Tahanan Tewas dalam Sel, Keluarga Protes Polisi karena Dibilang Bunuh Diri
Pihak keluarga yang tidak terima dengan kematian korban meminta pendampingan pada KontraS
Yang membuat kasus ini semakin janggal, wajah almarhum Rifzal lebam-lebam. Kemudian, ada kain yang entah darimana, yang diklaim polisi sebagai alat bagi korban untuk gantung diri.
"Banyak kejanggalan. Kami minta otopsi di Rumah Sakit Padang Sidempuan, justru diarahkan ke RS Bhayangkara. Sampai sekarang hasil otopsinya tidak kami terima," ungkap Rifki.
Baca: Ini yang Terbaru untuk Pekerja, BPJS Ketenagakerjaan Perluas Kepesertaan ke Labuhan Batu
Kemudian, pihak keluarga sempat dipaksa menandatangani satu surat pernyataan. Namun, pihak keluarga menolak permintaan polisi tersebut.
Baca: SADIS: Tepergok Maling Motor, Pria tanpa Identitas Tewas Diamuk Massa
Baca: Ada yang Janggal soal Tahanan Gantung Diri dalam Sel, Kontras Mengadu ke DPR
"Polisi juga berulang-ulang meminta baju yang dipakai adik kami saat meninggal dunia. Tapi ini tidak kami berikan," ungkap Rifki.
Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Rina Sari Ginting yang dikonfirmasi Tribun belum memberikan jawaban terkait masalah ini. Rina mengatakan dirinya sedang ada kegiatan.
Kordinator KontraS, Amin Multazam turut mempertanyakan masalah ini. Kata Amin, banyak kejanggalan yang terjadi dalam kasus ini.
"Kami juga mempertanyakan kenapa pihak kepolisian terlalu lama memberi kabar korban meninggal dunia. Kemudian, kenapa pihak keluarga sempat dihalangi untuk melihat jenazah keluarganya," kata Amin.(Ray/tribun-medan.com)