Berita Medan

Suci Menangis ke Wali Kota, Cerita Penderitaan Korban Banjir Puluhan Tahun

Seorang warga, Suci, tak kuasa membendung air mata, saat menceritakan penderitaannya akibat banjir puluhan tahun.

Penulis: Dedy Kurniawan | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN MEDAN/DEDY
Warga, Suci menangis menceritakan penderitaan terdampak banjir puluhan tahun di di Jalan Taman Sakura Indah, Kelurahan Tanjung Selamat, Kecamatan Medan Tuntungan. 

20 Tahun Banjir Tak Teratasi, Warga Sakura Indah Juga Keluhkan Banyak Masalah


Selain Suci, Ponidi Ketua Komplek Taman Sakura Indah juga menyampaikan keluhannya. Menurutnya, kawasan tersebut sudah lebih dari 20 tahun dilanda banjir, bahkan semakin parah sejak munculnya beberapa perumahan baru.

“Sekarang banyak rumah lebih rendah dari jalan. Hujan deras sedikit saja, air 20–30 cm pasti masuk. Kami berharap Pak Wali bisa mencarikan solusinya,” ungkap Ponidi.

Ia juga menyoroti jalan yang rusak, fasilitas olahraga yang terbengkalai, serta minimnya penerangan jalan lingkungan yang selama ini masih mengandalkan swadaya warga.

Menanggapi hal itu, Rico Waas mengatakan Pemko Medan akan memetakan ulang seluruh jalur air, termasuk opsi membuka aliran baru menuju Sungai Belawan serta pemasangan gorong-gorong tambahan.

“Kalau jalur airnya benar, banjir bisa kita reduksi. Kita akan koordinasi dengan pemilik lahan dan tim teknis,” ujar Rico.

Selain itu, Pemko juga tengah menyiapkan pemasangan cover slab di Jalan Sakura sebagai akses menuju kawasan wisata rohani, serta menertibkan Pasar Melati yang ditemukan banyak pelanggaran bangunan.

Fasilitas umum yang sudah diserahkan ke Pemko—mulai dari lapangan olahraga, lampu penerangan jalan, hingga jalur lingkungan—juga akan masuk prioritas perbaikan setelah masalah banjir ditangani.

Warga Apresiasi Kehadiran Wali Kota

Di tengah rangkaian keluhan, sejumlah warga menyampaikan rasa bangga atas kehadiran langsung orang nomor satu di Pemko Medan tersebut.

A. Sianturi bahkan mengusulkan agar pelebaran saluran menuju Sungai Belawan menjadi prioritas utama penanganan banjir di kawasan itu.

Rico Waas menegaskan, seluruh informasi dari warga sangat penting untuk merancang kebijakan yang tepat sasaran.

“Yang tinggal di sini bertahun-tahun adalah Bapak dan Ibu semua. Karena itu kami perlu mendengar langsung. Informasi dari warga membuat pekerjaan kami lebih tepat,” kata Rico sembari memohon doa agar Pemko Medan bisa bekerja maksimal.

Sebelumnya, Rico juga meninjau gotong royong massal, melihat kondisi jalan yang bergelombang, saluran air yang tak berfungsi maksimal, hingga titik-titik jalan yang masih gelap karena minim penerangan. 

(Dyk/Tribun-Medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

 

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved