Sumut Terkini

Soroti Warga Gotong Jenazah Melewati Jalan Rusak di Asahan, Komisi D DPRD Sumut: Memprihatinkan

Fakta tersebut membuktikan masih banyak jalan yang belum diperbaiki di Sumut yang harus dibenahi sesegara mungkin.

Penulis: Anisa Rahmadani | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN MEDAN/ANISA RAHMADANI
GOTONG JENAZAH - Wakil Ketua Komisi D Yahdi Khoir Harahap saat diwawancarai di Kantor DPRD Sumut, Selasa (28/10/2025). Ia menyoroti soal video warga menggotong jenazah ke rumah duka akibat jalan rusak di Desa Sei Sembilang Kecamatan Sei Kepayang Timur Kabupaten yang viral di sosial media. 

TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Komisi D DPRD Sumut, menyoroti soal video  warga menggotong jenazah ke rumah duka akibat jalan rusak di Desa Sei Sembilang Kecamatan Sei Kepayang Timur Kabupaten yang viral di sosial media. 

Wakil Ketua Komisi D Yahdi Khoir Harahap mengatakan, kejadian ini cukup memprihatinkan. 

Selain itu, kata Yahdi yang juga mantan Wakil Bupati Asahan ini, fakta tersebut membuktikan masih banyak jalan yang belum diperbaiki di Sumut yang harus dibenahi sesegara mungkin.

"Itu sangat memprihatinkan.  Saya sudah sebanyak 3 kali mendatangi  daerah ini. Dan mobil saya selalu nyangkut dan kami juga sering melihat masyarakat terjatuh apabila melewato jalan ini," jelasnya kepada Tribun Medan, Selasa (28/10/2025).

Menurutnya, pihaknya sudah mengajukan proyek untuk jalan ini sejak tahun 2022 Namun pada saat pelaksanaan proyek ini dinyatakan gagal.

"Ini proyek multiyeas yang lalu, ini masuk ke proyek multiyers Rp 2 ,7 T dengan panjang  perbaikan jalan 470 km. Namun  putus kontrak karena Waskita wanprestasi, karena tidak bisa memenuhi kewajiban kontrak tidak dilanjutkan," jelasnya.

Untuk itu, pada tahun ini,  kata Yahdi pihaknya sudah memasukkan proyek perbaikan jalan ini. Namun karena adanya efisiensi anggaran, makanya diajukam pada tahun 2026 mendatang.

"Tahun ini kita masukkan lagi (perbaikan jalan ini) tapi ada efisiensi, ini kami usahakan di 20224. Karena perencanaan desain ini dikerjakan dulu baru buat perencanaan," jelasnya.

Menurutnya, kondisi jalan rusak ini sudah terjadi sejak  jalan di desa itu masih jalan Kabupaten  hingga beralih ke Jalan Provinsi.

"Karena saya pernah menjadi wakil bupati Asahan, jalan ini termasuk kategri jalan rusak berat.  Jalan ini sudah rusak cukup lama waktu masih jalan ini menjadi jalan kabupaten juga sudah cukup rusak," jelasnya. 

Untuk itu, ia mendesak agar Gubernur Sumut Bobby Nasution juga mengutamakan perbaikan jalan di Kabupaten Asahan.

"Kita mendorong pak gubernur supaya daerah yang memprihatinkan juga diprioritaskan. Nias memang penting tapi kita harap pembangunan jalan di Sumut terjadi secara  merat," jelasnya. 

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sumut Hendra Dermawan Siregar merespon soal video warga bergotong royong membawa jenazah ke rumah duka akibat jalan rusak di Deda Sei Sembilang Kecamatan Sei Kepayang Timur Kabupaten yang viral di sosial media.

Menurut Hendra, jalan tersebut sudah pernah diproyekkan pada tahun 2022-2024, namun proyek ini dinyatakan gagal. Sehingga proyek ini tidak lagi diteruskan.

Hendra mengakui, jalan milik provinsi seluas 17 KM tersebut termasuk dalam kondisi rusak berat. Namun ia tak mengetahui dampaknya sampai membuat warga harus bergotong royong membawa jenazah.

"Sudah tahu lama jalan rusak ini, karena jalan ini sempat diproyekkan pada zaman gubernur sebelumnya, dari tahun 2022-2024 namun gagal. sementara untuk kondisi sekarang (warga sampai gotong jenazah) ini menjadi sebuah catatan yang sifatnya observasi untuk kami," jelasnya saat ditemui Tribun Medan, di DPRD Sumut,Senin (27/10/2025).

Dikatakannya, langkah yang diambil pihaknya adalah melakukan perencanaan ulang pembangunan jalan sepanjang 17 km tersebut. 

"Kita sudah berkoordinasi dengan DPRD untuk tahap perencanaan pembangunan jalan akan dilakukan progresnya tahun depan (2026). Sementara untuk struktur pembangunan jalan akan dilakukan bersamaan kalau tidak perencanaan dilakukan tahun 2027 mendatang," ucapnya.

Dikaatakannya, untuk progres struktur jalan memiliki waktu yang cukup lama. Karena ada banyak prosedur yang dilakukan.

Hendra juga belum bisa memastikan langkah sementara, agar warga bisa melintas dengan nyaman.

"Saya akan koordinasi dengan UPT untuk penanganan awal yang sifatnya sementara. Untuk peninjauan juga akan dilakukan oleh pihak UPT. Namun, kami minga laporannya secara continue," jelasnya.

Hendra juga belum bisa memastikan besaran anggarann untuk proyek pembangunan jalan 17 Km tersebut

"Karena kita harus observasi kerusakan berat dan ringannya. Untuk kerusakan berat kita belum tahhh usulan anggaran yang pasti kita hara berkoordinasi dengan Pemkab. Terutama dalam soal anggaran," jelasnya.

Sebelumnya, Beredar video dan foto terkait adanya masyarakat yang menggotong jenazah di Desa Sei Sembilang, Kecamatan Sei Kepayang Timur, Kabupaten Asahan.

Dalam rekaman video tersebut, terlihat beberapa masyarakat menggotong seseorang dengan menggunakan sarung yang digantung di Bambu beralaskan jalanan berlumpur.

Kadis Kominfo Asahan, Jutawan Sinaga membenarkan peristiwa tersebut.

Menurutnya, hal tersebut terjadi pada Kamis (23/10/2025) dimana masyarakat membawa seorang jenazah almarhum Syamajid (29) untuk menuju rumah duka.

"Ambulans hanya mengantar sampai Dusun III, dan kemudian dilanjutkan dengan menggunakan tandu tradisional menuju ke rumah duka," ujar Kepala Dinas Kominfo, Jutawan Sinaga, Jumat (24/10/2025).

Katanya, jalan di Sei Kepayang Timur tersebut dibagi menjadi dua kewenangan pemerintah, yakni pemerintah Kabupaten dan Provinsi Sumatera Utara.

"Kewenangan jalan Kabupaten itu hanya 2,5 kilometer, dan ada sekitar 40 kilometer yang dari Sei Kepayang bisa tembus ke Labuhanbatu Utara itu jalan Provinsi, sisanya 17 Km milik Pemprov," katanya.

Kendati begitu, pihak Pemkab Asahan telah melakukan pembangunan di jalan tersebut, dan pada P.APBD 2025 serta APBD 2026, jalan tersebut sudah dianggarkan.

"Di P.APBD sudah diajukan bakal dilakukan peningkatan di Dusun VII menuju Dusun III, kemudian di 2026 dilanjutkan lagi melalui APBD Kabupaten Asahan," terangnya.

Selain itu, pihaknya juga sudah beberapa kali mengajukan perbaikan jalan Provinsi Sumatera Utara, namun belum direalisasikan.

"Dari tahun 2021 Pemkab sudah mengajukan itu kepada Provinsi, namun belum ada tanggapan. Sempat masuk ke program pembangunan jalan 2,7 Triliunan pada masa bapak Edy Rahmayadi, namun tidak terealisasi," ungkapnya.

Ia berpesan kepada masyarakat agar bersabar, karena Pemkab sudah mengajukan dan mengucurkan anggaran untuk pembangunan jalan tersebut.

 

(cr5/tribun-medan.com)

 

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved