Berita Viral

13 WARGA SIPIL Dibantai di Yahukimo, Paulus Waterpauw: Perbuatan Biadab, Minta Kapolda Turun ke TKP

Tokoh Papua Komjen (Purn) Paulus Waterpauw menyoroti kasus pembantaian terhadap sejumlah warga sipil di Yahukimo.

Editor: AbdiTumanggor
Istimewa
13 WARGA SIPIL DIBUNUH: Tokoh Papua Komjen (Purn) Paulus Waterpauw menyoroti kasus pembantaian terhadap sejumlah warga sipil di Yahukimo, Papua Pegunungan. Sementara, Kapolda Papua Irjen Pol Patrige Renwarin mengatakan, pihaknya sedang melakukan penyelidikan, Senin (14/4/2025). Kapolda menduga peristiwa ini merupakan pembunuhan berencana oleh kelompok kriminal tertentu. (Istimewa) 

TRIBUN-MEDAN.COM - Tokoh Papua Komjen (Purn) Paulus Waterpauw menyoroti kasus pembantaian terhadap sejumlah warga sipil di Yahukimo, Papua Pegunungan. Ia pun meminta agar dilakukan penegakan hukum yang tegas.

Mantan Kabaintelkam Polri ini pun menyarankan agar Kapolda Papua Irjen Pol Patrige Renwarin turun langsung ke tempat kejadian perkara (TKP) bersama Pangdam Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Rudi Puruwito. "Kalau perlu turunkan pasukan,"ujarnya.

Menurut Paulus Waterpauw, pasukan diturunkan untuk mengevakuasi warga, itu sudah hal biasa. Tapi kata dia, menurunkan pasukan ke lokasi untuk melakukan penindakan dan penegakan hukum, itu baru luar biasa. Karena perbuatan pelaku dengan membantai belasan orang sipil itu sudah sangat biadab, di luar akal sehat kemanusiaan. "Itu perbuatan iblis,"tegasnya.

Mantan Kapolda Sumut ini meminta agar penegakan hukum di bumi Papua terus dilakukan dengan tegas dan terukur. Hal Ini untuk membuktikan bahwa tim gabungan TNI-Polri serius melakukan hal tersebut terhadap kelompok-kelompok kriminal bersenjata (KKB) di wilayah tersebut.

Paulus Waterpauw yang pernah menjabat dua periode Kapolda Papua ini mengisahkan, setiap ada laporan mengenai tindak pidana seperti ini, dirinya pasti turun tangan ke lokasi. Ia bersama tim gabungan TNI-Polri melakukan pemetaan tempat-tempat kelompok kriminal ini di wilayah Papua.

Menurut pensiunan Jenderal bintang tiga polri ini, bahwa tim gabungan TNI-Polri serius memberantas keberadaan kelompok kriminal yang meresahkan dan mengganggu keamanan serta ketertiban di Papua.

Mantan Penjabat Gubernur Papua Barat ini pun menduga, bahwa pelaku kriminal dengan membantai korbannya ini adalah kelompok Freeman dari salah satu suku di Yahukimo. Kata dia, OPM hanyalah cari panggung untuk mencari perhatian.

"Itu kelompok preman "Freeman" dari salah satu suku tertentu di Yahukimo yang kerjanya memalak dan meminta-minta. Kerja tidak bisa. Cara membunuh sangat biadab dan keji, mereka menggunakan kampak dan memutilasi korbannya,"jelas dia.

"Tuhan kutuk perilaku semacam ini, keji dan sangat tidak manusiawi. Kapolda dengan bantuan Pangdam harus turun ke TKP dan rencanakan langkah penegakan hukum. Sangat biadab perilaku kejahatan kemanusiaan semacam ini,"sambungnya.

Paulus Waterpauw pun meminta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk mengambil sikap atas kasus kejahatan kemanusiaan yang terus terjadi di Papua tersebut. Apalagi ini belasan warga sipil tewas dibunuh dengan secara keji.

"Kalau memang warga sipil di sana tidak bisa bekerja di sana, kan bisa dipulangkan baik-baik, tidak perlu membunuh dengan keji begitu. Bagaimana warga di sana maju kalau masyarakat luar saja tidak bisa masuk untuk memberikan edukasi, apa selamanya nomaden?"ujarnya.

OPM BUNUH SIPIL: Aksi keji gerombolan Organisasi Papua Merdeka (OPM) atau Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) dikabarkan membunuh sejumlah warga sipil yang berprofesi sebagai pendulang emas di wilayah Distrik Suntamon, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan pada Selasa (8/4/2025). (Dok. Puspen TNI)
OPM BUNUH SIPIL: Aksi keji gerombolan Organisasi Papua Merdeka (OPM) atau Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) dikabarkan membunuh sejumlah warga sipil yang berprofesi sebagai pendulang emas di wilayah Distrik Suntamon, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan pada Selasa (8/4/2025). (Dok. Puspen TNI)

Kapolda Papua: Masih dalam Penyelidikan

Terpisah, Kapolda Papua Irjen Pol. Patrige Renwarin dalam pernyataannya persnya menyampaikan, ia menduga peristiwa ini merupakan pembunuhan berencana.

“Kami menduga ini pembunuhan berencana dan dari hasil upaya kita untuk melakukan operasi kemanusiaan dengan penyelamatan korban yang selamat,” terangnya dalam keterangannya kepada wartawan dikutip, Senin (14/4/2025).

Irjen Patrige mengatakan, kondisi para korban masih cukup utuh, sehingga dapat teridentifikasi.

“Upaya kita menyelamatkan korban yang selamat, mengevakuasi korban meninggal dunia dan melakukan penegakkan hukum,” katanya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved