Berita Viral

KESEDIHAN Kades Kohod Usai Jadi Tersangka, Ngaku Hanya Korban, Kini Kurang Sehat dan Badannya Kurus

Menurut kuasa hukumnya, kondisi Kades Kohod Arsin bin Asip sedang kurang sehat. Berat badannya turun 10 kilogram.

|
Editor: AbdiTumanggor
Istimewa
MINTA MAAF: Kepala Desa Kohod, Arsin bin Asip, meminta maaf kepada seluruh rakyat Indonesia atas kegaduhan yang telah terjadi. Arsin juga mengaku bahwa dalam kasus ini, dirinya turut menjadi korban dari perbuatan pihak lain. Saat ini sudah 4 orang ditetapkan sebagai tersangka oleh Bareskrim Polri, Senin (18/2/2025). 

“Termasuk, kita dapatkan sisa-sisa kertas yang digunakan, yang kita duga dan kita lihat identik dengan kertas yang digunakan sebagai alat untuk warkah,” ujar Djuhandhani.

Penyidik juga menyita beberapa lembar fotokopi alat bangunan baru yang atas nama beberapa orang pemilik.

Lalu, ada juga tiga lembar surat keputusan kepala desa yang isinya belum dapat diungkap oleh Djuhandhani.

“Kemudian, juga kita dapatkan rekapitulasi permohonan dana transaksi Kohod kedua serta beberapa rekening yang kita dapatkan,” kata dia.

Polisi Juga Dalami Asal Harta Kades Kohod 

Bareskrim Polri juga akan mendalami soal aliran dana yang diterima Kepala Desa Kohod, Arsin, dalam kasus dugaan pemalsuan beberapa surat dokumen untuk permohonan hak atas tanah di lahan pagar laut Tangerang.

“Kalau masalah tindak pidana pencucian uang (TPPU), kita akan kembangkan lebih lanjut,” ujar Brigjen Pol Djuhandhani Rahardjo Puro.

Sebagai informasi, saat kasus pagar laut Tangerang mencuat, sejumlah aset milik Arsin menarik perhatian publik. Mulai dari rumah mewah, mobil Honda Civic Turbo, HRV dan Jeep Rubicon.

Meski begitu, Djuhandhani mengatakan, penyidik saat ini masih fokus pada perkara pemalsuan surat izin yang dilakukan oleh Kades Kohod bersama tiga rekannya.

“Kami saat ini masih konsentrasi pada proses penyidikan pemalsuan ya,” lanjut dia.

Kepala Desa Kohod, Arsin bin Asip, Minta Maaf, Ngaku Kurang Sehat

Kepala Desa Kohod, Arsin bin Asip, telah meminta maaf kepada seluruh rakyat Indonesia atas kegaduhan yang telah terjadi.

Dengan memakai peci hitam, baju muslim putih dan sarung, Arsin menyebut segala kegaduhan yang terjadi di Desa Kohod tak pernah dia harapkan.

Tak lupa dia juga tampak mengenakan jam tangan mewah berwarna emas. 

"Saya Arsin bin Asip secara pribadi maupun jabatan saya selaku Kepala Desa. Atas kegaduan yang terjadi di Desa Kohod, situasi tersebut tidaklah kami harapkan," ungkap Arsin kepada wartawan, Jumat (14/2/2025).

"Pada kesempatan ini, dengan kerendahan hati saya ingin menyampaikan permohonan maaf saya yang terdalam, khusus kepada warga Desa Kohod. Dan serta seluruh warga negara Indonesia," lanjut dia.

MINTA MAAF: Kades Kohod, Arsin (tengah) saat konferensi pers di rumahnya, jalan Kali Baru, Desa Kohod, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, pada Jumat (14/2/2025). Ia mengaku jadi korban kasus pagar laut dan dipaksa tanda tangan. Ia juga minta maaf atas kegaduhan yang terjadi.
MINTA MAAF: Kades Kohod, Arsin (tengah) saat konferensi pers di rumahnya, jalan Kali Baru, Desa Kohod, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, pada Jumat (14/2/2025). Ia mengaku jadi korban kasus pagar laut dan dipaksa tanda tangan. Ia juga minta maaf atas kegaduhan yang terjadi. (Tribuntangerang.com/Nurmahadi)

Ngaku Jadi Korban atas Perbuatan Orang Lain

Arsin juga mengaku bahwa dalam kasus ini, dirinya turut menjadi korban dari perbuatan pihak lain.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved