Berita Viral
SKENARIO Licik Polisi Propam Bunuh Dosen Erni Terbongkar, CCTV RSUD Ungkap Taktik Hilangkan Jejak
Hal yang membuat rekaman tersebut menjadi sorotan adalah penampilan Waldi, sang terduga pelaku yang sangat terencana.
TRIBUN-MEDAN.com - Skenario licik Polisi Propam, Waldi pelaku pembunuhan dan rudapaksa dosen wanita Erni Yuniarti di Kabupaten Bungo, Jambi terbongkar.
Kelicikan sang pelaku dalam upaya menghilangkan jejak kejahatan kian terkuak.
Melalui rekaman kamera pengawas atau CCTV di pintu masuk parkiran RSUD H Hanafie Muara Bungo.
Beredar viral sebuah tangkap layar rekaman CCTV di media sosial.
Tangkap layar yang diunggah oleh akun Instagram @jambihits_id menjadi bukti nyata betapa matangnya persiapan Bripda Waldi saat beraksi.
Baca juga: PERAN Oknum TNI dan Polri Pelaku Pemerasan Pengusaha di Batam Segera Terungkap, Olah TKP Hari Ini
Rekaman malam hari itu menunjukkan sosok yang diduga Waldi tengah duduk di atas sepeda motor.
Dia tengah menunggu untuk mengambil karcis parkir.
Penyamaran Rapi dan Penuh Perhitungan
Hal yang membuat rekaman tersebut menjadi sorotan adalah penampilan Waldi, sang terduga pelaku yang sangat terencana.
Dalam suasana malam, Bripda Waldi tampak mengenakan:
- Sarung tangan
- Masker
- Helm
Penutup wajah dan tangan ini jelas merupakan upaya untuk menutupi identitas dan mencegah jejak sidik jari tertinggal, menunjukkan bahwa aksinya telah dipersiapkan dengan rapi.
Keterangan yang menyertai unggahan tersebut mengonfirmasi Waldi yang terekam CCTV di RSUD H Hanafie Muara Bungo itu sedang mengantarkan sepeda motor jenis Honda PCX berwarna merah milik korban, Dosen EY.
Kelicikan Waldi dalam keterangan itu disebut sesuai dengan keterangan Kapolres Bungo, AKBP Natalena Eko Cahyono.
Waldi disebut dalam menjalankan aksinya cukup pintar dan licik.
"Pintar dan Licik Sesuai Keterangan Bapak Kapolres Bungo AKBP Natalena Eko Cahyono, Terduga Pelaku W ini terekam CCTV saat mengantarkan motor milik Korban Dosen Wanita di Bungo, dirinya Menggunakan Sarung Tangan dan masker untuk menutupi identitasnya, kemudian Motor PCX Merah ini dia taruh di parkiran RSUD Hanafie Bungo dengan gaya Polos dan Tenang seakan-akan tidak terjadi apa-apa," demikian bunyi keterangan lengkap dari unggahan tersebut dilansir Tribunjambi.com, Rabu (5/11/2025).
Aksi ini seolah menjadi bagian dari trik Waldi untuk mengelabui petugas dan membuat motor korban ditemukan di tempat umum.
Hal itu memberikan kesan bahwa motor tersebut "ditinggalkan" secara biasa, bukan sebagai barang bukti kejahatan yang sengaja disembunyikan.
Awal Mula Kecurigaan Teman Korban
Awal mula terbongkarnya pembunuan dan rudapaksa dosen cantik di Kabupaten Bungo, Jambi.
Jasad dosen wanita dan pengajar di Institut Administrasi dan Kesehatan Setih Setio Muara Bungo berinisial EY itu ditemukan pada Sabtu (1/11/2025).
Terungkap awal mula penemuan jasad dosen cantik Bungo itu di rumahnya.
Adalah Dewi, rekan EY di kampus yang awalnya menghubungi ponsel Ey saat dia bolos mata kuliah kesehatan reproduksi yang diampunya pada Jumat (31/10/2025).
Dikutip dari Kompas.id, karena khawatir, Dewi coba menghubungi ponsel EY lewat panggilan WhatsApp, nadanya tersambung tapi tak diangkat.
Saat dikirimi pesan teks, pesan itu langsung dibalas dari ponsel EY yang menyebut jika dia tidak masuk kampus karena sakit dan beristirahat di rumahnya di Perumahan Al Kausar Bungo.
Namun kejanggalan tercium Dewi sata membaca pesan teks itu.
Biasanya korban (EY) memanggil Dewi dengan sebutan 'Kak", sementara dalam pesan teks itu tertulis 'kk'.
"Bu Dewi sempat merasa sepertinya ada orang lain yang membalas pesan itu,” ujar Nanik Istianingsih, Pjs Rektor Institut Administrasi dan Kesehatan Setih Setio Muara Bungo, Senin (3/11/2025).
Sore harinya, EY masih juga belum masuk. Panggilan telepon kedua Dewi tak juga direspon EY.
Keesokan harinya, yakni Sabtu (1/11/2025) pagi, Dewi kembali menelepon untuk mengantarkan makanan dan obat.
Namun panggilan ini tak juga direspon. Hal ini membuat Dewi semakin khawatir.
Dewi mengajak seorang rekannya yang juga dosen bernama Hela untuk membesuk EY di rumahnya di Kecamatan rimbo Tengah.
Di rumah EY, keduanya tak melihat kendaraan EY, baik mobil maupun motor.
Pintu rumah tertutup, tetapi teralis jendela terbuka.
Karena tak berani mendobrak, kedua dosen ini kembali ke kampus dan meminta bantuan kerabat yang juga anggota kepolisian untuk memonitor posisi telepon seluler EY.
Dari situlah terdeteksi posisi seluler EY berada jauh dari rumah.
Para dosen sepakat kembali ke rumah EY. Bersama ketua lingkungan, mereka masuk dan mendapati EY sudah tak bernyawa.
Terdapat sejumlah luka dan lebam pada sekujur tubuh. Pada lubang hidung dan mulut tampak darah yang telah berwarna kehitaman. Mereka lalu melapor ke polisi.
(Tribun-Medan.com)
Artikel ini telah tayang di TribunJambi.com
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
Skenario Licik Polisi Propam Bunuh Dosen Erni
Skenario Polisi Proman Bunuh Dosen Erni
Polisi Propam Hilangkan Jejak Bunuh Dosen
| PERAN Oknum TNI dan Polri Pelaku Pemerasan Pengusaha di Batam Segera Terungkap, Olah TKP Hari Ini |
|
|---|
| Nasib Ayah Almarhum Prada Lucky Dilaporkan, Dugaan Pelanggaran Disiplin, Berikut Penjelasan Danrem |
|
|---|
| Dimarahi Tak Ikut Tahlilan, Imam Ghozali Bunuh Ibunya Sendiri Pakai Besi Tambal Ban |
|
|---|
| BUNTUT Mertua&Menantu Ditikam Tetangga Gegara Putar Musik Keras, Usai Tahlilan Massa Serang Rumah MS |
|
|---|
| FAKTA BARU Mbah Tarman Nikah Pakai Mahar Cek Palsu Rp3 M Ternyata Tampung 5 Wanita Lain di 1 Rumah |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.