PDI Perjuangan Sumut

Ketua DPD PDIP Sumut Serukan Gen Z Tolak Penindasan: Tiru Semangat Seno Bagoskoro Aksi 33.000 Surat

Di hadapan ratusan mahasiswa, aktivis, dan peserta muda lainnya, Rapidin menyerukan agar generasi Z kembali pada semangat pergerakan

|
Editor: Arjuna Bakkara
Arjuna Bakkara
Ketua DPD PDIP Sumut, Drs Rapidin Simbolon MM, menyerahkan plakat penghargaan kepada Aryo Seno Bagaskoro atas kontribusinya dalam mendorong partisipasi anak muda, di Hotel Polonia Medan, Selasa (18/11/2025). 

“Dia bergerak lewat media sosial, dibantu teman-temannya di Orpes. Setelah ditulis, semua surat dikumpulkan ke Orpes lalu diserahkan ke Dinas Pendidikan Kota,” ujar Rapidin.

Ketua DPD PDIP Sumut Drs Rapidin Simbolon dengan Jubir DPP PDIP Aryo Seno Bagaskoro serta narasumber lannya sela-sea penyerahan plakat kepada para narsum usai memberikan materi tentang peran anak muda dalam politik saat Dialog Publik “PDIP Perjuangan di Mata Anak Muda” di Hotel Polonia Medan, Selasa (18/11/2025).
Ketua DPD PDIP Sumut Drs Rapidin Simbolon dengan Jubir DPP PDIP Aryo Seno Bagaskoro serta narasumber lannya sela-sea penyerahan plakat kepada para narsum usai memberikan materi tentang peran anak muda dalam politik saat Dialog Publik “PDIP Perjuangan di Mata Anak Muda” di Hotel Polonia Medan, Selasa (18/11/2025). (Arjuna Bakkara)

Isi surat-surat tersebut hampir seragam permohonan agar pengelolaan SMA dan SMK tetap berada di tangan Pemerintah Kota Surabaya.

Para pelajar khawatir setelah membaca pemberitaan soal rencana pelaksanaan UU Nomor 23 Tahun 2014, yang mengalihkan kewenangan pengelolaan SMA/SMK dari pemerintah kota ke pemerintah provinsi.

Bagi mereka, perubahan itu bukan sekadar soal administrasi. Di mata anak-anak sekolah yang merasakan langsung efek kebijakan pendidikan Surabaya, langkah tersebut menimbulkan ancaman.

Bagi Rapidin, langkah ribuan pelajar Surabaya itu tercatat sebagai salah satu aksi aspirasi tertulis terbesar yang pernah dilakukan kelompok pelajar di Indonesia.

Rapidin meminta anak-anak muda Gen Z dapat menjadikan Semo sebagai teladan dalam pergerakan, karena menurutnya gerakan ini menjadi titik penting dalam perjalanan seorang Seno muda.

'Di usia belia, ia menunjukkan bahwa anak-anak sekolah pun mampu mengorganisir partisipasi publik, menyuarakan kepentingan, dan melakukan advokasi kebijakan tanpa harus menunggu menjadi pejabat, politisi, atau aktivis resmi,"sebutnya.

Sebelumnya, dalam paparannya, Seno mengingatkan kembali keteladanan pahlawan nasional Raja Sisingamangaraja, yang ia sebut “pahlawan dengan perjuangan bersih tanpa noda dan dosa”.

Ia menyindir fenomena “pahlawan baru yang penuh dosa”, sambil menegaskan bahwa keteladanan sejarah harus menjadi pegangan generasi masa kini.

Ketua DPD PDIP Sumut Drs Rapidin Simbolon MM membuka Dialog Publik bertajuk “PDI Perjuangan di Mata Anak Muda Harapan dan Tantangan”, Selasa (18/11/2025). Rapidinm engajak generasi muda merawat semangat pergerakan dan menolak mental serbacepat yang mengikis daya juang. 
Ketua DPD PDIP Sumut Drs Rapidin Simbolon MM membuka Dialog Publik bertajuk “PDI Perjuangan di Mata Anak Muda Harapan dan Tantangan”, Selasa (18/11/2025). Rapidinm engajak generasi muda merawat semangat pergerakan dan menolak mental serbacepat yang mengikis daya juang.  (Arjuna Bakkara)

Seno juga mengkritik budaya instan di kalangan muda. “Kalau anak muda hanya ingin cepat terkenal atau cepat kaya, bangsa akan kehilangan arah,” ujarnya.

Ia menegaskan bahwa gerakan ribuan surat yang ia gagas pada tahun 2016 lalu semasa dia masih duduk di Bangku SMP membuktikan anak muda bisa mendorong perubahan nyata tanpa jabatan dan tanpa panggung.

“Politik bukan soal tampil. Politik adalah perjuangan. Gerakan surat itu cara anak muda menjadi juru bicara rakyat,” katanya.

Di akhir acara, Rapidin menyerahkan plakat penghargaan kepada Seno atas kontribusinya menggerakkan partisipasi politik anak muda.

Narasumber muda lainnya, Sharon ZJ Simbolon (17), menegaskan bahwa generasi digital memiliki potensi kreatif luar biasa. Namun, tanpa bimbingan, potensi itu dapat melenceng, mencontoh kasus remaja viral yang merakit bom.

Wakil Presiden BEM USU, Muhammad Toyobuo Fattah (23), menilai partisipasi politik anak muda cukup aktif, tetapi tidak semua partai memberi ruang. Ia berharap pada Pemilu 2029 PDI Perjuangan memberi panggung lebih luas.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved