Kadin Diminta Berperan soal Harga Bapok, Bobby Nasution Sentil Firsal Mutyara   

Dalam pertemuan itu, perwakilan buruh menyampaikan soal harga bahan pokok yang terus mengalami peningkatan.

Penulis: Anisa Rahmadani | Editor: Eti Wahyuni
Tribun Medan/ IST
Gubernur Sumatera Utara Muhammad Bobby Afif Nasution. 

TRIBUN-MEDAN.com - Gubernur Sumut Bobby Nasution, menyentil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sumut Firsal Mutyara, lantaran, Firsal mengeluhkan kenaikan UMP yang membuat harga sembako menjadi naik dan menyulitkan para buruh.

Awal mulanya, Bobby Nasution melakukan pertemuan dengan sejumlah perwakilan buruh di Kantor Gubernur Sumut.

Dalam pertemuan itu, perwakilan buruh menyampaikan soal harga bahan pokok yang terus mengalami peningkatan.

Menanggapi hal itu, Kadin Sumut Firsal juga mengadukan alasan harga bahan pokok naik ke Gubernur Sumut Bobby Nasution.

"Begini Pak, bagaimana jika para buruh ini juga mendapatkan fasilitas pemberian sembako. Sebab seiring kenaikan upah pasti harga bahan pokok juga meningkat," jelasnya di hadapan para buruh.

Baca juga: Kadin Sumut Gelar NSIIHE, Dorong Sumut Jadi Rumah Investasi Ramah dan Prospektif

Firsal juga memprediksi kenaikan harga bahan pokok akan meningkat mulai Desember hinggal awal tahun 2026 mendatang.

"Sebelum penetapan upah itu harga sembako naik. Misal bulan Desember itu harga bapok akan meningkat setelah kenaikan UMP, itu awal Januari hingga Februari juga harga bapok meningkat," katanya.

Pihaknya sudah berupaya untuk menurunkan harga sembako, namun terkendala pada kebutuhan dan stok di gudang.

"Kami sudah mencoba mencari cara bagaimana sembako ini tidak naik tapi permasalahannya mentok di harga, dan stoknya," jelasnya.

Untuk itu, Firsal berharap, Pemprov membantu untuk memberikan kebijakan agar para buruh mendapat prioritas yntuk kestabilan bahan pokok.

"Kami berharap pemerintah membantu membuat kebijakan suatu prioritas agar ke depan kenaikan upah tidak berpengaruh dengan kenaikan harga bapok," jelasnya.

Menanggapi hal itu, Bobby langsung menyentil Kadin Sumut. Sebab, saat diminta untuk mencari daerah penghasil bapok, Kadin tidak terlibat.

"Baik terima kasih. Begini, Kadin pada saat pengendalian harga bapok, malah kabur. Disuruh cari stok ke daerah mana, malah hilang," jelasnya.

Untuk itu, Bobby meminta agar peran Kadin dalam masalah harga bapok dan inflasi di Sumut ditingkatkan.

"Untuk itu suruh (petugas) ke lapangan. Makanya jangan di kantor saja," jelasnya.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved