Pembunuhan Mahasiswi

Pilu, Sang Ibu Dapati Mahasiswi Universitas Muhammadiyah Ini Tak Lagi Bernyawa, Ini Kronologinya

Bagai mimpi buruk di siang bolong, Popong mendapati anaknya yang sudah tak bernyawa. Mahasiswi Universitas Muhammadiyah ini pun pergi selamanya.

Warta Kota/feryanto hadi
Murniati semasa hidup. (Warta Kota/feryanto hadi) 

TRIBUN-MEDAN.com - Gerimis masih turun, menambah kesunyian di perkampungan RT03/03, Pondok Rangon, Jakarta Timur, Selasa (10/1/2017) dini hari.

Nelawati (26) yang sebelumnya tertidur pulas mendadak terbangun setelah mendengar suara gaduh di rumah sebelah.

Usai terdengar cekcok,  ia juga mendengar suara benturan ke dinding bertubi-tubi.

Ia lantas membangunkan suaminya, Paul Andra Priatna (33). Jam menunjuk ke pukul 02.00, mereka berdua saling bertanya apakah gerangan yang terjadi di rumah sebelah.

Apalagi, mereka tahu, saat itu, Murniati (22), penghuni rumah sebelah, tinggal sendirian. Paul yang sempat ingin keluar rumah, sempat dilarang oleh sang istri.

Tetapi rasa penasaran mereka kian membuncah. Pukul 03.00, akhirnya mereka keluar dan berusaha memberitahukan warga lain, termasuk ibu Murniati, Popong (47), yang tinggal di kampung yang sama.

"Saya dikabarin Pak Paul ada suara ribut di rumah anak saya. Katanya anak saya sampai nangis. Pak Paul katanya juga mendengar anaknya berteriak 'ambil saja apa yang kamu mau'," jelas Popong ditemui di kediamannya, Selasa (10/1/2017).

Popong yang datang bersama warga kemudian membuka pintu rumah dengan kunci cadangan. Bagai mimpi buruk di siang bolong, Popong mendapati anaknya yang sudah tak bernyawa.

"Dia sudah meninggal dengan keadaan telentang. Saya kaget sekali. Ada luka di beberapa bagian wajahnya," terangnya.

Warga kemudian melaporkan kejadian itu ke Polsek Cipayung. Polisi yang mendatangi lokasi kejadian, segera memasang garis putih di rumah bercat putih itu.

Dalam pemeriksaan yang dilakukan, polisi menduga, Murniati tewas dibunuh.

Kapolsek Cipayung Kompol Dedi Wahyudi mengatakan, pihaknya masih menyelidiki secara serius kasus ini.

Sejumlah saksi sudah diperiksa, termasuk tetangga korban yang mengaku mendengar percekcokan antara Murni dengan orang yang diduga membunuhnya.

"Ada luka di pelipis bagian kanan, pipi dan di bagian bibir. Diduga ada penganiayaan terhadap korban," katanya.

Jenazah Murni kemudian dibawa ke Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, untuk menjalani autopsi sebagai pendukung proses penyelidikan.

Sumber: Warta kota
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved