Berita Viral
Pembuat Patung Penyu Kuak Biaya Proyek Sebenarnya Usai Viral Rp15 M, Bantah Bahan Bakunya Kardus
Imran Firdaus selaku rekanan proyek membantah pembuatan patung penyu tersebut mencapai angka Rp15 miliar.
Dalam penjelasannya itu, Ade juga mengurai penyebab patung penyu yang konon terbuat dari kardus tersebut.
Adapun perihal pemeliharaan Alun-alun Gadobangkong, Ade menyebut pemda Sukabumi tidak punya anggaran yang cukup
"Di dalam itu kan banyak pedagang, jadi kurang bagus. Sehingga kita tugaskan Satpol PP, LH (untuk menjaga). Ke depannya kita pemerintah daerah kan tapi harus dibereskan dulu. Kita belum intervensi karena keuangan kita kurang. Tapi monitor, kita belum intervensi anggaran tapi pedagang dirapihkan, taman-taman (dibersihkan)," akui Ade.
Ditanyai soal biaya perbaikan Alun-alun Gadobangkong yang rusak, Ade menyebut pihaknya belum berani mengambil tindakan.
Baca juga: Awal Mula Eks Pejabat Disdik Sumut Tipu Pengusaha Rp 1,2 Miliar Modus Janjikan Proyek Pengadaan
Sebab daerah Sukabumi tidak menganggarkan untuk hal tersebut.
"Kita kalau ada masalah gini pasti belum berani (pakai anggaran daerah untuk memperbaiki kerusakan di Alun-alun Gadobangkong," imbuh Ade.
Tanggapan bijak Dedi Mulyadi
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi yang turut memberikan tanggapan.
Dalam akun media sosialnya, Dedi Mulyadi bijak mengurai reaksinya terkait kasus patung penyu yang disebut-sebut terbuat dari kardus tersebut.
Dedi menyebut bahwa ia sudah memerintahkan Inspektorat Pemprov Jabar untuk memeriksa proyek pembuatan patung tersebut.
"Mengenai ramainya (soal) patung penyu yang isinya kardus, saya tidak akan memberikan komentar terlalu panjang. Saya sudah meminta Inspektorat Provinsi Jawa Barat untuk turun ke lapangan mengaudit kegiatan proyek tersebut. Setelah nanti hasil audit, baru akan kita umumkan, agar masyarakat mendapat penjelasan objektif, tidak bersifat praduga dan fitnah," ungkap Dedi Mulyadi.
Lebih lanjut kata Dedi, ia ingin kasus tersebut diselesaikan secara transparan.
"Saya akan senantiasa berbuat objektif bagi kepentingan masyarakat dan akan senantiasa mengedepankan prinsip transparansi dan akuntabilitas. Untuk itu mohon sabar, kita menunggu hasil auditnya. Hasil audit itu menjadi landasan untuk melakukan langkah-langkah berikutnya," imbuh Dedi.
Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com
(*/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.