Berita Viral
Tak Cukup Ganti Kapolri, Reformasi Polri hingga Pembentukan Komisi yang Disetujui Presiden Prabowo
Sorotan terkini terkait rumur pergantian Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo . . .
Semestinya, Listyo Sigit mengambil langkah berani dengan menyampaikan langsung kepada Presiden Prabowo bahwa masa baktinya telah selesai. Tindakan itu dinilai sikap normal sebagai bentuk penyegaran di tubuh Polri.
"Situasi itu menyandera dia, keadaan itu menyandera dia sehingga dia tidak bisa mengambil satu keputusan yang drastis. Apa itu keputusan yang drastis? Besok pagi dia menghadap presiden. 'Pak, saya berhenti'. Kasih kesempatan kepada junior-juniornya banyak jenderal polisi yang jago-jago. Yang punya kredibilitas tinggi," jelasnya.

Singgung Nyali Presiden Prabowo
Selain mengkritik Listyo Sigit, Panda juga menyinggung nyali Presiden Prabowo.
Sebenarnya, Prabowo juga bisa saja meminta Listyo Sigit untuk mundur.
Namun, ia mempertanyakan apakah Prabowo memiliki nyali dan wibawa politik untuk memutuskan itu.
“Di belakang layar, Prabowo bisa panggil Sigit, "udah lah Sigit mundur aja kau". Bisa dia, tapi punya nyali enggak untuk melakukan itu? Ada wibawa enggak? Ada tingkat kesadaran Pak Prabowo ke situ enggak? Kok dibiarin terus ini," lanjutnya.
Panda mengingatkan bahwa jika seorang Kapolri terlalu lama menjabat, maka berisiko kehilangan kepekaan dalam merespons persoalan.
"Kalau terlampau lama pasti tidak sensitif lagi, tidak peka. Maka diatur periodenya tiap 4 tahun, tiap 5 tahun, untuk tetap segar menghadapi persoalan, itu hal yang wajar, ini mau dilanggar," pungkasnya
Baca juga: Pak Baho Kecewa PSMS Kalah Dikandang Lawan Persekat Tegal
(*/Tribun-Medan.com)
Sumber: TribunSolo.com/ Tribunnews.com
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.