Berita Viral
UCAPAN Guru yang Diduga Bully Siswa SMAN 6 Garut, Kepala Sekolah Dinonaktifkan Dedi Mulyadi
Fuji juga mengatakan kalau putranya itu dikucilkan oleh teman sekelasnya. Tak hanya oleh teman-temannya, P juga dipojokan oleh gurunya.
"Kalau ditanya gak mau ketemu lagi sama guru itu, kalau ngomongin ibu guru itu kayak marah," ujarnya.
Almarhum pun menceritakan pada ibunya soal perlakuan sang guru jelang pembagian rapor dan hendak pindah sekolah.
"Dia cerita kalau sering dijadikan contoh buruk, sering dipermalukan depan kelas. Kalau dimarahin depan kelas, apa-apa salah, ini salah, itu salah," tuturnya.
Menurut Fuji, sebenarnya dari sisi akademis sudah ada perubahan baik dari anaknya.
"Dari pihak SMA 6 ada tujuh mapel yang nilainya di bawah KKM, itu dari smester 1 dan 2," kata dia.
"Sebenarnya kata teman-temannya sudah mulai adaptasi. Tapi si ibu itu terus saja memojokkan," tandasnya.
Kepala SMAN 6 Garut Dinonaktifkan Dedi Mulyadi
Nasib Kepala SMAN 6 Garut Dadang Mulyadi dinonaktifkan Dedi Mulyadi.
Pemberhentian ini menyusul kabar siswa SMAN 6 Garut akhiri hidup diduga korban bully.
Sebelumnya Dadang Mulyadi membantah siswa kelas 10 tersebut mengakhiri hidup karena di bully.
Baca juga: Penjelasan Polda Sumut soal 2 Personel PJR Diduga Ugal-ugalan Tabrak Nenek-nenek Menyeberang
Namun kini Dedi Mulyadi memutuskan mencopot Dadang Mulyadi.
Gubernur Jabar Dedi Mulyadi mengatakan rekonsiliasi tidak bisa dicapai ketika pertemuan antara pihak sekolah dan keluarga korban pada Kamis (17/7/2025).
Pertemuan tersebut dihadiri oleh kepala sekolah, wali kelas, guru bimbingan konseling (BK), guru kimia, guru fisika, serta perwakilan keluarga korban.
"Hari ini kita sudah pertemuan antar pihak kepala sekolah, wali kelas, guru BK, guru fisika dengan keluarga. Tapi dua-duanya merasa benar. Tadinya kita mau lagsung direkonsiliasikan, diakurkan. Maka kita menemupuh jalur investigasi, pendalaman," kata Dedi Mulyadi dikutip dari akun media sosilnya.

Terkait proses investigasi tersebut, Dedi Mulyadi mengatakan sudah menugaskan kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Jawa Barat guna melakukan pendalaman.
"Jadi saya sudah menugaskan kepala BKD Jawa Barat untuk melakukan investigatif mencari titik masalahnya. Apakah ada kelalaian penyelenggara pendidikan baik kepala sekolah, wali kelas, guru BK, atau guru fisika," kata mantan bupati Purwakarta itu.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.