Berita Viral
MOTIF Keponakan Rampok dan Bunuh Bibi di Pasuruan, Berlagak Jadi Saksi, Terlilit Utang Judol
Fawaid awalnya berlagak sebagai saksi justru memberikan informasi janggal. Semua informasi yang disampaikan Fawaid begitu logis dan berlebihan.
Namun, pelaku justru malah sibuk bermain judi online hingga akhirnya terlilit banyak hutang.
"Korban pernah menasihati, koen iku wes S1 kok belum bekerja. Wes duwe anak bojo (Kamu itu sudah S1 dan punya anak istri, kok belum kerja). Kok malah judi online. Nah, dari permainan judol itu, dia sebenarnya punya banyak hutang," kata Fauzi.
Terlepas dari itu, lanjut Fauzi, tersangka juga memiliki sifat yang cenderung temperamen dan mudah meledak-ledak.
Sehingga, tak ayal, tersangka mudah sekali merasa tersinggung oleh ucapan orang lain, yang sebenarnya bermaksud baik untuk menasihatinya.
"Enggak nyelekit, dia ini temperamen. Dia ini pernah menyakiti mertuanya," ujar Fauzi saat ditemui di Mapolda Jatim.
Dua Bulan Rencanakan Pembunuhan
Tersangka M Fawaid pun diketahui dua bulan sebelum kejadian, sudah merencanakan membunuh korban.
Bahkan, tersangka sudah sempat hendak mengeksekusi korban sejak 2 pekan sebelum kejadian.
Namun urung, karena di rumah korban masih terdapat anak-anak korban.
Hingga akhirnya pelaku mengeksekusi korban pada Senin (14/7/2025) dini hari saat anak-anak korban tak ada di rumah.
Diketahui tersangka M Fawaid membawa kabur mobil Honda CRV milik korban setelah membunuh Hj Mirzah Senin (14/7/2025) pukul 07.30 WIB.
Ia sempat berupaya untuk menjual mobil milik bibinya.
Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Jules Abraham Abast mengatakan saat berusaha menjual mobil korban kepada seseorang kenalannya melalui media sosial secara cash on delivery (COD) dengan bertemu di sebuah kafe kawasan Jalan Cendekia Sidowayah, Celep, Sidoarjo, sekitar pukul 10.30 WIB.
Tersangka, berusaha menutupi jati dirinya, dengan menolak menunjukkan KTP, sebelum melakukan transaksi penjualan mobil.
Hingga akhirnya transaksi tersebut, batal.
Baca juga: Brimob Latih Mental Mahasiswa UNPRI: Dari Baris Berbaris hingga Turun Tower di Medan
"Transaksi jual beli tersebut batal, karena tersangka takut saat diminta identitas oleh saksi S (calon pembeli), dan memberikan berbagai alasan agar tersangka dapat meninggalkan kafe," ujar Abraham di Mapolda Jatim, Selasa (15/7/2025).

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.