Sumut Terkini

Gubuk Reot yang Viral di Tanjung Morawa Dirubuhkan, Mariasih Menolak Terima Bantuan Pimpinan DPRD

Pihak pemerintah menyatakan tidak ikut campur dalam hal perubuhan gubuk tersebut. Hal ini lantaran merupakan keinginan pihak keluarga. 

Penulis: Indra Gunawan | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN MEDAN/INDRA GUNAWAN
Pimpinan DPRD Deli Serdang, Agustiawan Saragih dan Kuzu Serasi Wilson Tarigan melihat gubuk reot milik pasutri Ahmad Rajali dan Mariasih yang sudah dirubuhkan, Selasa (9/9/2025). Saat ini Mariasih pun menolak untuk menerima bantuan dari Pimpinan Dewan. 

Ia dan keluarganya tidak mau gubuk yang ada kembali diviral-viralkan pihak lain di media sosial.

Mengenai bantuan yang ditawarkan oleh Pimpinan Dewan ia mengaku belum dapat menerimanya. Ia juga tidak ingin apa yang dialaminya ini dikait-kaitkan dengan politik. 

"Mohon maaf sekali saya tidak bisa untuk menerimanya," kata Mariasih

Dari catatan www.tribun-medan.com Gubuk reot milik Ahmad Rajali dan Mariasih viral dimedia sosial akhir pekan lalu.

Awalnya ada pengakuan Mariasih divideo yang mengaku mengharapkan bantuan agar gubuk yang sehari-hari ditempati oleh suaminya bisa diperbaiki atau dibedah pemerintah.

Ia mengaku tidak sanggup tinggal di tempat itu dan lebih memilih tinggal di kontrakan bersama anak perempuannya. 

Selain diwawancarai oleh awak media, konten kreator juga ikut memviralkan kondisi yang dialaminya.

Tidak lama viral kemudian berbagai pihak pun banyak yang mendatangi rumahnya. Setelah itu ia pun kemudian muncul dengan video permintaan maaf yang ditujukan khusus untuk Kepala Desa, Camat hingga Bupati.

Ia menyebut tidak bermaksud untuk mempermalukan pihak Pemerintah. Hal ini lantaran ia sadar dirinya yang sebagai seorang tenaga pendidik di dua sekolah.

Selain itu juga menjabat sebagai Wakil Kepala Sekolah. 

Sementara berbeda dengan pengakuan suaminya, setelah viral ia membenarkan sehari-hari memang tinggal di gubuk reot itu.

Ia mengaku karena tidak bisa kepanasan makanya ia menolak untuk tinggal bersama istri dan anak tiri perempuannya.

Karena itu ia lebih memilih untuk tinggal di gubuknya meskipun kondisinya tidak layak huni. 

Ia merasa lebih nyaman tinggal di gubuk tersebut karena berada di tanah sendiri.

Ia pun disebut-sebut sempat keberatan mengapa gubuknya dirubuhkan istri dan keluarga istrinya sehingga kemudian pergi dari lokasi dan kembali ke rumah orangtuanya. 

(dra/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan

 

 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved