Berita Viral

Ternyata Siswi SD di Palembang yang Matanya Lebam Bukan Imbas Penganiayaan, Diduga Idap Pertusis

Pertusis atau batuk rejan merupakan penyakit yang diakibatkan adanya infeksi dari bakteri.

Kolase instagram/sripo
MATA SISWA LEBAM - Siswa SD F dan ibunya. Mata anak SD tersebut lebam saat dijemput dari sekolah. Ibunya curiga hingga melaporkan guru wanita ke Polrestabes Palembang 
Ringkasan Berita:
  • Siswi SDN 150 di Palembang yang viral matanya memerah dan lebam bukan akibat adanya penganiayaan Tetap diduga idap pertusis
  • Dugaan penyakit yang diidap siswi berinisial F itu disampaikan oleh keluarga korban melalui unggahan di akun Instagram @virasoniaa
  • Kendati sudah dipastikan bukan karena penganiayaan, pemeriksaan di kepolisian masih berlanjut

 

TRIBUN-MEDAN.com - Fakta baru terkait siswi SDN 150 di Palembang yang viral matanya memerah dan lebam bukan akibat adanya penganiayaan.

Penyebab matanya merah dan lembam diduga idap penyakit pertusis

Dikutip dari Mayo Clinic, pertusis atau batuk rejan merupakan penyakit yang diakibatkan adanya infeksi dari bakteri.

Adapun gejalanya yakni penderita mengalami batuk parah yang disertai dengan suara keras. Lalu, saat menghirup udara setelah batuk, kerap terdengar suara 'whoop'.

Selain itu, gejala lainnya yakni hidung berair atau tersumbat, mata merah, dan demam.

Baca juga: WAJAH 2 Pelaku Penembakan Hansip di Cakung Jaktim, Ngaku Tak Sengaja, Terdesak Kebutuhan Hidup

Dugaan penyakit yang diidap siswi berinisial F itu disampaikan oleh keluarga korban melalui unggahan di akun Instagram @virasoniaa.

"Hasil pemeriksaannya (diduga) positif pertusis ya guys. Untuk masalah sekolah dan guru nanti Bi Erma didampingi pengacaranya untuk menjelaskan ke masyarakat," tulisnya, dikutip dari Tribun Sumsel, Senin (10/11/2025).

Kendati demikian, belum ada keterangan resmi dari pihak RSUD Palembang Bari, tempat F dirawat.

Siswi SD di Palembang merah
DIDUGA BUKAN DIANIAYA - Siswi SD di Palembang berinisial F diduga tidak mengalami kekerasan tetapi mengidap pertusis. F merupakan siswi yang viral setelah matanya dalam kondisi memerah dan lebam sepulang sekolah. Sempat ada dugaan bahwa lebam di mata F akibat pukulan guru.

Kepala Tim Humas dan Pemasaran RSUD Palembang Bari, Adea Triutami, mengungkapkan bahwa kini F sudah dipulangkan setelah enam hari dirawat.

Baca juga: TERSANGKA Penculikan Balita Bilqis Ternyata Sudah Jual 9 Bayi dan 1 Anak Lewat TikTok

“Benar pada Sabtu (8/11/2025), siang. Kemarin setelah dokter rawat mengecek keadaan F, dan kondisi matanya sudah membaik, F diperbolehkan pulang,” ungkap Adea.

Ia menuturkan F kini menjalani rawat jalan dan dipantau perkembangannya oleh dokter yang menangani.

Kuasa Hukum Tetap Tunggu Hasil Resmi

Terpisah, Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Bima Sakti sebagai kuasa hukum keluarga F masih menunggu hasil pemeriksaan resmi dari pihak rumah sakit.

Wakil Direktur (Wadir) LBH Bima Sakti, Conie Pania Putri, juga menyebut bahwa kondisi F telah membaik.

“Untuk perkembangan kasus F, ananda sudah pulang ke rumah, karena kondisinya mulai membaik. Kami masih meminta dokumen hasil pemeriksaan secara resmi, dari dokter mata, anak, dan beberapa dokter yang menanganinya,” katanya.

Baca juga: JADWAL Roy Suryo Cs Diperiksa Sebagai Tersangka Kasus Dugaan Berita Bohong Ijazah Palsu Jokowi

Conie juga menyebut telah mengetahui penyebab mata merah dan lebam yang diderita F bukan karena penganiayaan tetapi akibat sakit.

Namun, dia menegaskan belum mengetahui sakit yang diderita bocah berusia tujuh tahun tersebut.

Pemeriksaan Masih Berlanjut

Kendati sudah dipastikan bukan karena penganiayaan, Conie mengatakan pemeriksaan di kepolisian masih berlanjut.

Ia menyebut, polisi telah memanggil beberapa saksi untuk dimintai keterangan.

“Penyidik sudah tiga kali datang ke sekolah, untuk meminta keterangan guru dan siswa dan lainnya yang berhubungan dengan masalah ini. Nanti kami siang akan koordinasi lagi dengan penyidikan, kami belum bisa memastikan secara resmi," ujarnya.

Terpisah, Direktur LBH Bima Sakti, M Novel Suwa, menjelaskan pihakya telah menerima Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyelidikan (SP2HP) dari Unit PPA Satreskrim Polrestabes Palembang.

Selain itu, Suwa juga menyebut telah menerima hasil visum F.

“Penyidik sudah memeriksa empat orang saki, hasil visum hari ini keluar. Jadi SP2HP cuma menjelaskan bahwa sudah memeriksa saksi, dari pihak sekolah dan lingkungan. Pada intinya SP2HP, keterangan lanjut penyidik yang akan menjelaskan semuanya,” tutupnya.

Awal Mula Kasus

Mencuatnya kasus ini berawal dari unggahan sebuah video yang memperlihatkan ibu F, Sukrisnawati atau Erna terkejut melihat anaknya pulang dengan kondisi mata memerah dan lebam pada Minggu (2/11/2025).

Adapun unggahan video itu diunggah oleh majikan Erna di akun Instagram pribadinya @virasoniaaa.

Dalam takarir yang tertulis dalam unggahan itu, Erna menyebut mengetahui anaknya dalam kondisi mata merah dan lebam ketika menjemputnya di sekolah.

Lalu, Erna pun menanyakan penyebab F bisa dalam kondisi seperti itu ke guru.

Namun, disebutkan bahwa guru yang berada di sekolah F diduga menghindar ketika ditanya oleh Erna. Sempat ada dugaan bahwa F dianiaya saat berada di sekolah.

"Bi Erna tidak percaya kalau merah di mata F itu karna handphone karna F sangat jarang sekali memegang handphone, dan lukanya juga memar seperti kena pukulan/ benda tumpul," tulisnya. 

Tak puas dengan respons pihak sekolah, Erna lantas melaporkan apa yang dialami anaknya itu ke kepolisian pada Senin (3/11/2025).

Saat melaporkan, Erna mengaku adanya laporan dari pihak sekolah bahwa F diduga dipukul oleh salah satu guru menggunakan cincin hingga mengalami lebam.

"Saya tanya dulu pak pak teman temannya. Namun dijawab bukan teman teman anak saya yang memukul anak saya. Lalu saya tanya kembali kepada salah satu guru ternyata benar anak saya sudah dipukuli seorang guru perempuan," ungkapnya.

Namun, pernyataan Erna itu dibantah oleh Kepala Sekolah SD Negeri 150 Palembang, Eka Okta Nugraha.

Dia menegaskan  tidak ada guru yang melakukan tindakan pemukulan dengan memakai cincin.

"Itu juga saya kaget karena guru di sekolah ini tidak ada yang pakai cincin. Waktu ketahuan wali kelasnya sedang izin, jadi guru pengganti yang masuk. Guru pengganti juga tidak pakai cincin," ujar Eka.

Dia menjelaskan, mata F memang sempat terlihat ada bntik merah pada 27 Oktober 2025 lalu. Salah satu guru di sekolah tersebut pun turut melhatnya.

Eka menduga bintik tersebut menjadi awal mula mata F mengalami lebam.

"Yang jelas anak ini pada saat datang sudah ada sedikit merah di sebelah matanya, belum menyebar seperti kondisi sekarang," katanya.

Bahkan, menurut Eka, ibu F turut mengetahui kondisi mata anaknya yang berbintik merah.

Akhirnya, Erna pun meminta izin ke pihak sekolah untuk anaknya tidak masuk dalam beberapa hari ke depan karena akan menjalani pemeriksaan ke Puskesmas.

"Bawa surat rujukan dari Puskesmas hari Selasa, izin tidak sekolah. Kalau soal berkelahi dengan teman-temannya sudah ditanyakan juga oleh ibu dan gurunya ke kelas, jawaban murid-murid tidak ada," tuturnya.

(Tribun-Medan.com)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved