“Dia memang komitmen tidak pulang sebelum kuliahnya tuntas,” ujar Umi, Minggu (12/8/2018).
Shinta menempuh pendidikan S1 di Universitas Leipzig.
Di sana ia mengambil jurusan kedokteran. Kemudian ia melanjutkan pendidikan spesialis forensik di Universitas Bayreuth. Ia salah satu siswa berprestasi yang mendapat beasiswa ke sana.
Menurut laporan dari media Jerman, Neue Presse Coburg, Shinta dilaporkan hilang sejak Rabu (8/8/2018) oleh dua orang temannya yang pergi bersama ke danau di dekat kampus.
Shinta saat itu sedang mandi di sebuah danau kampus.
Ia mandi bersama seorang rekannya yang berasal dari Maluku.
Pada sore hari, seorang temannya yang lain tidak bisa menemukan Shinta di sekitar danau.
Merasa khawatir, temannya itu kemudian memanggil Shinta dengan pengeras suara. Namun upaya itu juga tidak berhasil.
“Shinta tidak bisa ditemukan teman-temannya sehingga melapor ke pengawas danau untuk dibantu mencari. Semua peralatan canggih dikerahkan, mulai dari helikopter hingga kapal selam mini untuk mencari Shinta,” imbu Umi.
5. Kerahkan 100 personel untuk pencarian
Pencarian terus dilakukan hingga tengah malam, sebanyak 100 personel tim rescue dikerahkan. Meski dengan alat canggih seperti sonar deteksi, deteksi panas hingga kapal selam mini, namun jasad Shinta belum bisa ditemukan. Akhirnya pencarian tersebut harus terhenti pada Kamis pukul 1.00 setempat.
Pagi harinya, tim operasi kembali melanjutkan pencarian. Tim kesulitan mencari korban karena luasnya danau dengan panjang 680 meter dan lebar 220 meter tersebut. Belum lagi kedalamannya lebih dari empat meter.
Namun upaya keras tim penyelamat itu membuahkan hasil setelah menemukan korban sekitar 30 meter dari darat. Begitu ditemukan, jenazah sempat diidentifikasi sebelum seorang rekannya sesama mahasiswa memastikan kalau jenazah adalah Shinta. Korban kemudian dievakuasi dan diselidiki polisi setempat.
6. Satu-satunya lulusan SMAN 7 yang kuliah di luar negeri
Kepergian Shinta Putri Dina Pertiwi menyisakan duka tersendiri bagi gurunya, Agustina Dwi Astuti (57). Di mata Agustina, Shinta dikenal sebagai sosok yang cerdas dan berprestasi.
Almunus SMAN 7 Malang itu bahkan disebut-sebut oleh Agustina sebagai satu-satunya lulusan SMAN 7 yang kuliah di luar negeri.
"Sepanjang puluhan tahun mengajar di SMA ini, hanya dia yang bisa kuliah di luar negeri. Sebelumnya belum ada," ujar Agustina saat ditemui di SMAN 7 Malang, Selasa (14/8/2018).
Agustina kembali menceritakan kenangaannya bersama Shinta. Agustina adalah guru Matematikanya Shinta di kelas 3 IPA.
"Anaknya cantik kecil seperti saya," ungkap Agustina, Selasa (14/8/2018).
Bahkan Shinta pernah dijadikan tutor Matematika di kelas. Tugasnya membantu Agustina menyampaikan materi kepada siswa lainnya.
Agustina pernah mengatakan ke Shinta kalau ia ingin ada lulusan SMAN 7 yang menjadi dokter. Tak dinyana, keinginan Agustina itu terwujud ketika Shinta lolos beasiswa kuliah ke Jerman mengambil kedokteran di Universitas Leipzig.
"Karena kepandaiannya saya pernah cerita SMAN 7 kepingin siswanya jadi dokter. Saya doakan di antara kalian menjadi dokter. Begitu lulus, waktu itu ada beasiswa pengarahan, di antaranya Jerman. Terus ternyata lolos dan pilihannya ke sana," katanya.
Agustina pun merasa bangga dan senang mendengar kabar itu. Ia tak henti-hentinya memotivasi Shinta.
"Saya tambahi motivasi itu. Saya doakan mudah-mudahan menjadi dokter. Akhirnya dia lulus dan pamitan dengan saya sebelum berangkat, aduh nak keturutan," ujar Agustina.
Agustina juga berpesan agar Shinta berhati-hati di negeri orang. Ia berpesan tetap mempertahankan prestasi di Jerman.
"Saya punya keyakinan kalau Shinta bisa lulus tepat waktu. Dia anak yang cerdas," tegasnya.
7. Hasil autopsi
Hasil autopsi tubuh Shinta Putri Dina Pertiwi, mahasiswi asal Kota Malang yang tewas di Jerman sudah keluar.
Keluarga Shinta mendapatkan informasi itu pada Selasa (14/8/2018) siang dari Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Jerman.
Shinta meninggal murni kecelakaan. Setelah hasil otopsi keluar, jenazah segera diberangkatkan ke Indonesia. Diperkirakan tiba di Malang pada Kamis atau Jumat.
"Shinta murni tenggelam kata Mbak dari PPI. Kamis atau Jumat insya Allah jenazah tiba," ujar Umi Salamah, ibu kandung Shinta, Selasa (14/8/2018).
Kata Umi, putrinya itu mengenakan pakaian renang busana muslim saat berenang. Pakaian renang itu dibeli dari Indonesia.
Keluarga perlahan mulai ikhlas dengan kepergian Shinta.
"Sekarang mulai ikhlas. Mudahan khusnul khatimah, jihad dan syahid. Putri saya meninggal saat menuntut ilmu. Itu jihad, itu yang menghibur saya," tegasnya.
Artikel Ini Sudah Tayang di Tribun Jatim dengan Judul 7 Fakta Baru Mahasiswi Malang yang Tewas di Jerman, Hasil Otopsi Bikin Keluarga Hanya Bisa Pasrah
***
BACA BERITA TERPOPULER LAINNYA:
Mahfud MD Bongkar Intrik Politik yang Menggagalkan Dirinya Mendampingi Jokowi di Pilpres 2019
Kicauan Pertama Mahfud MD setelah Blak-blakan Bongkar Intrik yang Menggagalkan Dirinya jadi Capres
CPNS 2018 - Menteri PAN-RB Diganti, Begini Kabar Terbaru BKN soal Penerimaan Pegawai Pemerintah
PKS Akhirnya Laporkan Andi Arief ke Polisi, Wasekjen Partai Demokrat Ini Tidak Takut, Saya Tunggu
Inilah 11 Fakta hingga Foto-foto Mencuatnya Kembali Kasus Video Panas Ariel, Luna Maya, dan Cut Tari
Ini Penyebab Siska Susanti Paskibra Sergai Harus Meninggal Dunia, Benarkah Jalani Latihan Berat?
Diterkam Buaya, Nasib Pria Nekat Mancing di Sarang Reptil Raksasa hingga Ditemukan tanpa Kepala