Berita Viral
SOSOK SP Terduga Eksploitasi Anak di Boyolali Ternyata Pensiunan ASN, Bikin Pesantren Bodong
Kaki kanan VMR dan IAR saling dihubungkan dengan rantai oleh tersangka dengan dalih agar kedua bocah itu itu menjadi "santri" yang baik.
TRIBUN-MEDAN.com - Inilah sosok SP, terduga eksploitasi anak di Boyolali ternyata pensiunan Aparatur Sipil Negara (ASN).
Pria 65 tahun itu membuat pesantren bodong.
Dengan kedok belajar agama, SP mlah menyiksa anak-anak yang dititipkan di tempatnya.
Baca juga: Hari Nasional Prancis Diisi Pertunjukan Budaya, Pererat Hubungan Bilateral
Kini warga Dukuh/ Desa Mojo, Kecamatan Andong itu pun telah ditetapkan sebagai tersangka kekerasan terhadap anak.
Kasus kekerasan terhadap anak itu menggemparkan publik lantaran dua bocah dirantai besi oleh SP.
Kaki kanan VMR dan IAR saling dihubungkan dengan rantai oleh tersangka dengan dalih agar kedua bocah itu itu menjadi "santri" yang baik.
"Pekerjaan SP dari hasil pemeriksaan itu, dulu pernah menjadi pegawai negeri namun pensiun dini," kata Kasat Reskrim Polres Boyolali AKP Joko Purwadi.
Baca juga: Dilaporkan ke Polisi, Mantan Wali Kota Diduga Belum Bayar Utang Kampanye
Setelah pensiun, SP memutuskan untuk membina anak-anak kurang mampu di rumahnya.
Ada 4 anak yang dibina di rumahnya.
SAW (14) dan IAR (11), kakak beradik dari Kabupaten Semarang yang berada di Mojo sejak 1 tahun
Baca juga: Operasi Patuh Toba 2025, Subsatgas Preventif Polres Palas Melaksanakan Penyuluhan Lalu Lintas
Sementara MAF (11) dan adiknya VMR (6) anak yatim dari Kabupaten Batang sudah dua tahun ikut SP.
"Jadi di Desa Mojo itu, SP tidak mempunyai pondok pesantren. Itu hanya di rumah. Cuma memberikan pembelajaran ilmu agama," tambahnya.
Dalam memberikan pelajaran agama itu, SP cukup keras.
Tersangka cukup ringan tangan.
Besi bekas antena tak segan diberikan kepada anak yang bermasalah.

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.