Internasional

FAKTOR yang Buat Paspor Malaysia Terkuat ke-3 di Dunia Bisa Salip Indonesia

Citra positif ini membuat warga Malaysia dipandang sebagai pelancong yang dipercaya dan “bernilai ekonomi tinggi” di mata dunia.

(Instagram @imigresen)
TERKUTA KETIGA DUNIA - Paspor Malaysia kini berada di peringkat ketiga dunia berdasarkan Passport Index 2025 yang diterbitkan oleh firma keuangan global Arton Capital.(Instagram @imigresen) 

TRIBUN-MEDAN.com - Paspor Malaysia berada peringkat ketiga terkuat di dunia dalam daftar Indeks Paspor 2025 yang dirilis oleh firma penasihat keuangan global, Arton Capital.  

Ada faktor utama yang membuat paspor Malaysia tersebut dipercaya dunia.

Dengan akses bebas visa ke 174 negara, paspor Negeri Jiran itu kini berada sejajar dengan 15 negara seperti Belgia, Perancis, Jerman, Belanda, Finlandia, Luksemburg, Italia, Denmark, Portugal, Swiss, Yunani, Austria, Norwegia, Irlandia, dan Korea Selatan.

Prestasi ini menandai lonjakan tujuh peringkat dibandingkan tahun sebelumnya, dan menjadi pencapaian tertinggi Malaysia dalam sejarah. 

Baca juga: KPK Mulai Cium Bau-bau Korupsi Proyek Whoosh, Tanah Negara Malah Dijual Kembali ke Negara

Departemen Imigrasi Malaysia dalam unggahan di media sosialnya menyebut peringkat ini sebagai bentuk “pengakuan dan kepercayaan dunia terhadap keamanan dokumen perjalanan Malaysia.”  

Lembaga itu menegaskan bahwa kepercayaan tersebut menunjukkan reputasi internasional yang tinggi terhadap warga negaranya. 

Dalam konteks Asia Tenggara, paspor Malaysia hanya kalah dari Singapura yang menempati posisi kedua, sementara negara-negara lain seperti Brunei Darussalam berada di urutan ke-15, Timor Leste di peringkat ke-45, Thailand di urutan ke-51, dan Indonesia di peringkat ke-54.  

Baca juga: Polrestabes Medan Periksa 39 Saksi terkait Kebakaran Rumah Hakim Khamozaro Waruwu

Faktor Paspor Malaysia Sangat Kuat

Salah satu faktor utama kekuatan paspor Malaysia yakni tingkat kepercayaan internasional yang tinggi terhadap keamanan dan stabilitas negaranya.  

Menurut laporan SAYS, Rabu (15/10/2205), kekuatan sebuah paspor bergantung pada stabilitas politik, kebijakan luar negeri yang seimbang, serta keandalan teknologi keamanan dokumen perjalanan. 

“Secara keseluruhan, paspor sebuah negara menjadi ‘kuat’ jika dibangun di atas kepercayaan, stabilitas, dan keamanan teknologi,” tulis laman tersebut.  

Pemerintah negara lain melihat warga Malaysia bukan sebagai risiko migrasi tinggi, sehingga lebih mudah memberi keringanan visa.

Selain itu, Malaysia dikenal sebagai pelopor dalam inovasi keamanan paspor.

Baca juga: Jakarta Lagi Berlakukan Fasilitas Transportasi Gratis, di Medan Penurunan Tarif Parkir Masih Dikaji

Negara ini merupakan salah satu yang pertama di dunia memperkenalkan paspor biometrik pada 1998, jauh sebelum banyak negara maju melakukannya.  

Fitur tersebut memberi keyakinan bagi otoritas luar negeri bahwa dokumen perjalanan Malaysia sulit dipalsukan. 

Kini, paspor Malaysia telah memenuhi standar International Civil Aviation Organisation (ICAO) dan dilengkapi data biometrik terenkripsi berupa sidik jari serta pemindaian iris mata.

Desain khusus dengan pola ultraviolet (UV) juga membuat pemalsuan hampir mustahil dilakukan. Kekuatan lain datang dari diplomasi cerdas Malaysia sejak kemerdekaannya pada 1957.

Sebagai anggota Persemakmuran (Commonwealth), Malaysia sejak awal memiliki akses istimewa ke negara-negara seperti Inggris, Australia, dan Kanada.  

Selama era Perang Dingin, Malaysia juga berhasil menjaga netralitas dengan bergabung dalam Gerakan Non-Blok (NAM), yang menumbuhkan kepercayaan dari blok Barat maupun Timur. 

Posisi Malaysia sebagai anggota pendiri ASEAN (1967) memperlancar mobilitas kawasan, sementara kampanye pariwisata global seperti “Malaysia, Truly Asia” membantu membangun citra negara yang aman dan multikultural.  

Citra positif ini membuat warga Malaysia dipandang sebagai pelancong yang dipercaya dan “bernilai ekonomi tinggi” di mata dunia.

Faktor lain yang memperkuat posisi Malaysia adalah arus migrasi yang seimbang. Malaysia lebih banyak menjadi tujuan para pekerja asing daripada negara pengirim tenaga kerja besar. 

Hal ini mengurangi kekhawatiran negara lain bahwa warga Malaysia akan menetap secara ilegal di luar negeri.

Selain keunggulan teknis dan diplomatik, kekuatan ekonomi kelas menengah Malaysia turut menjadi modal penting.  

Sebagaimana dilansir SAYS, warga Malaysia dikenal sebagai wisatawan dan pelajar yang berpergian untuk liburan, pendidikan, atau bisnis, yang berarti memiliki kemampuan finansial dan kontribusi positif bagi negara tujuan.

Meski masih memerlukan otorisasi elektronik seperti ESTA untuk masuk ke Amerika Serikat, posisi Malaysia di peringkat ketiga dunia menegaskan keberhasilan strategi luar negeri dan keamanan dokumennya.

(Tribun-Medan.com)

Sumber: kompas.com

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel'

Berita viral lainnya di Tribun Medan

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved