PDI Perjuangan Sumut
Jubir PDIP Seno Bagaskoro Tegaskan Anak Muda Berani Berpendapat di Dialog PDIP & Anak Muda Sumut
Aryo Seno Bagaskoro memberikan materi tentang peran anak muda dalam politik saat Dialog Publik “PDIP Perjuangan di Mata Anak Muda
TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN-Dalam dialog publik yang dibuka oleh Ketua DPD PDIP Sumut Drs Rapidin MM di Hotel Polinia Medan, Selasa (18/11/2025), Aryo Seno Bagaskoro menegaskan pentingnya peran anak muda dalam politik dan pembangunan bangsa.
Menurut Seno, generasi muda saat ini terlalu terjebak dalam budaya instan, yang berpotensi merusak masa depan negara.
“Anak muda dulu memerdekakan bangsa hanya dengan solidaritas dan bambu runcing. Kita perlu belajar dari Bung Karno,” ujarnya, mengingatkan perlunya keteguhan dan keseriusan dalam memperjuangkan kepentingan rakyat.
Dialog publik ini menjadi tindak lanjut dari upaya Rapidin untuk mendorong keterlibatan anak muda, khususnya dari Sumatera Utara, dalam proses politik yang nyata.
Seno menekankan heroisme pahlawan nasional Raja Sisingamangaraja sebagai teladan kepemimpinan bersih.
"Saat saya tiba di Medan tadi pagi, saya langsung ingat keteladanan Pahlawan Nasional Raja Sisingamangaraja.
"Sisingamangaraja adalah pahlawan yang berjasa tanpa noda. Soalnya ada yang katanya pahlawan yang dianugerahi baru-baru ini, penuh dosa dan noda,"kara Seno menyindir pemerintah.
Aryo Seno Bagaskoro menegaskan bahwa anak muda memiliki peran penting dalam membangun bangsa melalui partisipasi aktif dan tindakan nyata.
Dalam dialog publik yang dibuka Rapidin Sutarto, Seno menyoroti gerakan anak muda Surabaya yang mengumpulkan lebih dari 33.000 surat aspirasi untuk Presiden Jokowi sebagai contoh inspiratif.
“Anak muda dulu memerdekakan bangsa dengan solidaritas dan bambu runcing. Sekarang, mereka menyalurkan semangat itu melalui ide dan aksi nyata, seperti menulis surat kepada pemerintah,” ujarnya.
Menurut Seno, gerakan surat ini bukan sekadar simbolik, tetapi mencerminkan kesadaran politik, keberanian menyampaikan pendapat, dan kepedulian terhadap kebijakan publik.
Seno mengingatkan bahwa generasi Z saat ini sering terjebak dalam budaya instan, yang berpotensi melemahkan perjuangan nyata.
“Kalau anak muda hanya ingin serba cepat dan instan, bangsa akan kehilangan arah. Kita perlu belajar dari sejarah, dari Bung Karno, dari para pahlawan yang bersih dan tulus berjuang,” katanya.
Dalam perspektifnya sebagai jubir muda PDI Perjuangan, Seno menekankan pentingnya anak muda tidak hanya kritis, tetapi juga konstruktif.
“Politik bukan soal manggung sana-sini. Politik adalah perjuangan. Gerakan surat ini adalah contoh bagaimana anak muda bisa berkontribusi nyata tanpa harus berada di panggung partai,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa pengalaman konkret anak muda dalam gerakan surat ini menekankan nilai-nilai kolektif berdiskusi, mengorganisir, dan menyampaikan aspirasi dengan damai.
Seno menekankan bahwa anak muda harus keluar dari ketidakpedulian politik dan mulai memahami dinamika kebijakan publik, sekaligus belajar menyuarakan pendapat mereka secara bertanggung jawab.
“Gerakan ini bisa menjadi teladan bagi anak muda di seluruh Indonesia. Anak muda bisa menjadi juru bicara rakyat, menyuarakan kepentingan nyata dari akar rumput, bukan hanya untuk golongan tertentu,” kata Seno.
Selain itu, Seno mengaitkan pengalaman pribadi bagaimana ia pernah mengirim ribuan surat protes untuk mendorong pendidikan gratis di Surabaya. Baginya, pengalaman tersebut menunjukkan bahwa anak muda bisa menciptakan perubahan nyata tanpa harus menunggu kedudukan resmi atau kekuasaan.
“Anak muda punya energi, kreativitas, dan kecerdasan. Kalau itu diarahkan untuk hal positif, untuk menyuarakan aspirasi rakyat, mereka bisa membangun bangsa. Gerakan surat ini adalah bukti nyata,” tutup Seno, menguatkan pesan Rapidin bahwa pemberdayaan anak muda adalah kunci masa depan Indonesia.
Narasumber Gen Z, Sharon Simbolon (17), pendiri advokasi remaja Indonesia, menekankan bahwa generasi digital memiliki potensi besar, namun bisa menjadi bahaya jika disalahgunakan, contohnya kasus siswa yang viral karena merakit bom.
Wakil Presiden BEM USU, Muhammad Toyobuo Fattah (23), menyoroti keterlibatan anak muda pada pemilu.
“Kita cukup aktif, tetapi tidak semua partai melibatkan akar rumput. Anak muda di partai pun masih terbatas,” ujarnya. Ia berharap pada Pemilu 2029, terutama dari PDI Perjuangan, generasi muda bisa lebih berperan.
“DNA PDI Perjuangan ada pada saya. Partai ini mendengarkan suara anak muda tanpa mengobok-obok negara,” katanya.
Ia menekankan bahwa politik adalah perjuangan, bukan sekadar pertunjukan publik.
Dialog publik ini menegaskan bahwa generasi Z harus keluar dari ketidakpedulian politik, memberikan masukan konstruktif, dan aktif berpartisipasi membangun bangsa. Sebagai jubir muda di PDI Perjuangan, Seno menekankan bahwa anak muda bisa menjadi juru bicara rakyat, menyuarakan kepentingan nyata dari akar rumput.
“Gerakan anak muda bukan sekadar simbolik. Dengan cerdas, energik, dan berani, generasi Z dapat membangun bangsa,” tutup Seno, menguatkan pesan optimis Rapidin untuk pemberdayaan anak muda.
Sementara itu Ketua DPD PDIP Sumut, Drs Rapidin Simbolon MM, menekankan pentingnya keterlibatan anak muda dalam politik dan pembangunan bangsa saat membuka Dialog Publik “PDI Perjuangan di Mata Anak Muda Harapan dan Tantangan.
Rapidin menyoroti ancaman budaya instan yang mengikis ketangguhan mental generasi muda dan mengingatkan perlunya semangat perubahan ala Bung Karno.
Ia menegaskan partai terus membangun kaderisasi melalui sayap-sayap muda seperti Banteng Muda Indonesia, Repdem, dan Taruna Merah Putih, serta mengandalkan energi anak muda dalam pemilu.
Rapidin menekankan pentingnya literasi politik dan partisipasi aktif generasi muda sebagai subjek perubahan, sambil menegaskan bahwa aspirasi yang muncul dari dialog ini akan ditindaklanjuti untuk membentuk program yang nyata bagi masa depan bangsa.(Jun-tribun-medan.com).
| Ketua DPD PDIP Sumut Buka Dialog Publik di Medan, Gaungkan Perlawanan Anak Muda atas Budaya Instan |
|
|---|
| Ketua DPD PDIP Sumut Kembali Menyapa Marhaen, Bawa Benih Jagung P-32 Untuk Petani Kecil Desa Gurgur |
|
|---|
| Rapidin Dorong Pemuda Samosir Sadar HAM Lewat P5HAM: Hak Asasi Melekat Sejak Lahir |
|
|---|
| 383 Pelajar di Samosir Terima Beasiswa dari Ketua DPD PDIP Sumut, Total Rp340.800.000 |
|
|---|
| 1 Hari 2 Kabupaten: Rapidin Bawa Beasiswa untuk 877 Pelajar di Toba dan Taput, Total Rp 430.850.000 |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/PDIP-Perjuangan-di-Mata-Anak-Muda-di-Hotel-Polonia-Medan.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.