TRIBUN WIKI

Redenominasi Rupiah yang Diwacanakan Purbaya Pernah Berlaku Tahun 1959, Ternyata Ini Manfaatnya

Redenominasi rupiah sudah pernah dilakukan pemerintah Indonesia pada tahun 1959. Kebijakan itu untuk mecegah inflasi semakin tinggi.

Editor: Array A Argus
Pinterest/syaafira
UANG BARU- Ilustrasi uang baru rupiah pecahan Rp 1.000 hingga Rp 100.000. Saat ini pemerintah sedang mewacanakan redenominasi rupiah. 

"Sepanjang tidak diartikan sebagai: 'Ciri umum Rupiah kertas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) paling sedikit memuat: c. Sebutan pecahan dalam angka dan huruf sesuai dengan nilai nominalnya yang telah disesuaikan dengan mengkonversi angka Rp 1.000 (Seribu Rupiah) menjadi Rp 1 (Satu Rupiah)'," demikian bunyi gugatan tersebut.

Uang lama berbagai pecahan termasuk pecahan kecil ditawarkan oleh pedagang uang di kawasan Pasar Baru, Sabtu (26/1/2013). Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia diharapkan gencar menyosialisasikan rencana redenominasi atau penyederhanaan pecahan rupiah agar masyarakat siap dan redenominasi tidak menimbulkan dampak inflasi.
Uang lama berbagai pecahan termasuk pecahan kecil ditawarkan oleh pedagang uang di kawasan Pasar Baru, Sabtu (26/1/2013). Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia diharapkan gencar menyosialisasikan rencana redenominasi atau penyederhanaan pecahan rupiah agar masyarakat siap dan redenominasi tidak menimbulkan dampak inflasi. (KOMPAS/PRIYOMBODO)

Baca juga: Ramalan Shio Tikus 10 November 2025, Gesit dan Juga Penuh Strategi

Adapun kerugian konstitusional yang menyebabkan Zico meminta mata uang rupiah diredenominasi adalah kesulitan bertransaksi dengan angka nol yang banyak.

Dia menyebut, angka nol yang banyak tidak efisien dan menyebabkan kelelahan mata saat melihat dengan teliti.

"Masalah lainnya yang pemohon alami adalah karena kebiasaan dalam menghitung denominasi yang besar tersebut ternyata berdampak pada meningkatnya rabun jauh yang disebabkan oleh kelelahan visual dan ketegangan otot mata (digital eye strain) sebagai akibat dari angka nol yang banyak tersebut pada penglihatan pemohon," tulis dokumen permohonan tersebut.

Baca juga: Tanggal 10 November Memperingati Hari Apa? Ada Hari Pahlawan Hingga Hari Sains

Pemohon mengatakan, berbeda dengan mata uang Singapura yang tidak memiliki angka nol yang banyak, yang dinilai sangat mudah untuk dihitung dan bertransaksi.

Selain itu, Zico juga menilai redenominasi sebagai bentuk peningkatan cara pandang publik terhadap mata uang nasional di kancah internasional.

Dia juga berdalih, redenominasi ini bisa mengurangi kompleksitas transaksi internasional yang dapat meminimalisir terjadinya kebingungan saat konversi mata uang asing.

Negara yang Pernah Melakukan Redenominasi Mata Uang

Beberapa negara yang pernah melakukan redenominasi mata uang, yaitu pengurangan angka nol di belakang nilai mata uang untuk menyederhanakan transaksi dan mengatasi inflasi, antara lain:

  • Argentina, yang melakukan redenominasi beberapa kali pada 1970, 1983, 1985, dan 1992.

  • Brasil, yang melakukan redenominasi secara bertahap sejak 1967 sampai sukses di 1994.

  • Turki, yang melakukan redenominasi terakhir pada 2005 dengan mengganti Lira lama ke Lira baru.

  • Polandia, yang berhasil menghapus empat angka nol pada 1995.

  • Rumania dan Ukraina, yang juga tercatat sukses melakukan redenominasi.

  • Hungaria (1946), Zimbabwe (2009), Yunani (1944), Yugoslavia (1994), Nikaragua (1991), Republik Zaire/Kongo (1993), Bolivia (1987), Peru (1991).

  • Jerman pasca Perang Dunia I (1923) yang mengalami hiperinflasi besar hingga redenominasi besar dilakukan.

  • Bulgaria pada 1999, dan Tiongkok juga dikenal pernah melakukan redenominasi.

Negara-negara tersebut melakukan redenominasi dengan tujuan menstabilkan perekonomian dan mengendalikan inflasi tinggi, dengan tingkat keberhasilan yang bervariasi tergantung pada stabilitas ekonomi saat melaksanakan redenominasi.

Ada juga negara yang gagal seperti Rusia, Zimbabwe, dan Korea Utara karena redenominasi dilakukan saat kondisi perekonomian tidak stabil dan inflasi sangat tinggi.(tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Sumber: Tribunnews
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved