Polres Pemtangsiantar
Kapolres Siantar Berbagi Tali Asih, Merajut Kepedulian Lewat Safari Kebangsaan
Kapolres Pematangsiantar AKBP Sah Udur T.M. Sitinjak menyerahkan tali asih kepada anak yatim pada kegiatan Safari Kebangsaan
TRIBUN-MEDAN.COM, Pematangsiantar-Di bawah terik matahari siang, Lapangan Apel Polres Pematangsiantar berubah menjadi ruang kebersamaan.
Di sana, aparat kepolisian, buruh, pengemudi ojek online, anak-anak yatim, dan tokoh lintas agama duduk sejajar. Tak ada jarak, hanya satu napas Indonesia.
Senin, 10 November 2025, pukul 14.10 WIB, Polres Pematangsiantar menggelar Safari Kebangsaan Polda Sumatera Utara.
Sebuah agenda yang tak sekadar seremonial, melainkan pernyataan sikap bahwa semangat kebangsaan tak boleh redup, bahkan di tengah arus perbedaan.
Acara dibuka dengan lantunan ayat suci Al-Qur’an. Lalu tangan-tangan kecil anak yatim menyambut santunan tali asih yang diserahkan langsung oleh Kapolres Pematangsiantar AKBP Sah Udur T.M. Sitinjak, didampingi Wali Kota Pematangsiantar Wesly Silalahi dan Ketua TP PKK Ny. Liswati Sinaga.
Tali asih juga diberikan kepada perwakilan driver ojek online dan serikat buruh—sebuah simbol bahwa Safari Kebangsaan ini menjangkau seluruh lapisan warga, dari jalanan hingga balai kota.
Dari panggung sederhana, KH Akhmad Khambali mengingatkan hadirin agar menjadi pelayan masyarakat yang murah senyum, sembari menyerukan Kota Pematangsiantar untuk bebas dari hoaks, narkoba, dan judi.
Doa Bersama untuk Negeri dipimpin Kyai Muhtarom S.Ag, diakhiri hening cipta untuk para pahlawan menyambut Hari Pahlawan dengan kepala tertunduk dan dada penuh haru.
“Safari Kebangsaan ini bukan sekadar kegiatan, tapi cara kami menanamkan kembali akar-akar nasionalisme di tengah masyarakat,” ujar Kapolres Sah Udur, menegaskan misi Polri memperkuat semangat persatuan dan melawan segala bentuk radikalisme.
Dalam sambutannya, Wali Kota Wesly Silalahi menyebut kegiatan ini sejalan dengan semangat Pematangsiantar sebagai Kota Toleransi peringkat kelima di Indonesia.
“Kota kita adalah miniatur Indonesia beragam tapi satu. Di sini suku, agama, dan budaya hidup berdampingan dengan damai. Itulah kekuatan kita,” katanya.
Safari Kebangsaan, menurut Wesly, menjadi ruang refleksidi mana persaudaraan tak hanya diucapkan, tetapi dijalankan dalam tindakan dari santunan, senyum, hingga seruan untuk menolak kebencian.
Tampak hadir KOMPOL Mitha Natasya, mewakili Dir Binmas Polda Sumut, Wakapolres KOMPOL Budiono S., para perwira, personel Polres, serta para tokoh masyarakat dan undangan lainnya.
Dan ketika doa terakhir dilafalkan, angin sore dari Bukit Siantar berhembus lembut. Seolah ikut berpesan, Indonesia akan kuat selama rakyatnya mau saling menggenggam tangan.(Jun-tribun-medan.com).
Kapolres Pematangsiantar AKBP Sah Udur Sitinjak
2 Personel Brimob Polda Sumut
tali asih
Polda Sumut
| KRONOLOGI Nanang Bacok Ilham Penjaga Konter Dengan 30 Tusukan, Motif Terlilit Utang Judol |
|
|---|
| 43 Saksi Diperiksa Terkait Kebakaran Rumah Hakim Khamozaro, Kapolrestabes:Sudah Ada Fakta-fakta Baru |
|
|---|
| Rekanan Sama, Kejari Langkat dan Kejatisu Geledah Tiga Perusahaan soal Korupsi Smartboard |
|
|---|
| Tolak Pemindahan Sekolah, Belasan Orangtua Bawa Anaknya Unjuk Rasa dan Temui Bobby Nasution |
|
|---|
| Sri Yuliana Pelaku Utama Penculikan Bilqis Diduga Jual 3 Anak Kandung Sendiri |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/menjadi-ajang-memperkuat-semangat-persatuan-dan-toleransi-di-Kota-Pematangsiantar.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.