Kandas di Pilkada dan Tak Bisa Balik jadi TNi, Agus Yudhoyono Diberi Jabatan Baru oleh SBY
Agus Harimurti Yudhoyono, seorang bekas calon Gubernur DKI Jakarta yang tersingkir pada putaran pertama, mengaku memiliki jabatan baru.
TRIBUN-MEDAN.com - Agus Harimurti Yudhoyono, seorang bekas calon Gubernur DKI Jakarta yang tersingkir pada putaran pertama, mengaku memiliki jabatan baru.
Hanya beberapa bulan setelah dia tersingkir.
Baca: Di Depan Raja Salman dan Donald Trump, Jokowi Bilang Ini soal Terorisme dan Radikalisme
Baca: Kondisi Partai Golkar Saat Ini: Jokowi Pemilik Busnya, Setya Novanto Sopirnya
Agus yang sudah mengundurkan diri dari keanggotaan TNI Angkatan Darat dengan pangkat terakhir mayor untuk mencalonkan diri sebagai kepala daerah pun memiliki tugas baru.
"Sekarang saya jadi Direktur Eksekutif Yudhoyono Intitute," kata Agus di AHY Centre, Jakarta, Jumat (19/5/2017) malam sebagaimana dikutip dari Tribunnews.com.
Yudhoyono Institute, lembaga bentukan mantan Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini akan membahas seputar masalah politik, ekonomi, sosial dan budaya yang ada di Indonesia saat ini.
Baca: Luhut Panjaitan: Bapak Saya Dibunuh PKI di Depan Mata Saya, Bagaimana Saya Bisa Dikatakan Pro PKI?
Baca: Luhut Panjaitan: Kalau Mau Kritik Pakai Data, Jangan Kampungan yang Cuma Bicara Saja
Pemikiran dari Yudhoyono Intitute, secara berkala akan disampaikan olehnya melalui artikel dan tulisan untuk dirilis di media massa.
Untuk Kebangkitan Nasional yang jatuh pada 20 Mei, Agus mengaku sudah menulis buah pikirnya dan akan disebarluaskan.
"Saya sudah menulis di Kompas, mungkin dua hari lagi cetak. Disitu, semua hasil pemikiran saya mengenai politik bangsa saat ini dan juga relevansinya dengan kebangkitan nasional," kata putra sulung SBY ini.
Baca: Jokowi Masuk dalam Daftar 50 Muslim Paling Berpengaruh Dunia, Rizieq Shihab Tidak Ada
Baca: Hebat, Perempuan Pendaki dari India Ini Naik ke Puncak Everest 2 Kali dalam 5 Hari
Ke depan, kata Agus, Yudhoyono Institute juga akan bergerak untuk memberikan solusi bagi kesejahteraan masyarakat Indonesia.