Langkat Terkini
CV Maju Jaya Penyedia Proyek Mebel Sekolah Tetap Dipilih meski Kerap Jadi Temuan BPK, Ini Kata Sekda
CV Maju Jaya belakang di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, hangat menjadi perbincangan.
Penulis: Muhammad Anil Rasyid | Editor: Randy P.F Hutagaol
Disoal kadis dimaksud siapa, Amril hanya memberi jawaban diplomatis.
"Sesuai waktu pelaksanaan," kata Amril.
Saat pelaksana dimaksud, kepala dinas adalah Saiful Abdi. Bahkan disebut-sebut, Saiful Abdi juga bertindak sebagai Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).
Sayangnya, Saiful Abdi tidak dapat dikonfirmasi lantaran sudah menyandang status tersangka dalam dugaan korupsi seleksi PPPK Guru tahun anggaran 2023.
Kini, Saiful Abdi mendekam di balik jeruji besi dingin Rutan Tanjunggusta.
Sementara, PPTK proyek mebel, M Nuh tidak responsif seperti Amril.
Nuh memilih bungkam tak menjawab konfirmasi wartawan ketika disoal CV Maju Jaya diduga dibekingi oknum APH dan selalu menjadi langganan temuan BPK RI Perwakilan Sumut dalam proyek yang dikerjakannya.
Diketahui, CV Maju Jaya diduga dilindungi atau dibekap oknum aparat penegak hukum (APH). Karenanya, perusahaan itu dengan mudah mendapat proyek di dinas pendidikan pada kabupaten/kota di Sumatera Utara.
Mulai dari Simalungun, Madina, Labuhanbatu Utara hingga Langkat. Ketika CV Maju Jaya menjadi penyedia proyek mebel di Labuhanbatu Utara, pengerjaannya menjadi temuan BPK RI Perwakilan Sumut.
Perusahaan yang dinakhodai pria berinisial RBH ini menjadi penyedia mebel yang sumber anggarannya dari Dana Alokasi Khusus dan Dana Alokasi Umum tahun anggaran 2023, yang digunakan untuk tahun 2024.
Proyek pengadaan mebel atau perabotan sekolah yang dilakukan Disdik Langkat diduga tidak sesuai spesifikasi saat penawaran hingga barang yang dipesan tiba. Selain itu, proyek tahun anggaran 2024 tersebut terendus sarat mark-up lantaran dipecah menjadi dua kontrak.
Adapun itu yakni, pengadaan mebel untuk SMP Negeri senilai Rp 4,06 miliar dan SD Swasta senilai Rp 637 juta yang siborong CV Benang Merah dari Surabaya, Jawa Timur. Berdasarkan perjanjian, perusahaan ini harus mengirim barang paling telat 7 Desember 2024.
Namun dalam prosesnya, terendus adanya indikasi manipulasi biaya pengiriman senilai Rp414 juta lebih. Sementara kontrak kedua dalam proyek pengadaan mebel diborong CV Maju Jaya dengan rincian untuk 117 SD Negeri senilai Rp 9,35 miliar dan 75 SMP Swasta sebesar Rp 5,99 miliar.
Itu sesuai surat pesanan tertanggal 18 Oktober 2024 dengan detilnya proyek itu mencakup 9.600 unit kursi dan meja siswa, 384 unit kursi dan meja guru, serta 384 unit lemari arsip dan papan tulis gantung.
Perilaku koruptif di tubuh Disdik Langkat seperti tak ada habisnya. Meski sudah menjerat Saiful Abdi selaku mantan Kadisdik Langkat dalam perkara korupsi seleksi PPPK Guru Tahun Anggaran 2023 yang sudah masuk tahap persidangan, pun tetap saja persoalan proyek menjadi ajang dugaan korupsi oleh oknum-oknum pejabat.
Barak Narkoba di Langkat Banyak Ditemukan di Ladang atau Kebun, Begini Kata Bupati |
![]() |
---|
Delapan Jembatan di Langkat yang Menghubungkan Bukit Lawang-Tangkahan Diduga Mangkrak |
![]() |
---|
Ternyata Mesin Judi Disimpan di SDN Lau Damak sejak 2 Tahun Lalu, Plt Kadisdik Langkat Bungkam |
![]() |
---|
Kapolres Angkat Bicara terkait Bangunan SD di Langkat Dijadikan Gudang Mesin Judi |
![]() |
---|
Pemkab Langkat Salurkan 149 Ribu Ton Beras ke 74.500 Masyarakat, Satu KK Dapat 20 Kg |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.