Berita Viral
PILU Melda Safitri Bertambah, Setelah Diceraikan Suami yang Baru Lulus PPPK, Kini Diancam Dipenjara
Melda Safitri, pedagang sayur yang diceraikan suaminya yang baru lulus PPPK kini mendapatkan ancaman bakal dipenjara.
TRIBUN-MEDAN.com - Melda Safitri, pedagang sayur yang diceraikan suaminya yang baru lulus PPPK kini mendapatkan ancaman bakal dipenjara.
Melda Safitri dan anaknya telah diusir suaminya dari rumah. Peristiwa yang terjadi di Aceh Singkil ini viral di media sosial.
Sang suami yang kini menjadi PPPK Satpol PP mengajukan gugatan cerai diduga karena telah memiliki wanita lain.
Gugatan cerai ini dilakukan 5 hari jelang pelantikan PPPK.
Namun sayang. karena video viral tersebut, kini nasib Safitri dan tetangganya turut terancam.
Pasalnya, Safitri dan tetangganya terancam dipenjarakan oleh sosok yang diduga mantan suaminya tersebut.
Tak sampai di situ, Melda Safitri kini terancam penjara gegara video viralnya.
Hal itu tak lain karena pria yang bekerja sebagai Satpol PP tersebut tak terima masalah rumah tangganya kini diketahui publik.
Kabar pengancaman yang dialami Safitri dan tetangganya ini disampaikan pemilik akun @Lovika Susana Dewi Bangun lewat Facebooknya.
Dalam pernyataannya, Lovika menjelaskan bahwa Safitri dan tetangganya mendapatkan intimidasi dan ancaman dari pihak yang terkait.
Hal itu lantaran tak terima sang tetangga memposting video momen perpisahan Safitri.
"Kak Safitri dan tetangganya mendapatkan intimidasi dan ancaman dari pihak-pihak terkait kalian bisa tebak siapa," kata Lovika, dilansir dari Tribun Sumsel.
"Yang paling parahnya tetangga Kak Safitri diintimidasi bahkan diancam akan dipenjarakan karena tidak terima dan marah memposting video tersebut," sambungnya.
Baca juga: SOSOK Dua Pimpinan KKB di Papua Tewas dalam Sepakan Ini, Inilah Profil Undius Kogoya dan Lamek Taplo
Baca juga: Telkomsel Gelar NextDev ke-11 di Medan, Dorong Technopreneurs Sumatera Kembangkan Inovasi AI
Baca juga: Heboh Cabai Buruk Impor ke Sumut dari Jawa Tekan Inflasi, Ketapang Medan Tidak Ambil
Lovika pun menanyakan unsur pidana dalam video yang diunggah sang tetangga tersebut.
Menurutnya, tidak ada unsur pidana hingga foto yang bersangkutan dalam postingan tersebut.
"Dimana letak unsur pidana, dimana delik hukum dalam video tersebut?"
"Yang mana dalam video tersebut tidak ada foto yang bersangkutan, tidak ada kata-kata kasar berupa cacian dan tidak menyembutkan nama, dimana unsur pidananya?" terangnya.
Hal itu murni ingin memposting momen perpisahan Safitri yang dilepas oleh tetangganya.
"Itu murni hanya momen perpisahan antara tetangga Kak Safitri yang Kak Safitri yang mau pergi," katanya.
"Kok ya bisa tetangga Kak Safitri diintimidasi, bahkan diancam akan dipenjarakan?" sambungnya.
Ia pun mengingatkan kepada oknum yang mengintimidasi dan mengancam Safitri dan tetangganya untuk stop.
"Hati-hati kalian yang mengancam dan mengintimidasi Kak Safitri dan tetangganya, jangan macam-macam, stop, jangan lanjutkan," tandas Lovika.
Sebelumnya, Safitri sempat menguak kronologi di balik suami yang menceraikannya.
Melansir Tribun Medan, Safitri mengungkapkan, penyebab perceraian bermula dari pertengkaran kecil di rumah ketika suaminya pulang dan tidak menemukan lauk di meja makan.
Pertengkaran ini terjadi tepat tiga hari sebelum suami menerima SK PPPK.
"Hari itu tanggal 14 Agustus, dia pulang kerja, sudah sore, terus dia marah-marah gitu, tidak ada kawan nasi (lauk) di rumah."
"Karena bagaimana saya harus masak nasi atau kawan nasi sedangkan apapun tidak ada di rumah," ujar Safitri dengan suara bergetar.
Suami Safitri terus marah dan mengeluarkan kata-kata kasar hingga dinilai melukai harga dirinya.
Malam itu juga, suami Safitri pergi bersama rekannya hingga pulang larut malam.
Amarah suami Safitri terus berlanjut hingga keesokan harinya.
Karena kesal, Safitri lantas membalas ucapan suami yang dinilai menyakitkan hatinya hingga terjadi ribut besar.
"Saya balas lah repetan dia, kamu mau apa, kesalahanku apa, saya bilang. 'Kamu kan tidak bawa belanja, tidak ada kasih (nafkah) apa-apa, jadi apa yang saya masak?'."
"Jadi dia memancing emosi saya terus, dipancing-dipancing sama dia, terus saya merepet sama dia. Setelah itu, saya pergi cuci piring karena capek ribut terus," ungkapnya.
Saat Safitri mencuci piring, ternyata suaminya sudah membungkus baju lalu pergi ke rumah tetangga untuk meminjam sepeda motor.
Saat kembali ke rumah, sang suami langsung mengucapkan kata cerai di hari itu juga.
"Dia langsung bilang ke saya, kamu Safitri saya ceraikan 1, 2, 3. Lalu dia pergi membawa bajunya," ungkap Safitri.
Tiga hari setelah peristiwa itu, tepat pada 18 Agustus, sang suami dilantik menjadi PPPK.
Safitri menegaskan, suaminya menceraikan dirinya bukan semata karena pertengkaran rumah tangga, melainkan karena sang suami akan dilantik menjadi PPPK.
"Dia ceraikan saya karena mau jabatan. Padahal kami dulu berjuang bersama. Saya sempat berharap, setelah dia dilantik jadi PPPK, bisa sedikit membantu perekonomian keluarga," ujar Safitri.
Namun, lanjutnya, harapan tersebut justru pupus.
"Begitu dikasih Allah rezeki, dia malah ceraikan saya. Kalau memang mau cerai, kenapa tidak dari dulu," tuturnya kecewa.
Safitri bahkan mengaku sudah sejak jauh hari membantu menyiapkan pakaian dan atribut Korpri untuk pelantikan suaminya sebagai PPPK.
Semua perlengkapan ini dibeli dari hasil ia berjualan cabai dan sayuran di pasar.
"Baju pelantikan itu saya yang belikan dari hasil jualan. Dia yang pesan di Shopee tapi saya yang disuruh bayar, ya uangnya dari hasil jual gorengan."
"Saya bantu dia dari nol, dari belum kerja sampai bisa lulus PPPK. Tapi justru saya ditinggal sebelum dia menerima SK," tutur Safitri lirih.
Jauh sebelum ini, Safitri mengungkap jika dulu pernikahannya memang sempat tidak direstui oleh ibu mertua.
Bahkan, setelah mereka menikah pada tahun 2020, mertua sering ikut campur.
"Sampai dulu suami saya itu pernah bantu saya cuci piring, pernah bantu saya menyuci."
"Itu dia bicarakan ke orang-orang. Seperti seorang tua tadi dia bicarakan ke tetangga-tetangga dia."
"Dia bilang anak saya dibubudak-budak oleh dia, sama tetangga-tetangga. Dia suruh perempuan bantu."
"Awalnya saya diam, tapi lama-lama saya diinjak," timpalnya.
Saat ini, Safitri mengaku sangat kecewa.
Ia sudah bersikeras tidak ingin kembali jika suatu waktu suaminya memintanya untuk kembali.
(*/tribun-medan.com)
Artikel sudah tayang di tribun-jatim
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
| AKHIRNYA Jokowi Angkat Bicara Soal Polemik Biaya Proyek Kereta Cepat Whoosh: Bukan Cari Untung |
|
|---|
| KEPSEK Syamhudi Baru Bayar Rp 3 Miliar dari Biaya Ganti Rugi Rp 25 Miliar, Hartanya Terancam Disita |
|
|---|
| Menkeu Purbaya Blak-blakan Bicara Jual Beli Jabatan, Respons Wali Kota Ini tak Disangka |
|
|---|
| BALASAN Menkeu Purbaya ke Hasan Nasbi, Pamer Hasil Survei, Jawab Kritikan Gaya Komunikasinya Buruk |
|
|---|
| Gadis 17 Tahun Viral Terkapar di Trotoar di Depok, Kabur dari Rumah, Bilangnya ke Sekolah |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.