TRIBUN WIKI
Alprazolam, Obat Psikotropika yang Dikonsumsi Camat Medan Johor Hingga Dinyatakan Positif Narkoba
Alprazolam adalah obat dari golongan benzodiazepin yang masuk kategori psikotropika golongan IV. Obat ini dikonsumsi oleh Camat Medan Johor, Andry
Penulis: Array A Argus | Editor: Array A Argus
TRIBUN-MEDAN.COM,- Camat Medan Johor, Andry Febriansyah dinyatakan positif narkoba usai menjalani tes urine di rumah dinas Wali Kota Medan pada Sabtu (26/4/2025) lalu.
Dari hasil pemeriksaan urine yang dilakukan petugas Badan Narkotika Nasional Provinsi Sumatera Utara (BNNP Sumut), Andry Febriansyah bukan mengonsumsi ganja, apalagi sabu.
Yang ia konsumsi adalah obat psikotropika golongan IV.
Kepala BNNP Sumut, Brigjen Toga Habinsaran Panjaitan mengatakan, obat psikotropika golongan IV yang dikonsumsi Camat Medan Johor bernama Alprazolam.
Baca juga: Profil dr Desy Susanty, Direktur RSUD Rasidin Padang yang Dinonaktifkan Karena Meninggalnya Pasien
Obat ini dari golongan benzodiazepin.
Menurut dr Monik Alamanda di website alomedika.com, Alprazolam adalah obat golongan triazolobenzodiazepin yang diindikasikan untuk gangguan cemas menyeluruh, gangguan panik, dan depresi.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia memasukkan alprazolam sebagai obat psikotropika golongan IV.
Konsumsi alprazolam berhubungan dengan depresi sistem saraf pusat (SSP).
Baca juga: Profil Gatot Kies Keyboardist Band Ungu Meninggal Dunia, Pasha Kenang Sosoknya yang Humoris
Obat ini juga dapat menyebabkan depresi napas, sedasi, rasa kantuk, dan penurunan kesadaran.
Penggunaan alprazolam dimulai dari dosis terkecil yang memberikan efek terapeutik maksimal.
Dosis diberikan dengan titrasi dan saat akan menurunkan dosis juga diperlukan titrasi.
Obat ini berisiko menyebabkan ketergantungan dan gejala putus obat.
Baca juga: SOSOK Josua Sinambela, Ahli Digital Forensik yang Datanya Dipakai Rismon dan Roy Soal Ijazah Jokowi
Harus Resep Dokter
Laman hallosehat.com menyebutkan, bahwa obat yang tergolong sebagai psikotropika golongan IV ini memang memiliki fungsi untuk mengatasi gangguan kecemasan, serangan panik, dan depresi.
Hanya saja, penggunaan obat Alprazolam ini bisa menyebabkan penggunanya menjadi ketergantungan.
Sehingga, penggunaan obat ini harus diatur secara ketat agar tidak disalahgunakan.
Baca juga: Profil Arief Meivio, Adik Influencer Abel Cantika yang Digosipkan Selingkuhi Pacar Audinna
Jika pun ingin mengonsumsi obat ini, maka bisa diperoleh menggunakan resep dokter, khususnya dokter spesialis kejiwaan.
Obat ini bekerja dengan meningkatkan aktivitas neurotransmitter gamma-aminobutyric acid (GABA) di otak, sehingga menimbulkan efek menenangkan dan mengurangi kecemasan.
Efek samping umum meliputi kantuk, ataksia (gangguan koordinasi), iritabilitas, pusing, dan gangguan bicara.
Baca juga: Profil Irjen Rudi Darmoko, Kapolda NTT Santer Masuk Bursa Calon Kapolri, Ayahnya Pelatih Prabowo
Risiko ketergantungan dan penyalahgunaan cukup tinggi, terutama jika digunakan jangka panjang atau dosis tinggi.
Penghentian mendadak dapat menyebabkan gejala putus obat seperti kejang, tremor, dan agitasi.(ray/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.