Berita Viral

Beda dengan Dedi Mulyadi, Alasan Khofifah dan Pramono Tolak Pembinaan Siswa Nakal di Barak Militer

Khofifah dan Pramono kompak menolak menerapkan kebijakan dari Dedi Mulyadi itu di daerah mereka masing-masing.

Editor: Salomo Tarigan
DOK KOMPAS.com
KHOFIHAH: Gubernur jawa Timur, Khofifah Indra Parawansa tolak program siswa didik militer 

TRIBUN-MEDAN.com - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa dan Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung beri respons terkait program pembinaan siswa nakal di barak militer ala Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.

Khofifah dan Pramono kompak menolak menerapkan kebijakan dari Dedi Mulyadi itu di daerah mereka masing-masing.

SISWA DIDIK MILITER - Para Siswa  mengikuti pendidikan militer di Resimen Artileri Medan 1 Sthira Yudha, Batalyon Artileri Medan 9, Kabupaten Purwakarta, Kamis (1/5/2025).
SISWA DIDIK MILITER - Para Siswa mengikuti pendidikan militer di Resimen Artileri Medan 1 Sthira Yudha, Batalyon Artileri Medan 9, Kabupaten Purwakarta, Kamis (1/5/2025). (TribunJabar.id/Deanza Falevi))

Khofifah tidak setuju, melabeli anak dengan sebutan nakal.

Baca juga: LIVE SCORE Live Streaming Espanyol vs Barcelona Siapa Menang, Siaran Langsung Liga Spanyol


"Ojo membanding-bandingkan rek, wes toh (jangan membanding-bandingkan, sudahlah). Ya Allah, saya itu sangat tidak setuju kalau mereka disebut anak nakal," kata Khofifah saat diwawancara di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Kamis (15/5/2025), dikutip dari TribunJatim. 

Khofifah menegaskan, tidak ada anak nakal.

Dia juga memiliki cara tersendiri dalam memaknai terminologi kata nakal.

 

"Saya selalu bilang ‘N-akal’ adalah akal yang tidak terhingga. Sampean (kamu) kan tahu kita Jatim punya sekolah-sekolah taruna untuk memberi pendidikan karakter," ujar Khofifah.

Kemudian, Khofifah menyinggung bahwa anak-anak itu lahir dalam kondisi yang suci dan sesuai dengan fitrahnya.


"Penyebutan pun menurut saya hati-hati sekali. Anak-anak itu terlahir fitroh, yang bilang siapa, yang bilang Nabi Muhammad, Rasulullah," jelas Khofifah

Jika sikap anak berubah, maka itu menjadi tanggung jawab bersama.

Karena karakter dan sifat anak terbentuk dari banyak faktor, terutama lingkungan. 

"Tetapi kemudian diberi warna A, warna B, warna C itu tanggung jawab kita semua. Kalau sekolah menguatkan karakter," terangnya.

Baca juga: Jumat ini Pramono Anung akan Resmikan Transjabodetabek Cawang-Bekasi

Terkait sekolah taruna, kata Khofifah, program tersebut sudah ada sejak lama.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved