Berita Viral
KOPDA Bazarah Ngaku Titip Uang Setoran Sabung Ayam Untuk AKP Lusiyanto Melalui Bripka F: Tak Kenal
Kopda Bazarah mengaku tidak memberikan setoran secara langsung ke Kapolsek Negara Batin, AKP Lusiyanto.
"Dari hasil penyelidikan dan fakta persidangan yang jadi ucapan terdakwa banyak bohong. Awalnya mengakui datang langsung menemui Kapolsek, faktanya yang menerima oknum siapa Bripka R atau siapa tadi F ya. Itu kan mestinya dari awal terbukti yang menerima bukan Kapolsek, kenapa dari awal bilang Kapolsek," tuturnya.
Keterangan terdakwa ini mematahkan dugaan publik yang menganggap Kapolsek menerima uang setoran.
"Publik juga bisa melihat. Tidak ada Kapolsek menerima setoran, tadi sudah dikatakan ya sama terdakwa. Kan awalnya dia ngaku dia dan Lubis menyerahkan uang ke Kapolsek. Ternyata Bripka itu yang menerima, tapi kami juga tidak tahu benar atau tidak menerima," katanya.
Dari apa yang digali oleh Majelis hakim dan Oditur militer dari terdakwa di persidangan hari ini Putri merasa puas. Tinggal saat ini keputusan ada di Majelis hakim ketika memberikan vonis.
"Kami netral saja karena masing-masing pihak sudah sesuai sama jalurnya, kami puas. Tinggal majelis hakim yang bisa menilai. Banyak perbuatan dia mulai dari senjata api sampai kebohongan yang dia lakukan," tutupnya.
Kopda Bazarah Bisa Raup Rp 12 hingga Rp 30 Juta dari Bisnis Sabung Ayam
Kopda Bazarah mengaku meraup untung hingga Rp 30 juta di lokasi judi sabung ayam miliknya.
Uang yang didapat dari judi sabung ayam digunakan untuk memenuhi kebutuhan pribadi dan sebagian modal judi.
Pengakuan Kopda Bazarah bikin kaget majelis hakim Pengadilan Militer I-04 Palembang, Senin (14/7/2025).
Kopda Bazarah merupakan terdakwa pembunuhan tiga Polisi Way Kanan. Dia menembak mati tiga anggota Polisi yang sedang menggelar operasi penggerebekan lokasi sabung ayam miliknya.
Bazarsah, yang berperan sebagai pengelola judi sabung ayam di Desa Karang Manik, Kecamatan Negara Batin, Way Kanan, Lampung, mengaku meraup keuntungan fantastis dari bisnis ilegalnya, rata-rata mencapai Rp 12 juta hingga Rp 30 juta per bulan.
Pengakuan ini sontak membuat Ketua Majelis Hakim, Kolonel CHK (K) Fredy Ferdian Isnartanto, terkejut dan membandingkannya dengan pendapatan seorang jenderal.
"Uangnya besar. Gaji jenderal saja kalah," ujar Ketua Majelis Hakim dengan nada heran.

Bazarsah menjelaskan bahwa ia mematok keuntungan dari persentase 10 persen dari setiap satu kali permainan judi.
Dalam sehari, pertandingan adu ayam bisa dilakukan sebanyak 10 hingga 15 kali.
BERIKUT Daftar 30 Wakil Menteri Harus Melepas Jabatan Komisaris BUMN setelah Keluarnya Putusan MK |
![]() |
---|
NASIB Pria Cirebon Dituding Culik Bocah dan Rumahnya Dirusak Warga, Sempat Unggah Info Anak Hilang |
![]() |
---|
AKHIRNYA MK Putuskan Wakil Menteri Tidak Boleh Rangkap Jabatan Sebagai Komisaris BUMN, Ini Alasannya |
![]() |
---|
SOSOK Yuda Heru Dokter Hewan yang Buka Praktik Sekretom Ilegal ke Pasien Manusia, Diciduk Polri |
![]() |
---|
REAKSI Ahmad Sahroni Ditantang Salsa Hutagalung Usai Sebut Orang Tolol: Gak Ladenin, Ane Mau Bertapa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.