.
Awalnya, orang tak dikenal itu menanyakan keberadaan yang disebut adiknya dan Rofikar mengaku tak mengetahui orang yang disebut. Ternyata, puluhan orang mendobrak pintu dan langsung menyeretnya keluar dari rumah dan menghajar nya.
NASIB Bripda MA Polisi Lempar Helm ke Pelajar Sampai Jatuh dan Koma, Ngaku Refleks |
![]() |
---|
PROFIL Salsa Hutagalung Influencer yang Tantang Ahmad Sahroni, Sentil Manusia Maruk Tak Tahu Diri |
![]() |
---|
PROFIL Evie Effendi Ustaz Gaul Diduga Aniaya Anak Perempuannya, Korban Ngaku Dipukul dan Diludahi |
![]() |
---|
ALASAN Bripda MA Lempar Helm ke Pelajar SMK Sampai Jatuh Koma dan Kepala Pecah, Sebut Refleks |
![]() |
---|
NASIB Siswandi Keluarga Pasien Arogan yang Paksa Dokter Syahpri Buka Masker, Dijerat Pasal Berlapis |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.