Sumut Terkini

Warga Binaan Lapas Tanjungbalai Berkesempatan Ikuti Ujian Paket A, B dan C

Warga binaan Lapas Klas IIB Tanjungbalai berkesempatan mengikuti ujian pendidikan kesetaraan paket A, B, dan C.

TRIBUN MEDAN/ALIF ALQADRI HARAHAP
WARGA BINAAN: 30 Warga Binaan Lapas Klas IIB Tanjungbalai mendaftar dan mengikuti ujian pendidikan kesetaraan paket A, B, dan C yang bekerjasama dengan dinas pendidikan Kota Tanjungbalai. Dinas pendidikan akan membuka kelas serta mengirimkan tutor ke lapas setiap jadwal belajar, Rabu (21/5/2025). (Alif Alqadri Harahap/tribun-medan.com) 

TRIBUN-MEDAN.com, TANJUNGBALAI - Warga binaan Lapas Klas IIB Tanjungbalai berkesempatan mengikuti ujian pendidikan kesetaraan paket A, B, dan C yang bekerjasama dengan dinas pendidikan Kota Tanjungbalai.

Tidak ada batasan dan persyaratan khusus bagi warga binaan yang hendak ikut ujian pendidikan kesetaraan. Hanya perlu menunjukan ijazah atau raport sekolah terakhir.

Kasi Binadik Lapas Klas IIB Tanjungbalai, Rudi Icuana Sembiring, menjelaskan kegiatan ini dilakukan untuk mendukung warga binaan untuk dapat menjadi lebih bermanfaat setelah keluar dari Lapas.

Menurutnya, dengan diadakan ujian paket ini, para warga binaan dapat melamar pekerjaan yang lebih baik dengan berbekal ijazah.

"Pastinya ini merupakan program pemerintah dan Dirjend Pemasyarakatan yang kami implementasikan di Lapas Klas IIB Tanjungbalai ini. Hal ini kami lakukan setelah berbincang dengan para warga binaan, ternyata masih banyak yang belum memiliki ijazah, bahkanada yang tidak bersekolah," kata Rudi, Rabu (21/5/2025).

Sehingga, dengan temuan tersebut. Pihaknya langsung bekerjasama dengan Pemko Tanjungbalai untuk melakukan pendidikan kesetaraan yakni ujian paket bagi warga binaan.

"Ini harapannya apa, supaya para warga binaan yang sejauh ini masih dititip dikami, akan menjadi pribadi yang lebih baik kedepannya, dan dengan dibekali ijazah ini diharapkan warga binaan ini dapat bekerja yang lebih layak dan bisa membantu keluarga," katanya.

Ia mengaku, program ini juga merupakan program yang berkesinambungan dengan bimbingan kerja yang diadakan oleh Lapas Tanjungbalai.

"Disini ada bimbingan kerja, bengkel sepeda motor, las, kemudian perikanan, peternakan, pertanian dan keterampilan tangan sampah dapur diolah menjadi kerajinan tangan. Terbaru, kami mengolah tempe," katanya.

Ungkap Rudi, sejauh ini sebanyak 30 orang warga binaan yang sudah mendaftar dan mengirimkan berkas data diri ke bidang pembinaan.

"10 paket A, 10 paket B, dan 10 paket C. Kemungkinan akan terus bertambah, karena mereka masih melengkapi berkas. Yang jadi kendala, saat ini masih banyak raport atau ijazah mereka tertahan di sekolah karena belum bayar uang sekolah," katanya.

Namun, hal tersebut sudah mendapatkan persetujuan dari Kepala Dinas Pendidikan Kota Tanjungbalai untuk direkomendasikan agar sekolah mengeluarkan raport ataupun ijazah para WBP.

Kepala Dinas Kota Tanjungbalai, Mariani mengaku hal ini sangat penting dilakukan. Sebab, dengan dilakukannya pendidikan kesetaraan ini dapat menaikan angka partisipasi sekolah.

"Jadi masih banyak di Kota Tanjungbalai itu, usia yang harusnya sudah bersekolah tapi belum sekolah. Sehingga dengan dilakukan ini akan meningkatkan partisipasi sekolah," kata Mariani.

Terlebih, ungkapnya, hampir rata-rata warga binaan di Lapas Klas IIB Tanjungbalai merupakan warga Tanjungbalai itu sendiri.

Halaman
12
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved