Berita Viral

Menkeu Purbaya Disasar di Media Sosial, Pedagang Pakaian Bekas Marah-marah soal Pelarangan

Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa kembali jadi sorotan. Purbaya dikritik banyak yang mengantungkan hidup dari penjualan pakaian bekas

Editor: Salomo Tarigan
Grafis Tribunnews/tribunkaltim
PELARANGAN BAJU BEKAS - Menteri Keuangan Purbaya diprotes soal pelarangan masuknya baju atau pakaian bekas dari luar negeri. Ini akan berdampak pada pendapatan pedagang pakaian bekas 

Sebab, imbas merebaknya thrifting adalah matinya industri yang lebih besar.

"Cuman gini, itu mereka mencari keuntungan jangka pendek aja dia untung, tapi industri mati," jelasnya.

Pemerintah Ingin Hidupkan Industri Pakaian dalam Negeri

Purbaya menjanjikan solusi jitu dengan membuat peraturan yang mengutamakan pengembangan industri pakaian dari dalam negeri.

Sehingga para pedagang thirfting bisa beralih menjajakan hasil karya anak negeri kelak.

Tak hanya itu, dampaknya bisa lebih besar.

Industri lokal yang hidup akan membuka lapangan kerja dan menggairahkan daya beli masyarakat.

Sehingga para pedagang akan semakin cuan.

"Kalau saya ubah aja jadi barang-barang dalam negeri aja dengan peraturan yang pas ya, dia bisa dagang itu nanti pelan-pelan."

"Industri hidup dan nanti lapangan kerja lebih hidup. dia juga mungkin bisa usaha yang lain dengan ada yang beli, karena daya beli masyarakat kita bagus, ketika banyak kerjaan di mana-mana," papar Purbaya.

Para Pedagang Pakaian Bekas Was-was

Koordinator pedagang thrifting Pasar Senen, Rifai Silalahi, mengungkapkan bahwa para pedagang kini benar-benar was-was.

Pasalnya, mereka mulai sulit mendapatkan stok pakaian impor yang menjadi sumber utama dagangan mereka.

“Sekarang stok makin sedikit. Dua bulan terakhir sudah mulai susah karena ada penindakan dari Dirjen Pajak," kata Rifai ditemui di Pasar Senen Blok III, Sabtu (1/11/2025).

Rifai mengatakan, mayoritas pakaian impor bekas ini dikirim dari Korea dan Jepang.

Namun, dengan kian sulitnya mendapatkan stok dagangan, para pedagang saat ini hanya menjual stok yang tersisa.

Rifai memperkirakan stok milik pedagang hanya akan bertahan hingga akhir Desember 2025.

Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved