Herna Pardede,  Tak Pernah Takut Mencoba Hal Baru 

Dari tribun stadion, ia belajar arti solidaritas dan strategi. Dua hal yang kelak sangat berguna dalam memimpin organisasi besar.

Penulis: Husna Fadilla Tarigan | Editor: Eti Wahyuni
ISTIMEWA
SOSOK Herna Pardede (kanan) saat menghadiri sebuah acara fashion show di Medan. Perempuan yang kini menjabat Direktur Hotel Danau Toba Indonesia (HDTI) itu berbagi kisah perjalanan kariernya, mulai dari suporter bola, dekorator, hingga dipercaya memimpin salah satu hotel legendaris di Kota Medan. 

Selain itu, Herna ingin menghadirkan konsep hospitality yang lebih inklusif. Ia bertekad menjadikan HDTI sebagai ruang pertemuan budaya, tempat di mana nuansa Batak berpadu dengan modernitas tanpa kehilangan akar lokalnya.

Salah satu ide inovatifnya adalah menghubungkan sektor perhotelan dengan industri kreatif, terutama di bidang pernikahan, seni, dan pariwisata budaya. Ia menyadari, generasi muda kini mencari konsep acara yang estetik namun tetap terjangkau.

“Kami ingin menunjukkan bahwa menikah di hotel tidak selalu mahal. Ada opsi yang tetap mewah tapi lebih terjangkau,” kata Herna.

Dari Tribun Stadion ke Kursi Direktur

Sebelum dikenal sebagai pengusaha dan profesional perhotelan, Herna dikenal aktif di dunia sepak bola. Ia pernah menjadi Presiden Kesatuan Anak Medan Pecinta Ayam Kinantan FC (2006–2008).

Dari tribun stadion, ia belajar arti solidaritas dan strategi. Dua hal yang kelak sangat berguna dalam memimpin organisasi besar.

Jejak kariernya pun berlanjut ke berbagai bidang, mulai dari Wakil Direktur RS Grand Herna Medan (2011–2019), Dosen Hukum di Universitas Darma Agung Medan, hingga Pendiri Hertasha Citra Lawyers dan Hertasha Citra Alliance Sports & Entertainment Agency.

Ragam pengalaman lintas sektor itulah yang membentuk kepribadiannya, fleksibel, kuat, dan berorientasi solusi.

Sebagai putri dari (alm) Johny Pardede dan Dr Sri Theresia Bangun, Herna mewarisi semangat keluarga yang dikenal gigih dalam bisnis dan pelayanan publik. Namun, ia memilih jalan kepemimpinan dengan sentuhan berbeda, lebih hangat dan penuh empati.

Selain memimpin HDTI, ia juga aktif sebagai Direktur PT Johny Surya Sakti dan Bendahara Gedung Mutiara Suara Nafiri (2024-sekarang). Hobinya dalam desain dan seni dekorasi masih terus ia jalankan, sering kali menjadi sumber ide dalam menata suasana hotel agar tetap elegan dan berkarakter.

Kini, Herna menatap masa depan dengan optimistis. Ia ingin HDTI bukan sekadar tempat menginap, melainkan simbol kebanggaan warga Medan.

“Harapannya, HDTI bisa jadi pilihan utama masyarakat, baik wisatawan, acara budaya, mau pun momen pernikahan yang berkesan,” pungkasnya dengan senyum.

 

 

 

 

 

 

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved