Berita Medan
Cerita Sri dan Agustine, Saat Perlindungan Syariah Menjadi Penyelamat di Tengah Musibah
Biaya pengobatan mencapai hampir Rp 300 juta, mencakup operasi hingga fisioterapi pasca tindakan.
Penulis: Husna Fadilla Tarigan | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN- Bagi Sri Kurniati, asuransi bukan hanya soal perlindungan finansial, tapi juga tentang ketenangan batin dan antisipasi risiko ketika musibah datang.
Sejak bergabung menjadi Peserta Prudential Syariah pada 2019, ibu rumah tangga ini tak pernah membayangkan bahwa keputusan itu akan menjadi salah satu langkah terbaik dalam hidupnya.
Sebagai ibu, ia ingin memastikan suami dan anak-anaknya selalu terlindungi dalam berbagai kondisi.
Ia tahu bahwa risiko bisa datang tanpa diduga dan berpotensi menguras tabungan yang seharusnya dipakai untuk masa depan.
Inilah manfaat dari memiliki proteksi jiwa dan kesehatan.
Karena, proteksi dapat berperan sebagai jaring pengaman untuk keluarga, sehingga Ibu Sri tidak perlu mengeluarkan biaya besar sebagai beban finansial dan menjadi lebih tenang saat menghadapi situasi tak terduga.
Benar saja, tahun 2023 menjadi tahun penuh ujian bagi Sri, saat anaknya mengalami cedera anterior cruciate ligament (ACL) akibat kecelakaan.
Biaya pengobatan mencapai hampir Rp 300 juta, mencakup operasi hingga fisioterapi pasca tindakan.
Namun Sri bersyukur, seluruh biaya tersebut ditanggung sepenuhnya melalui produk asuransi syariah dari Prudential Syariah.
“Kami tidak mengeluarkan biaya sepeserpun. Semua dibantu, bahkan ketika kami harus pindah rumah sakit, agen Prudential Syariah sangat sigap membantu prosesnya,” ungkap Sri.
Baginya, perlindungan ini bukan sekadar bantuan finansial. Ia merasakan betul nilai-nilai syariah termasuk prinsip tolong-menolong antar sesama peserta.
“Asuransi syariah bukan hanya untuk diri sendiri. Saat saya membayar kontribusi, saya ikut membantu peserta lain yang sedang tertimpa musibah. Dan ketika saya dalam keadaan terdesak, saya pun terbantu oleh para peserta,” jelasnya.
Inilah inti dari konsep dana tabarru’ yang dikelola oleh Prudential Syariah.
Dana tabarru ini merupakan amanah dari para peserta, dikumpulkan dari kontribusi mereka, untuk saling membantu saat ada peserta lain yang mengalami musibah.
Prudential Syariah memiliki peran penting dalam menjaga amanah ini, memastikan bahwa setiap klaim dibayarkan tepat sasaran, sesuai prinsip syariah. Bahkan perusahaan juga tidak mengambil keuntungan dari setiap klaim yang terjadi.
Prinsip ini menjadikan peserta bukan sekadar pemegang polis, tapi bagian dari komunitas yang saling peduli.
Pengalaman serupa juga dialami oleh Agustine, peserta Prudential Syariah lainnya asal Jakarta yang telah menggunakan produk asuransi sejak 2014.
Meskipun telah memiliki BPJS Kesehatan, ia tetap merasa perlu melengkapi perlindungan keluarganya dengan asuransi syariah.
“Saya mengalaminya sendiri saat operasi mata di tahun 2019, dengan total klaim lebih dari Rp 40 juta. Semua diproses cepat dan mudah,” ujarnya.
Baginya, menjadi bagian dari ekosistem syariah ini adalah sebuah bentuk ibadah sekaligus berdampak pada sosial, melindungi diri sendiri sambil membantu sesama.
Chief Customer & Marketing Officer Prudential Syariah, Vivin Gautama, menjelaskan bahwa prinsip utama dalam asuransi syariah adalah keadilan dan tolong-menolong.
“Dana tabarru’ adalah amanah dari para peserta, dan kami bertanggung jawab penuh untuk menjaga dan menyalurkannya secara adil dan transparan," jelasnya
Bersama Prudential Syariah, bukan hanya memberikan perlindungan, tapi juga menenangkan hati, menerapkan prinsip syariah yang transparan dan adil untuk semua peserta.
Komitmen itu tercermin dari total pembayaran klaim dan manfaat Prudential Syariah yang mencapai Rp 2,3 triliun sepanjang 2024 atau setara Rp 6,3 miliar per hari.
Klaim ini menunjukkan bahwa mekanisme gotong royong dalam asuransi syariah benar-benar berjalan, menjadi bukti nyata kontribusi dan rasa peduli antar peserta serta sesuai dengan komitmen Prudential Syariah untuk selalu ada untukmu.
(Cr26/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
| 103 Kasus Kriminal, HMI Medan Nilai Jadi Cermin Masalah Moral dan Sosial di Akar Rumput |
|
|---|
| Nyaris Jadi Korban Begal, Pengusaha Batu Nisan Dibacok, Tangan Hampir Putus |
|
|---|
| Intervensi Inflasi Cabai Merah Kisruh, Pedagang Petisah Tolak Harga Rp35 Ribu: Ini Mematikan Usaha |
|
|---|
| Peduli Kesehatan Mata, Santika Premiere Dyandra dan FKD Kompas Gramedia Adakan Health Talk |
|
|---|
| Pemuda di Belawan Tega Aniaya Adik Kandungnya Gara-gara Charger HP |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.