Breaking News

Berita Viral

GELAGAPAN Buktikan Novi Sukatani Buka Aurat, Sekolah Akhirnya Ngaku Didatangi Polisi: Ditanyai Data

Setelah gelagapan membuktikan alasan pemecatan Novi Sukatani yang disebut karena buka aurat, pihak sekolah akhirnya mengakui jika mereka didatangi pol

Editor: Liska Rahayu
Youtube iNews/Instagram Sukatani
VOKALIS SUKATANI DIPECAT - Sekolah gelagapan diminta tunjukan bukti vokalis Sukatani buka aurat, diduga yayasan pakai kacamata tembus pandang 

TRIBUN-MEDAN.com - Setelah gelagapan membuktikan alasan pemecatan Novi Sukatani yang disebut karena buka aurat, pihak sekolah akhirnya mengakui jika mereka didatangi polisi.

Seperti diketahui, SD IT Mutiara Hati memecat vokalis band Sukatani setelah lagu 'Bayar Bayar Bayar' viral di berbagai platform media sosial.

Band Sukatani yang memiliki karya mengkritik instansi kepolisian itu menjadi perbincangan.

Setelah viral, vokalis band Sukatani Novi malah dipecat pihak sekolah.

Namun beberapa pihak merasakan ada kejanggalan soal alasan Novi dipecat.

Alasan pemecatan vokalis band Sukatani Novi Citra Indiyati dinilai tak masuk akal.

Novi dipecat sebagai guru dari SD IT Mutiara Hati dengan alasan karena membuka aurat.

Sedangkan dari semua dokumentasi Sukatani, Novi justru menutup auratnya.

Bahkan dua personel Sukatani ini memakai topeng sebagai aksi panggungnya.

Ketua Yayasan Al Madani Banjarnegara Khairul Mudakir mengatakan Novi diberhentikan sebagai guru pada tanggal 6 Februari 2025.

"Pelanggaran terhadap SOP dan kode etik. Bukan buka aurat tetapi ada pelanggaran kode etik terkait dengan pergaulan kemudian penggunaan busana. Iya pada saat konser," katanya seperti dikutip dari iNews, dilansir TribunJatim.com via Tribun Bogor dari YouTube, Jumat (28/2/2025).

Khairul berkukuh berulangkali menerangkan bahwa Novi dipecat sebagai guru karena melanggar SOP dan kode etik.

Sampai akhirnya ia mengaku bahwa sehari sebelumnya pihak yayasan didatangi anggota polisi.

"Hanya sekadar konfirmasi saja, tanggal 5 Februari. Karena SOP dan kode etik di yayasan mengikat seluruh guru dan karyawan bukan hanya saat di sekolah," katanya.

Ia mengaku keputusan memecat vokali band Sukatani sama sekali bukan karena ada ancaman dari polisi.

"Tidak ada (pengaruh polisi). Kami baru tahu bahwa ada SOP dan kode etik yang dilanggar mba Novi. Dari polsek dia hanya menanyakan data saja apa mba Novi ada di SD atau tidak, hanya sebatas itu tidak menyinggung konser," katanya.

Pendiri Lokataru Haris Azhar justru merasa janggal dengan alasan sekolah memecat vokalis band Sukatani sebagai guru.

Haris berkata dalam Islam juga diajarkan untuk tidak memfitnah manusia.

Pasalnya kata Haris, selama penampilannya, Novi selalu menyembunyikan wajahnya dengan menggunakan topeng.

Ia juga selalu mengenakan lengan panjang dan bawahan tertutup.

"Saya mau bilang bapak ini hati-hati bicara, buka aurat saya khawatir, Sukatani justru semakin tertutup. Karena si Novi jaga aurat maka dia munculnya dengan topeng seperti itu. Kalau sekolah ini bilang dia (Novi) buka aurat jangan-jangan ada yang pakai kacamata tembus pandang," kata Haris Azhar.

Beda dari pernyataan sebelumnya, Khairul Mudakir kini justru mengatakan bukti pelanggaran aurat itu didapatkan di luar panggung penampilan Sukatani.

"Kita melihat bukan hanya pada saat konser. Saya menemukan beberapa kasus menjelang konser dan di luar konser," katanya.

Haris Azhar kembali mencecar dugaan bahwa pihak sekolah juga mendapat intimidasi hingga langsung memecat Novi sebagai guru.

"Jujur aja pak bapak diintimidasi polisi atau gak? Bapak ini pendidik tunjukan bapak jujur biar bangsa ini jadi maju, kalau bapak bicara ditutupin percuma ditutupin karena polisi yang mengintimidasi sedang diperiksa Propam Polda Jateng, jangan sampai bapak diperiksa juga sama Propam atau diperiksa kantornya pak Nowel. Sukatani sudah ada lawyernya dalam waktu dekat akan kirim laporan juga, nah bapak akan diminta," kata Haris.

Haris Azhar merasa janggal dengan alasan sekolah memecat Novi sebagai guru.

Sebab Novi dipecat beberapa jam setelah dipanggil untuk memberi klarifikasi kepada sekolah.

"Aneh pelanggaran berat tapi hanya dalam hitungan jam dipecat, fakta yang mana gak ada gambarnya Sukatani itu buka-buka. Justru dia makin ditutup lebih rapat dari orang yang pakai burka. Jadi jujur aja bapak bicara, bapak dapat intimidasi dari oknum itu? Atau ada yang telepon minta yayasan ini dibargaining kalau anda tidak pecat yayasan ini akan ditutup. Atau bapak lalai dalam menjalankan mekanisme, pelanggaran kok dalam beberapa jam dihukum," kata Haris Azhar.

Sementara itu, kabar terbaru menyatakan bahwa status Dapodik guru milik vokalis band Sukatani Novi Citra Indriyati kembali aktif.

Kepala Obmbudsman RI Jawa Tengah, Siri Farida, mengatakan, status data pokok pendidikan (Dapodik) milik vokalis band Sukatani, Novi Citra Indriyati, sudah kembali aktif pada Senin (24/2/2025) pukul 17.11 WIB. 

Ombudsman Jawa Tengah telah melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah pihak terkait polemik pemecatan Novi sejak Senin (24/2/2025). 

“Pemeriksaan yang dilakukan masih bersifat koordinasi dan pencegahan maladministrasi,” kata Farida, Selasa (25/2/2025) dikutip dari Kompas.com.

“Akhirnya, data Dapodik Saudari Novi sudah diaktifkan kembali,” lanjutnya.

Diketahui, Dapodik Novi telah dinonaktifkan oleh admin sekolah pada Kamis (13/2/2025) pukul 10.19 WIB.

Siti Farida mengatakan, sanksi yang diberikan kepada Novi harus berdasarkan proses peradilan yang berlaku di instansi tersebut. 

"Sanksi berat dapat diberikan jika yang bersangkutan telah diperiksa secara berkeadilan dan terbukti melakukan pelanggaran, atau dapat diberikan pembinaan jika hasil pemeriksaan tidak mengarah pada sanksi berat,” jelas Siti.

Lebih lanjut, Siti Farida memastikan, komitmennya untuk membuka secara transparan jika ditemukan adanya diskriminasi dan mal-administrasi dalam proses pemecatan Novi.

“Ombudsman berharap semua pihak mengedepankan objektivitas, termasuk dari pihak sekolah atau Dinas Pendidikan dalam melakukan evaluasi dan pemberian sanksi, jika yang bersangkutan statusnya guru,” kata Siti.

Sebelumnya, Kepala SD IT Mutiara Hati, Eti Endarwati, menegaskan bahwa pemecatan Novi tidak ada hubungannya dengan pelarangan lagu 'Bayar Bayar Bayar' Sukatani

Ia menyatakan, Novi sudah dipecat pada tanggal 6 Februari 2025, sebelum video klarifikasi band Sukatani muncul di media sosial.

"Betul diberhentikan, tetapi yang jadi masalah bukan lagu dan terkait peristiwa viralnya. Tapi yang dilanggar adalah kode etiknya terutama yang berkaitan dengan syariat Islam," ungkapnya Sabtu (22/2/2025). 

Eti Endarwati menjelaskan, Novi sebagai guru di sekolah swasta Islam seharusnya dapat menjaga aurat, terutama saat berada di luar sekolah.

"Kode etik sudah disosialisasikan di awal mendaftar dan dari awal beliau sudah tahu konsekuensinya. Jadi, kami menemukan di media sosial beliau ada bagian aurat yang terbuka," ujarnya.

Novi sendiri telah bekerja di SD IT Mutiara Hati sejak tahun 2022. 

Pihak sekolah mengaku kaget ketika mendengar berita bahwa Novi diminta untuk membuat video klarifikasi yang kemudian viral.

Di sisi lain, Kombes Pol Artanto, Kabid Humas Polda Jateng, memberikan klarifikasi mengenai kedatangan pihak kepolisian ke band Sukatani untuk meminta informasi tentang tujuan pembuatan lagu itu. 

Ia menegaskan, tidak ada intervensi dari kepolisian dalam hal ini.

"Kami juga tidak ada intervensi untuk menarik karya, jadi monggo silakan diedarkan," kata Artanto, Sabtu (22/2/2025). 

Artanto bahkan menyatakan, dia mendengarkan lagu tersebut dan tidak tersinggung dengan kritik yang terkandung di dalamnya.

Ia justru menghargai lirik lagu yang dianggap mengkritik kepolisian.

"Kami hargai, karena lirik lagunya mengkritik ke Polri," ujarnya.

(*/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

 

Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved