Sebuah studi pada Annual Review of Public Health juga menemukan bahwa menggunakan vape dapat membuat tubuh terkena racun dan partikel ultrafine level tinggi.
Baca juga: Perluas Pengetahuan Kesehatan, Mengenal Penyakit Rematik Hingga Deteksi Dini Jantung Koroner
Racun tersebut dapat meningkatkan risiko penyakit kanker paru-paru serta penyakit kardiovaskular lainnya.
Terdapat dua zat kimia yang berada dalam vape cair, yakni propylene glycol dan vegetable glycerin, dua zat tersebut juga merupakan komponen untuk mesin uap.
2. Merusak jantung
Masih dari sumber yang sama, penggunaan vape ternyata juga dapat merusak jantung, sama berbahayanya dengan rokok konvensional.
Dua studi yang dilakukan tim Glantz juga menunjukkan bahwa pengguna vape yang masih menghisap rokok konvensional, lima kali lebih berisiko tinggi terkena penyakit jantung daripada orang yang tidak pernah merokok.
Baca juga: Bacaan Niat Puasa Daud Lengkap dengan Keutamaan dan Manfaatnya Bagi Kesehatan
Partikel ultrafine tadi yang memiliki besaran 1/100 ukuran rambut manusia, akan dapat masuk melewati celah-celah kecil ke dalam tubuh dan dapat masuk ke darah atau sel-sel dalam tubuh yang memiliki fungsi vital.
3. Memicu asma
Beberapa studi yang dilakukan kepada remaja yang menggunakan vape ditemukan bahan kimia yang ada pada vape memiliki efek iritan yang dapat memicu asma.
Efek yang sama mungkin dapat dirasakan oleh pengguna vape pada orang dewasa.
Baca juga: Pemilihan Popok yang Tepat Bisa Pengaruhi Tumbuh Kembang dan Kesehatan Kulit Anak, Ini Penjelasannya
Namun karena mayoritas pengguna vape adalah mantan perokok, maka sulit untuk mendapatkan apakah risiko asma yang dialami dikarenakan oleh vape atau rokok konvensional.
4. Memicu kanker dan merusak DNA
Diberitakan Kompas.com (31/1/2018), menurut periset dari Universitas New York, uap vape ternyata dapat meningkatkan risiko kanker dan merusak DNA.
Hal tersebut dibuktikan dengan pengujian laboratorium dengan menggunakan media tikus.
Hasilnya didapati tikus yang terpapar uap vape mengalami tingkat kerusakan DNA yang lebih tinggi di jantung, paru-paru, dan kandung kemih.
Tak hanya itu, sistem DNA yang berfungsi melindungi terhadap kanker juga mengalami gangguan.
"Kami menemukan uap vape bersifat karsinogenik dan penggunanya memiliki risiko lebih tinggi daripada non-pengguna," kata pemimpin peneliti tim Moon-shong Tang.
Penguji juga melakukan pengujian terhadap kandung kemih manusia.