Polda Sumut

Kemenko Polkam Apresiasi Ketegasan Polda Sumut Berantas Preman Berkedok Ormas Lewat Operasi Pekat

Staf Ahli Bidang Ideologi dan Konstitusi Kemenko Polkam Irjen Pol Desman Sujaya Tarigan menghadiri konferensi pers Operasi Pekat Toba 2025 di Mapolda

Editor: Arjuna Bakkara
IST
Wakapolda Sumut Brigjen Pol. Rony Samtana bersama Staf Ahli Kemenko Polkam Irjen Pol. Desman Sujaya Tarigan saat konferensi pers hasil Operasi Pekat Toba 2025 yang berhasil mengungkap 954 kasus di wilayah Sumut. 

TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN-Pemerintah Pusat melalui Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenko Polkam) memberikan apresiasi tinggi terhadap langkah cepat dan tegas yang diambil Polda Sumatera Utara dalam pelaksanaan Operasi Pekat Toba 2025. Operasi ini dinilai sebagai tindakan nyata dalam menumpas praktik premanisme, khususnya yang berlindung di balik nama organisasi kemasyarakatan (ormas).

Apresiasi tersebut disampaikan langsung oleh Staf Ahli Bidang Ideologi dan Konstitusi Kemenko Polkam, Irjen Pol. Desman Sujaya Tarigan, saat konferensi pers di Markas Polda Sumut, Kamis (15/5). Hadir pula Wakapolda Sumut Brigjen Pol. Rony Samtana, mewakili Kapolda Irjen Pol. Whisnu Hermawan Februanto.

“Atas nama Bapak Menko Polkam, kami menyampaikan penghargaan sebesar-besarnya atas langkah strategis dan cepat Polda Sumut dalam menindak aksi premanisme. Ini adalah bentuk nyata kehadiran negara dalam melindungi rakyat sekaligus menciptakan iklim investasi yang aman dan kondusif,” ujar Irjen Pol. Desman.

Operasi Pekat Toba 2025 di Mapolda Sumut, kAMIS (15/5/2025).
Konferensi pers Operasi Pekat Toba 2025 di Mapolda Sumut, kAMIS (15/5/2025).

Ia menegaskan, pemerintah tidak akan memberi ruang bagi praktik intimidasi, pemerasan, atau tindakan sewenang-wenang atas nama ormas. Saat ini, pemerintah juga tengah merancang pembentukan Satgas Terpadu Penanggulangan Premanisme Ormas, yang melibatkan unsur TNI, Polri, kementerian/lembaga, dan pemerintah daerah.

Sementara itu, Brigjen Rony menyampaikan bahwa Operasi Pekat Toba 2025 merupakan bentuk konkret tindak lanjut dari arahan Presiden RI dan Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo. Tujuannya jelas: menegakkan hukum secara tegas demi menjaga stabilitas sosial dan mendukung pertumbuhan investasi nasional.

“Premanisme tidak hanya meresahkan masyarakat, tetapi juga menghambat roda pembangunan. Kami pastikan tidak ada toleransi terhadap aksi-aksi seperti ini, baik dilakukan individu maupun kelompok,” tegas Wakapolda.

Dalam operasi yang digelar sejak 1 hingga 14 Mei 2025, Satgas gabungan berhasil mengungkap 954 kasus dengan total 1.130 pelaku. Dari jumlah itu, 136 kasus telah naik ke tahap penyidikan, sementara 818 kasus dilakukan pembinaan.

Barang bukti yang disita meliputi uang tunai sebesar Rp61.917.000, 27 senjata tajam, 8 unit sepeda motor, serta berbagai atribut seperti rompi, peluit, bed parkir, dan bendera yang digunakan oleh para pelaku untuk mengintimidasi warga.

Tarigan menghadiri konferensi pers Operasi Pekat Toba 2025
Staf Ahli Bidang Ideologi dan Konstitusi Kemenko Polkam Irjen Pol Desman Sujaya Tarigan menghadiri konferensi pers Operasi Pekat Toba 2025 di Mapolda Sumut, kAMIS (15/5/2025).

Rincian pelanggaran yang ditindak meliputi 839 kasus pungutan liar, 42 kasus pemerasan, 64 kasus penganiayaan, 5 kasus perbuatan tidak menyenangkan, 4 kasus pengeroyokan.

Wakapolda mengajak seluruh elemen masyarakat untuk berperan aktif dalam melaporkan setiap aktivitas mencurigakan di lingkungan sekitar.

“Kolaborasi masyarakat, pemerintah, dan aparat adalah kunci utama dalam menciptakan Sumut yang aman dan bebas dari premanisme,” pungkasnya.

Melalui Operasi Pekat Toba 2025, Polda Sumut berharap Sumatera Utara menjadi wilayah yang tidak hanya aman dan tertib, tetapi juga ramah terhadap investasi dan kemajuan ekonomi daerah.(Jun-tribun-medan.com).

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved