Berita Viral

RESPONS Pertamina soal Video Viral Banyaknya Mobil Rusak Usai Isi BBM Pertamax

Media sosial diramaikan video yang memperlihatkan sejumlah kendaraan mengalami kerusakan mesin yang diduga akibat penggunaan Pertamax.

|
Editor: Juang Naibaho
DOK. Humas Pertamina
Pertamina Patra Niaga mengecek bengkel-bengkel di area Cibinong untuk menanggapi dugaan kerusakan mesin akibat kualitas Pertamax, Minggu (24/11/2024). 

Menurut Heppy, kandungan sulfur pada BBM Pertamax sudah sesuai dengan ketentuan dan jumlahnya masih jauh di bawah 400 ppm (part per million). 

"Saya kira hal tersebut tidak benar. Spesifikasi Pertamax sesuai dengan ketentuan dari Migas, di mana untuk RON 92 batas maksimum kandungan sulfur adalah maksimal 400 ppm," ujarnya kepada Kompas.com, Rabu (18/9/2024). 

"Pertamax masih jauh di bawah 400 ppm," tambahnya. 

Heppy menyampaikan, Pertamax sebelumnya pernah diuji oleh Lembaga Minyak dan Gas Bumi (Lemigas) yang berada di bawah naungan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia. 

"Hal ini pernah dilakukan pengujian oleh Lemigas. Tidak hanya Pertamax, tapi juga RON 92 dari badan usaha lainnya," jelas Heppy. 

Sebelumnya, Deputi Transportasi dan Infrastruktur, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves), Rachmat Kaimuddin mengatakan bahwa saat ini standar sulfur internasional BBM adalah 50 ppm atau lebih rendah. 

Ia menyebut, saat ini BBM yang disediakan Pertamina hampir seluruhnya belum memenuhi sulfur 50 ppm, termasuk Pertamax 92. 
"Hari ini, BBM yang disediakan Pertamina memang hampir seluruhnya belum memenuhi sulfur 50 ppm. Karena itu, kita merasa penting dan urgent untuk pemerintah mendukung Pertamina agar bisa menyediakan BBM lebih berkualitas," ujarnya dikutip dari Kompas.com, Sabtu (14/9/2024). 

Dalam contoh yang dipaparkan Rachmat, kandungan sulfur BBM Pertalite adalah 500 ppm, jauh di atas standar internasional. 
Bahkan, BBM Pertamax 92 juga masih berada di 400 ppm. 

Kemenko Marves desak Pertamina  

Rachmat kemudian mendesak Pertamina agar melakukan perubahan spesifikasi bahan bakar minyak (BBM) di pasaran menjadi rendah sulfur berstandar Euro IV. 

Kandungan sulfur yang besar dinilai tidak ramah bagi lingkungan maupun kesehatan. Oleh karena itu, pemerintah ingin menurunkan kandungan sulfur pada BBM demi meningkatkan kualitasnya. 

Merujuk data yang dibagikan Kemenko Marves, hanya ada tiga jenis BBM Pertamina yang masuk kategori bersih dan sesuai standar Euro 4, yakni: Pertamax Green Pertamax Turbo Pertadex 53. 

Meski demikian, jenis BBM tersebut tersedia secara terbatas di Surabaya dan Jakarta.

 (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved