Pengakuan Pria Pelaku Penyiksa Anak 11 Tahun Bikin Geram, Korban Diberi Makan Nasi dengan Garam Saja

Alasan pelaku penganiaya anak 11 tahun terungkap ketika ditangkap dan menjalani pemeriksaan di kantor polisi

Editor: Salomo Tarigan
tribun pekanbaru
Pengakuan Pria Pelaku Penyiksa Anak 11 Tahun Bikin Geram, Korban Diberi Makan Nasi dengan Garam Saja 

Pengakuan Pria Pelaku Penyiksa Anak 11 Tahun Bikin Geram, Korban Diberi Makan Nasi dengan Garam Saja

TRIBUN-MEDAN.COM - Alasan pelaku penganiaya anak 11 tahun terungkap ketika ditangkap dan menjalani pemeriksaan di kantor polisi.

//  

JH alias Irwan (20) tega menyiksa anak 11 tahun di Pekanbaru, Riau hingga korban mengalami luka di sekujur tubuhnya.

Alasan pelaku penyiksa anak 11 tahun tersebut, agar korban tidak melarikan diri lagi.

Akibat penyiksaan yang dilakukan JH, bocah berinisial R itu mengalami patah tulang dada dan luka memar di sekujur badanya.

Baca: UPDATE LOWONGAN KERJA 11.000 Posisi di 110 Perusahaan BUMN, Cek Cara Daftar dan Link Rekrutmen BUMN

Baca: LIGA INGGRIS - Jadwal Lengkap & SIARAN LANGSUNG Arsenal vs Man United, Laga Liga Inggris Lainnya

"Tujuannya saya menyiksa agar anak itu tidak melarikan diri lagi pak," kata JH saat dihadirkan dalam kegiatan ekspos di Mapolsek Tenayan Raya, Jumat (8/3/2019).

JH mengaku tak ada kepuasan tersendiri usai menganiaya korban.

Baca: MAHFUD MD - Akun Netizen yang Dilaporkan ke Polisi Menghilang, Mahfud MD Bilang masih Bisa Dilacak

Hanya saja dia memang ingin memberi pelajaran kepada korban.

"Karena dia sering melarikan diri pak, katanya tidak tahu jalan pulang," ucapnya.

Sementara itu, untuk makan yang diberikan kepada R, dia mengakui hanya seadanya dan terbatas.

Tak jarang R hanya diberikan makan nasi dengan garam saja.

Saat ini pihak kepolisian tengah berupaya menghubungi keluarga R, bocah laki-laki yang jadi korban penganiayaan pelaku lelaki berinisial JH (20).

Baca: MotoGP Qatar 2019 - Terungkap Misteri Saklar Motor Ducati, Andrea Dovizioso Jawab Santai

Kapolsek Tenayan Raya Kompol M. Hanafi Tanjung memaparkan, saat ekspos kasus penganiayaan, Jumat (8/3/2019) mengatakan, orangtua korban kini sedang berada di Duri.

"Kondisi perekonomian orangtua korban ini sangat susah, handphone tidak punya. Kita masih berupaya menghubungi melalui tetangganya, namun belum bisa," sebut Hanafi.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved