Berita Viral
MENKEU Purbaya Singgung Ekonomi 10 Tahun Terakhir Era Jokowi: Ekonomi Melambat Secara Signifikan
Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa memberikan komentar terkait kondisi ekonomi Indonesia 10 tahun terakhir.
Jadi, menurut Purbaya, ekonomi pada waktu itu sedang menuju kelambatan yang sangat signifikan.
"Kalau kebijakannya enggak dirubah, yang pasti jatuhnya ekonomi. Kenapa? karena fiskal dan moneter dua-duanya membunuh perekonomian," ungkapnya.
Sehingga kata dia jika tidak dibalik, menurut Purbaya, maka sampai sekarang ekonomi akan susah.
"Jadi enggak tahu saya, sadar apa enggak sadar ya. Tapi kalau enggak di balik, kita sekarang susah. Mungkin kita bicaranya sekarang bukan dalam keadaan yang ketawa-ketawa seperti ini. Tapi akan dalam keadaan sulit, semuanya mukanya tegang, ke depan Indonesia bisa utuh apa enggak?" ujar Purbaya.
"Perlu diketahui juga, kalau ekonomi yang morat-marit, keutuhan NKRI juga terancam biasanya. Jadi ekonomi adalah kunci. Sekarang saya sudah jalankan beberapa kebijakan yang dulu anda gak percaya kan, ternyata kita bisa mengembalikan optimisme di kalangan masyarakat dan pelaku bisnis. Dan dalam keadaan riilnya juga, ekonominya mulai bergeliat naik ke atas," papar Purbaya.
Menurut Purbaya, hal ini bukan gaya baru.
"Ekonomi emang harus seperti itu," katanya.
Desy Anwar lalu mempertanyakan apakah kebijakan ekonomi selama 10 tahun ini salah.
"Jadi selama ini, 10 tahun terakhir ini, memang salah ya pak?" tanya Desy.
Purbaya lalu memberi jawaban yang agak menohok Desy Anwar sebagai jurnalis ekonomi, namun dengan agak bercanda.
"Anda sebagai wartawan ekonomi, salah mengejar pertanyaan ekonominya. Sehingga enggak keluar ilmu ekonomi para pengurus ekonomi pada waktu itu," kata Purbaya.
Menurut Purbaya pemerintah memiliki survei soal indeks kepercayaan masyarakat atau konsumen kepada pemerintah.
"Kita monitor secara bulanan. Saya sudah lihat tuh angka bulan Oktober naik dengan signifikan, mungkin 15 poin dibanding bulan September. Jadi dengan level yang sekarang ini, kita sudah keluar dari bahaya dalam pengertian ketidakpuasan masyarakat bisa menciptakan instabilitas sosial, politik, itu sudah berkurang," katanya.
Sehingga, menurutnya langsung lanjutkan kebijakan ekonomi yang betul.
"Jadi langkah kita yang kemarin itu, memindahkan uang Rp 200 triliun dari BI ke Perbankan, perekonomian itu sudah bergerak. Sehingga menimbulkan optimisme sedikit atau cukup banyak di masyarakat. Sehingga ke depan harusnya bahaya dan instabilitas sosial politik sudah akan berkurang, tinggal langkah ke depannya," ujar Purbaya.
| POLEMIK Biaya Proyek Kereta Cepat Whoosh: Setara 5 Burj Khalifa, Menara Tertinggi di Dunia |
|
|---|
| KRONOLOGI KH Anggota DPRD Kebumen Jadi Tersangka Mafia Tanah, Tipu Lansia 70 Tahun |
|
|---|
| DEDI Mulyadi Tolak Keras Diminta Bersihkan Nama Baik Aqua "Dikasih Duit Nih" |
|
|---|
| TAK Terima Viralkan Aqua dari Sumur Bor, Kini Dedi Mulyadi Diminta Bersihkan Nama Baik: Propaganda |
|
|---|
| PANTAS Suci Berani Kirim Karangan Bunga ke Wisuda Dokter Pelakor, Pendidikannya Tak Main-main |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.