Deretan Fakta di Balik Tewasnya Shinta, Kronologi Kematian Mahasiswi Kedokteran dan Hasil Autopsinya

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Foto Shinta Putri Dina Pertiwi semasa hidup, mahasiswi asal Malang yang ditemukan meninggal di Danau Trebgast, Jerman. (TRIBUNJATIM.COM/AYU MUFIDAH KS)

Sontak saja, informasi itu mengagetkan pihak keluarga yang sebelumnya sudah mendapat informasi kepastian bahwa jenazah Shinta akan tiba pada Jumat pekan ini.

"Sebelumnya kami diberitahu, (baiay) pemulangan Shinta ditanggung oleh negara, tapi siang tadi dikabari tidak ditanggung," ujar Umi Salamah, ibu Shinta, Senin (13/8/2018).

Umi juga sempat diberi harapan oleh Kemenlu kalau biaya kepulangan ditanggung negara. Namun syaratnya harus menyertakan surat keterangan tidak mampu.

Umi lantas menolak persyaratan itu karena ia merasa mampu.

Baca: Menilik Potret Cantiknya Via Vallen saat Saksikan Laga Final Piala AFF U-16

Baca: Mengulik 10 Fakta tentang Isabela Moner, Pemeran Dora The Explorer Di Film Layar Lebar

Baca: Menyasar Tudingan Mahar Politik Rp 500 Miliar, Rustam Ibrahim Beri Saran Menohok pada Andi Arief

Baca: Mengulik 5 Fakta Mengenai Momo Challenge yang Sedang Viral dan Bisa Sebabkan Kematian

Baca: Umumkan Jadian, Jessica Iskandar Sebut Sosok Ini yang Jadi Mak Comblangnya dengan Richard Kyle

Baca: Idul Adha, Beginilah Hukum Berkurban untuk Orang yang Telah Meninggal Dunia

Baca: Terkuak Motif Yenik Sofariana Buang Bayinya dan Bersandiwara, Tonton Videonya

Ia tidak ingin 'menipu' negara dengan alasan tidak mampu padahal mampu.

"Saya sebetulnya bisa, hanya saja kabar ini mendadak. Padahal sebelumnya saya baru saja kirim uang ke Shinta senilai 8 ribu Euro. Itu sekitar Rp 150 juta," ungkapnya.

3. Keluarga pilih kumpulkan donasi

Umi pun memilih untuk membuka donasi di kitabisa.com daripada harus membuat surat pernyataan tidak mampu.

Donasi itu dibuat oleh anak ketiganya yaitu Helmy.

Helmy sebelumnya mencari informasi terkait biaya kepulangan melalui internet.

Hal itu ia lakukan karena tidak ada informasi resmi dari Kemenlu terkait prosedur pemulangan jenazah dan biaya yang harus ditanggung.

Hingga akhirnya, Helmy mendapat informasi kalau biaya pemulangan jenazah sebesar Rp 60 juta.

Referensi itu ia dapat dari pemberitaan tentang pemulangan jenazah mahasiswa asal Indonesia yang kuliah di Belanda pada 2012.

"Itu tahun 2012, tidak tahu kalau sekarang apakah naik atau tetap," imbuh Umi.

Berdasarkan informasi itu, Helmy mematok nilai maksimal yaitu Rp 60 juta di kitabisa.com. Dalam waktu beberapa jam saja, target tercapai. Di sisi lain, hingga pukul 19.00, pihak Kemenlu belum memberikan informasi biaya pemulangan jenazah dari Jerman ke Indonesia.

Umi juga berencana meminta rekening dari Kemenlu agar transfer dari luar negeri bisa masuk ke Indonesia.

Banyak teman Shinta di Jerman yang kesusahan berdonasi karena harus menggunakan rekening Indonesia.

Dia juga tidak ingin kondisinya saat ini dimanfaatkan pihak lain.

Ia juga mendapat kabar kalau seorang ibu di Banten pernah tertipu miliaran rupiah dalam kasus serupa.

Halaman
1234

Berita Terkini