Sumut Terkini
Demo Jalan Medan-Berastagi Sempat Ancam Kepung Kantor Gubsu, Pj Sekda Temui Massa
Massa sampaikan 3 turunan, mendesak pemerintah Provinsi Sumatera Utara segera tuntaskan beronjong Medan-Berastagi
Penulis: Dedy Kurniawan | Editor: Ayu Prasandi
"Kita tahu memang macet, bisa berjam-jam karena macet. Masyarakat pasti akan terganggu, kita sepakat kita akan antisipasi ini dengan segera, kita akan sampaikan ke pak Pj Gubernur dan Forkopimda. Kita berharap aman lalu lintas saat Nataru ini, tapi kalau ada kejadian bencana alam tentu itu tidak kita harapkan," ungkapnya.

Kemudian menanggapi rencana pembangunan bronjong pada tebing-tebing yang ada di Jalan Medan-Berastagi, Effendy mengatakan pembangunan sudah mulai dilakukan dan diusahakan berlanjut lebih cepat.
Sudah ada dua titik dikerjakan, dan akan dilakukan percepatan ke 12 titik.
Longsor Sembahe Sibolangit di belasan titik menutup akses jalan Medan Berastagi sejak 26 November 2024 hingga 2 Desember 2024.
Kepala Basarnas Medan, Erikson, melaporkan 23 korban luka dan 10 korban meninggal.
Pj Gubernur Sumut, Agus Fatoni sudah meninjau langsung lokasi longsor di tikungan Sembahe-Tirtanadi yang memakan 10 korban longsor dan banjir. Pj Gubernur mendatangi titik terparah longsor di Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deliserdang, Senin (2/12/2024)
Agus Fatoni mengatakan, tikungan Sembahe-Tirtanadi merupakan titik paling rawan secara geografi. Jalur ini merupakan tikungan melintang dan melingkar yang bertingkat, artinya di atas jalan merupakan jalur lanjutan dengan sisi kanan dan kiri tebing-tebing, jurang.
"Ini jalur paling rawan karena jalannya melintang. Dari atas di bawahnnya ada jalan, jadi kalau longsor dari atas bisa putus jalannya ke bawah. Nah ini dari PU akan dirancang jalannya dibuka jalur Shortcut rencana jangka panjang," jelasnya.
Diketahui jalur Medan-Sibolangit merupakan satu di antara jalan lintas nasional, yang menghubungkan antar kabupaten dan kota.
Di antaranya, Medan, Sibolangit, Karo, Dairi, Aceh, Toba, Samosir, Simalungun, Siantar.

Untuk jangka pendek, langkah antisipasi yang akan dilakukan pemerintah adalah membangun tembok-tembok penahan tanah potensi longsor di tebing-tebing.
"Untuk anggaran tidak pakai dana yang normal, karena ini anggaran karena kondisi bencana jadi bisa lebih cepat," katanya.
Dia berharap menjelang perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 saat arus mudik kondisi tetap aman dari longsor dan banjir susulan.
"Kita harapkan saat menjelang Nataru curah hujan tidak tinggi, kita terus antisipasi dan langkah-langkah pencegahan agar tidak terjadi lagi longsor," katanya.
Agus Fatoni mengingatkan agar masyarakat tetap waspada. Karena selama Desember masih berpotensi hujan.
Sekda Sumut Togap Minta Bapenda Permudah Masyarakat untuk Bayar Pajak dengan Cara Jemput Bola |
![]() |
---|
Terekam CCTV Aksi Pria di Asahan Maling Motor di Masjid |
![]() |
---|
Timbul Lingga Difavoritkan Kembali Pimpin DPC PDIP Siantar, Berikut Rekam Jejaknya |
![]() |
---|
Jaksa Belum Tetapkan Tersangka pada Dugaan Korupsi Pengadaan Smartboard di Langkat, Ini Alasannya |
![]() |
---|
Harimau Sumatera Keluar Hutan di Karo, Terekam Masuk ke Perladangan di Kecamatan Kutabuluh |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.