Berita Medan

Sindiran Pedas Siswa SMKN 10 Medan ke Pihak Sekolah saat Lakukan Unjuk Rasa, Sebut Kepsek Kabur

Mereka pun menyanyikan lagu opick yang berjudul 'Muhammadku' namun liriknya diganti.  

Penulis: Anisa Rahmadani | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN MEDAN/DANIL SIREGAR
AKSI SISWA SMK- Siswa membentang spanduk didepan SMKN 10 Medan, Rabu (12/2/2025). Aksi tersebut sebagai bentuk protes, dampak gagalnya mengikuti jalur Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP) karena kelalaian sekolah dalam melakukan input data ke Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS). 

"Kami dapat dari group WhatsApp, kami sempat dilarang. Pemberitahuan itu dari Kepsek sendiri untuk mengeluarkan anak-anak murid diwajibkan menahan kami di sekolah," jelasnya. 

Hingga saat berita ini diterbitkan, aksi unjuk rasa masih berlangsung, hanya saja, orangtua siswa SMKN XII diajak mediasi oleh pihak sekolah.  

Perlu diketahui, sebelumnya para siswa ini telah melakukan aksi pada Kamis (6/2/2025). Kala itu, pihak sekolah telah mengaku lalai dalam menginput data ke PDSS.

Kasi SMK Cabang Dinas Pendidikan Wilayah I Medan -Deliserdang Duta Syailendra meninjau sekolah SMKN 10 Medan, Kamis (6/2/2025).  

Tinjauan tersebut dilakukan karena adanya kasus siswa Kelas XII tidak bisa daftar Daftar Perguruan Tinggi Nasional (PTN) melalui jalur pendaftaran Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP). 

Dari hasil peninjauan tersebut, Duta mengatakan, pihak sekolah melakukan pengisian data Pangkalan Data Siswa dan Sekolah (PDSS) pada saat injury time (menit-menit terakhir) penutupan pendaftaran.

"Jadi ini kasusnya yang saya denger masalah eligible (anak-anak yang masuk PTN melalui jalur undangan) dimana pihak PDSS memasukkan data di injury time," ucapnya.

Menurutnya, pihak sekolah memasukkan data di hari terakhir dimana itu seluruh sekolah juga sedang memasukkan data PDSS.

"Kalau saya lihat ini, keterlambatan orang ini masukkan data pada saat seluruh sekolah juga masukkan data secara ramai ramai di hari terakhir,"terangnya.

Menurutnya, kesalahan operator yang memasukkan data di injury time menjadi penyebab utamanya.

"Jadi hari terakhir, petugasnya entry data di hari terakhir ketika injury time, kan ini bahaya, itu satu, ini dicarikan solusinya," jelasnya.

(Cr5/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan

 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved