Breaking News

Berita Viral

Warga Jombang Ngeluh Motornya Brebet Usai Isi Pertalite, Apa Sudah Mulai Dicampur Etanol?

Para pengendara menduga bahan bakar yang dibeli tidak murni, melainkan tercampur zat lain seperti etanol dan air.

|
(Tribun Jatim)
BBM PERTALITE - Motor salah satu warga yang sedang dibawa ke bengkel di Kecamatan Peterongan, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, karena brebet dan mogok setelah isi bensin jenis pertalite di SPBU pada Selasa (28/10/2025). Minta tindakan jelas jika terbukti ada etanol dalam pertalite. 

TRIBUN-MEDAN.com - Sejumlah warga Kabupaten Jombang, Jawa Timur, mengeluhkan sepeda motor mereka yang tiba-tiba brebet dan mogok setelah mengisi bahan bakar jenis Pertalite di beberapa SPBUwilayah setempat. 

Sejumlah pengendara yang motornya rusak membawanya ke bengkel, ada indikasi campuran etanol setelah diperiksa.

Lantas apa benar campuran etanol pada bahan bakar membuat kendaraan mogok?

Apalagi baru-baru ini pemerintah berencana mewajibkan pengguna bahan bakar minyak dengan kandungan etanol 10 persen.

Para pengendara menduga bahan bakar yang dibeli tidak murni, melainkan tercampur zat lain seperti etanol dan air.

Baca juga: Chen Zhi Diduga Dalang Judol di Kamboja, Asetnya Rp 232 Triliun Disita AS

Keluhan pertama datang dari Kevin Wiebe Steinfort (19), warga Kecamatan Ngoro. Ia menceritakan motornya mendadak bermasalah setelah mengisi Pertalite di salah satu SPBU di Kecamatan Gudo pada Senin (28/10/2025).

“Waktu diisi Rp20 ribu, motor sempat normal. Tapi setelah setengah jam, mulai brebet dan susah digas. Padahal tangki masih penuh,” ucap Kevin saat dikonfirmasi, Selasa (28/10/2025).

Curiga ada yang tidak beres, Kevin membawa motornya ke bengkel. Dari pemeriksaan, mekanik menemukan indikasi campuran etanol pada bahan bakar.

“Katanya, etanol bisa bikin busi cepat berkarat. Setelah tangki dikuras dan saya isi Pertamax, motor langsung normal lagi,” ujarnya.

Baca juga: Terjadi Lagi Keracunan Makan Bergizi Gratis, Ratusan Siswa di Cibodas Muntah-muntah Dilarikan ke RS

Akibat insiden tersebut, Kevin harus mengeluarkan biaya servis hampir Rp70 ribu. Ia mengaku kecewa karena selama ini tidak pernah mengalami masalah meski rutin menggunakan Pertalite.

Sementara di Tuban H (51), warga Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban, keluhkan kualitas BBM subsidi yang menyebabkan mobilnya alami kerusakan. 

BBM jenis Pertalite yang diduga menyebabkan gangguan pada mesin kendaraan setelah pengisian, Senin (27/10/2025).

Ia merasakan perubahan pada kualitas bahan bakar sejak awal pekan lalu.

“Saya merasa ada yang beda sejak hari Selasa atau Rabu kemarin. BBMnya warnanya agak berubah dan baunya lebih menyengat dari biasanya,” ujarnya.

Awalnya H merasa jika perubahan pada kualitas BBM ini tak akan mempengaruhi mesin mobilnya namun pada hari Kamisnya  kendala pada mesin mulai dirasakan.

Baca juga: Bakso Babi yang Viral di Jogja Tetap Ramai Pengunjung, Pak RT Amati Gerak-gerik Tak Biasa Penjual

Mobil yang biasa digunakan untuk bekerja dan mengantar barang, tiba-tiba mbrebet dan kehilangan tenaga.

“Kamis pagi mobil mulai mbrebet waktu mau kirim barang ke Rembang, Jawa Tengah. Akhirnya saya batalkan perjalanan dan langsung ke bengkel. Setelah dicek ternyata penyebabnya bahan bakar,” imbuhnya.

Tak berhenti di situ, kejadian serupa kembali dialami pada hari Jumat saat ia mencoba mengirim barang lagi. Kali ini mobilnya bahkan sampai mogok di perjalanan. 

Dan saat kembali di bawa kebengkel penyebabnya juga sama yaitu pada BBMnya.

"Sampai Jenu sudah mbrebet lagi, digas malah mati,” bebernya.

Dan akibat kejadian itu, H harus mengeluarkan biaya perbaikan mencapai Rp1,2 juta.

Pemerintah Wajibkan Campur Etanol

Pemerintah bakal menerapkan mandatori alias kewajiban campuran etanol 10 persen (E10) pada bahan bakar minyak (BBM).

Hal itu disampaikan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia dalam acara bertema Indonesia Langgas Energi di Sarinah, Jakarta, Selasa (6/10/2025).

Bahlil menyebutkan tujuan pemerintah berencana mewajibkan campuran bensin dengan etanol untuk membuat BBM yang lebih ramah lingkungan dan mengurangi ketergantungan terhadap impor bahan bakar minyak (BBM).

Menurutnya, Presiden RI, Prabowo Subianto telah menyetujui mandatori campuran etanol 10 persen untuk BBM, dalam rangka mengurangi emisi karbon dan ketergantungan terhadap impor.

“Kemarin malam sudah kami rapat dengan Bapak Presiden. Bapak Presiden sudah menyetujui untuk direncanakan mandatori 10 persen etanol (E10),” kata Bahlil di Jakarta, Selasa (7/10/2025).

Bahlil menambahkan, Indonesia berencana mewajibkan campuran bensin dengan etanol agar tidak banyak melakukan impor dan membuat BBM ramah lingkungan.

“Agar tidak kita impor banyak dan juga untuk membuat minyak yang bersih, yang ramah lingkungan,” tuturnya.

Polisi Sidak ke SPBU

Satreskrim Polres Gresik melakukan inspeksi mendadak atau sidak di sejumlah SPBU Gresik, Jawa Timur. 

Sidak ini guna menindaklanjuti keluhan pengendara di Gresik yang motornya brebet usai isi BBM Pertalite. 

Polisi sidak bbm
SIDAK BBM PERTALITE - Satreskrim Polres Gresik melakukan sidak di SPBU, Selasa (28/10/2025).

Usai mengisi BBM jenis pertalite, banyak kendaraan sepeda motor milik warga menjadi rusak.

Untuk hari ini, sidak dilakukan di SPBU Desa Suci, Kecamatan Manyar dan SPBU di Bunder Kecamatan Kebomas, Gresik.

Satreskrim Polres Gresik melihat langsung kandungan BBM jenis pertalite.

Melihat langsung tempat BBM ditampung. Kasatreskrim Polres Gresik, AKP Abid Uais Al Qarni menegaskan, sidak dilakukan setelah adanya keluhan dugaan BBM pertalite diduga campur air di daerah lain.

"Untuk itu kami mengecek sejumlah SPBU untuk memastikan tidak ada BBM oplosan dan untuk menjawab keresahan masyarakat Kabupaten Gresik,"  katanya.

Dalam sidak tersebut, polisi didampingi petugas SPBU mengecek kandungan BBM pertalite dengan pasta air.

"Hasil dari sidak tersebut, belum ditemukan adanya BBM oplosan atau BBM dicampur air. Dan untuk hasil lab sudah sesuai," tambahnya.

Meski begitu, pihaknya akan terus melakukan pengecekan di SPBU secara berkala untuk memastikan tidak ada BBM oplosan.

"Kami juga akan berkoordinasi dengan pihak SPBU untuk memastikan keamanan bahan bakar," tandasnya.

Sementara itu, pengawas SPBU 54.611.06 Bunder, Gresik, Denny Ainur Rokhman mengatakan bahwa sejauh ini belum ada keluhan dari pelanggan.

"Alhamdulillah sejauh ini belum keluhan atau komplain dari pelanggan," ujarnya.

Pihaknya akan selalu menjaga kualitas BBM yang dikirim ke SPBU tersebut untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. 

Banyak warga di sejumlah daerah di Jawa Timur keluhkan motor rusak usai mengisi bbm pertalite

(Tribun-Medan.com)

Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan

 

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved