Gunung Semeru Erupsi
Gunung Semeru Erupsi Level IV, Pemerintah Tetapkan Status Tanggap Darurat 7 Hari
Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur, Rabu (19/11/2025) sore mengalami erupsi. Gunung Semeru mengeluarkan awan panas sejauh lima kilometer.
- Kali Kecik (15,7 meter)
- Kali Pancing (100 meter)
- Kali Mujur (183 meter)
- Jagalan (7,2 meter)
- Dam Songo (8,8 meter)
- Krobyokan (16,5 meter)
Perjalanan KAI
PT KAI Daop 9 Jember melaporkan bahwa perjalanan kereta api (KA) di wilayahnya tetap aman dan berjalan normal meskipun Gunung Semeru mengalami erupsi pada Rabu (19/11/2025).
Laporan BPBD Kabupaten Lumajang melaporkan bahwa Semeru memuntahkan awan panas guguran sejauh 5,5 kilometer ke arah Besuk Kobokan.
Kolom abu berwarna kelabu pekat terpantau condong ke barat laut hingga utara dengan intensitas tebal.
Manager Hukum dan Humas Daop 9 Jember, Cahyo Widiantoro mengatakan KAI Daop 9 Jember langsung mengerahkan tim melakukan pemeriksaan menyeluruh pada lintas Jatiroto, Ranuyoso, jalur kereta yang paling dekat dengan kawasan Gunung Semeru.
Pengecekan meliputi rel, jembatan, stasiun, hingga perlintasan sebidang untuk memastikan tidak ada gangguan bagi perjalanan KA.
Hasil inspeksi, kata dia, menunjukkan seluruh prasarana berada dalam kondisi aman dan tidak ditemukan material vulkanik seperti abu maupun pasir yang berpotensi menghambat operasional.
Dengan demikian, seluruh perjalanan KA jarak jauh maupun komuter tetap beroperasi sesuai jadwal.
Sebagai langkah mitigasi tambahan, pihaknya pun meningkatkan patroli jalur serta menyiagakan peralatan pembersihan bila sewaktu-waktu terjadi hujan abu.
KAI juga menempatkan Alat Material Untuk Siaga (AMUS) di Stasiun Probolinggo, Klakah, dan Jember sebagai upaya percepatan penanganan bila muncul gangguan prasarana.
Pihaknya memastikan bahwa keselamatan pelanggan menjadi prioritas utama perusahaan.
“Kondisi perjalanan kereta api di wilayah Daop 9 Jember aman. Petugas kami telah melakukan pemeriksaan menyeluruh, terutama di lintas Jatiroto–Ranuyoso yang paling dekat dengan Semeru. Hingga saat ini tidak ditemukan adanya material vulkanik yang mengganggu jalur,” ujar Cahyo.
Ia menambahkan bahwa pihaknya terus menyiapkan langkah antisipasi untuk menjaga kelancaran perjalanan.
“Ini adalah bentuk komitmen kami untuk memastikan bahwa jika ada perkembangan di lapangan, penanganan dapat dilakukan dengan cepat dan tepat. Kami mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan percaya bahwa KAI selalu mengutamakan keselamatan,” terangnya.
KAI Daop 9 Jember juga terus berkoordinasi dengan BPBD, PVMBG, dan pemerintah daerah untuk memantau aktivitas Semeru secara real time.
Aktivitas Gunung Semeru
Erupsi Gunung Semeru telah tercatat sejak abad ke-19 dan mengalami berbagai periode aktivitas yang signifikan.
Berikut adalah datanya.
-
1818: Letusan tercatat pertama kali pada 8 November 1818, menandai sejarah aktivitias vulkanik gunung tertinggi di Pulau Jawa ini.
-
1829-1878: Terjadi beberapa erupsi meskipun dokumentasi kurang lengkap.
-
1941-1942: Periode erupsi cukup lama, dengan ledakan vulkanik dan keluarnya material hingga ketinggian 1.400-1.775 meter.
-
1977: Erupsi signifikan yang menyebabkan kerusakan pada rumah warga dan lahan pertanian.
-
1994: Letusan menyebabkan korban meninggal dan lahar menyapu daerah sekitarnya.
-
2002-2008: Aktivitas vulkanik berulang, termasuk guguran awan panas dan letusan kecil yang membuat situasi berbahaya.
-
4 Desember 2021: Erupsi besar yang diawali dengan keluarnya lahar dan kemudian guguran awan panas yang hebat. Erupsi menyebabkan sekitar 48 orang tewas dan ribuan dievakuasi.
(tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
