Wajah, Tangan dan Kaki Dilakban, Ratusan Warga Padati Rumah Duka Sopir Taksol Justinus Sinaga
Justinus ditemukan pihak keluarga dalam keadaan kedua tangan dan kakinya terikat lakban, begitu juga mulutnya juga dilakban
Penulis: Dedy Kurniawan | Editor: Salomo Tarigan
Laporan Wartawan Tribun Medan / Dedy Kurniawan
TRIBUN-MEDAN.COM, SIANTAR - Driver taksi online Justinus Sinaga ditemukan telah meregang nyawa dengan kondisi mulut, tangan, kaki terlakban di kawasan Gunung Bundar, Bogor (5/3/2018).
Jenazahnya akan disemayamkan di kampung halamannya di Jalan Bahlias, Lotong VIII, Kelurahan Sigulang-gulang, Kecamatan Siantar Utara, Selasa (6/3/2018).
Amatan tribun-medan.com, suasana di sepanjang jalan rumah duka disesaki ratusan orang yang datang. Mereka menunjukkan empati dan penasaran ingin tahu kejadian tewasnya Justinus Sinaga. Terlihat juga sejumlah papan bunga ucapan duka cita.
"Kasihan kali lah keluarga bapak itu. Baiknya keluarga bapak itu di lingkungan ini," kata warga sekitar.
Baca: Kuasa Hukum JR Saragih dan KPU Sumut Saling Tunggu soal Leges Ulang Ijazah
Baca: Maia Estianty Ungkap Penyebab Dirinya Sering Berantem dengan Bunga Citra Lestari
Justinus diketahui terakhir kali bekerja membawa penumpang ke daerah Gunung Bunder, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Dia membawa penumpang dari Holland Bakery Cibuluh Bogor antar ke Gunung Bunder, Pamijahan pada hari Jumat (5/3/2018). Namun, tak kunjung pulang, dan selulernya tidak bisa dihubunhi.
Akhirnya, jenazah Justinus ditemukan berada di sekitar Pasir Reungit, Gunung Bunder, Kabupaten Bogor. Justinus ditemukan pihak keluarga dalam keadaan kedua tangan dan kakinya terikat lakban, begitu juga mulutnya juga dilakban
Dikutip dari tribunnewsBogor.com, Kapolsek Cibungbulang, Kompol Agus Suyandi mengatakan tewasnya Justinus diduga dilakukan penumpang yang menggunakan jasa taksi online korban.
"Mobil, ponsel, uang hilang, tapi tidak ada bekas luka senjata tajam, hanya mungkin ada luka lebam seperti kena pukulan saja," ujarnya saat dikonfirmasi TribunnewsBogor.com.
Dikatakannya bahwa lokasi ditemukannya sopir taksi online tersebut jarang dilalui kendaraan, baik pada siang atau pun malam hari.
"Bukan cuma malamb di situ mah siang juga sepi, jarang ada yang lewat, kecuali hari Sabtu dan Minggu," paparnya. (Dyk/tribun-medan.com)