Berita Viral

NASIB Guru Maya Punya Rekaman Murid Ngaku Beli Narkoba Tapi Dimarahi Wali Murid, Didesak Minta Maaf

Kasus siswa mengaku membeli narkoba berbuntut panjang. Orangtua murid tak terima anaknya membeli narkoba dan menuntut guru Maya Handayani.

KOMPAS.COM/AJI YK PUTRA
TUDUH PAKAI NARKOBA - Kepala Program Keahlian Teknik Sepeda Motor (TSM), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 7 Palembang, Maya Handayani, saat memberikan penjelasan terkait ia yang disebut tuduh murid berinisial M pakai narkoba, Senin (13/10/2025). 

Setelah kejadian tersebut, Kamis (18/9/2025), Maya mendapat informasi dari Wakil Kepala Kesiswaan bahwa kasus tersebut telah diselesaikan oleh kepala sekolah.

M kembali diperbolehkan ke sekolah dan mendapatkan poin pelanggaran 99 persen.

"Kalau satu kali lagi melanggar, langsung dikembalikan ke orangtua," katanya.

Namun, M ternyata dua kali tidak hadir tanpa keterangan dan tidak mengikuti ujian MID Semester pada Selasa (23/9/2025), sehingga nilai ujiannya pun nol.

“Nilainya nol karena tidak ikut ujian. Tapi wali kelas bilang kasus narkoba sudah selesai dan anak itu tidak terbukti. Saya jawab, ya sudah, tapi saya punya rekaman percakapan itu. Dari situ mulai muncul ketegangan,” ungkapnya.

Lalu, pada Jumat (26/9/2025), Nita, orang tua dari M, datang ke bengkel TSM dan membawa beberapa orang yang merekam kejadian.

Keduanya pun sempat terjadi perdebatan hingga akhirnya video tersebut viral.

“Saya tanya, kenapa di video? Mereka bilang karena pihak sekolah juga memvideokan anak mereka. Saya kaget dan menjelaskan bahwa rekaman saya itu hanya untuk mencari kebenaran, bukan untuk disebarkan,” ungkap Maya.

Pihak sekolah kemudian mengambil langkah dengan meminta maaf kepada orang tua M.

Poin pelanggaran sebelumnya diberikan akhirnya dihapus menjadi nol.

Bahkan, kepala sekolah dan sejumlah guru pun datang ke rumah siswa untuk meminta maaf.

“Permintaan maaf kami diterima, tapi orangtua siswa tetap meminta saya klarifikasi di media sosial. Saya bingung, karena saya tidak pernah memviralkan video itu,” kata Maya.

Tak berhenti di situ, pada Selasa (30/9/2025), orangtua siswa kembali datang ke sekolah dan meminta Maya meminta maaf di depan seluruh siswa.

“Saya lakukan itu di lapangan, menjelaskan bahwa telah terjadi miskomunikasi. Tapi tetap saja dianggap tidak ikhlas,” katanya.

Ketegangan kembali memuncak setelah Senin, (6/10/2025), saat pihak orangtua siswa mengunggah video baru di media sosial.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved