Emak-emak Geruduk Kantor Desa, Minta Tangkap Kakek Terduga Pelaku Cabul
Puluhan emak-emak datangi kantor desa, minta seorang lelaki yang dianggap predator anak ditangkap
"Dari kemarin-kemarin, kami sudah mengeluhkan kasus ini sama kades, tetapi enggak ada solusinya.
Kami ingin pelaku ditangkap," timpal Tri Handayani, yang merupakan kerabat korban.
Dari cerita Tri, kasus ini berawal ketika S datang ke rumah pelaku pada Minggu (4/11) lalu.
Saat bermain, S dipanggil pelaku. Ketika itulah NS diduga melakukan aksi cabulnya.
"Terungkapnya waktu S dibawa pulang ibunya ke Stabat.
Saat buang air kecil, S kesakitan dan menangis," ungkap Tri.
Baca: Terkuak Pencabul@n Anak Tiri dari SMP hingga Usia 22 Tahun, Aduan Ibu Kandung, Polisi Ciduk Pelaku
Penasaran, D, ibu kandung S menanyakan apa yang terjadi. Pelan-pelan, S buka suara.
D begitu terkejut mendengar pengakuan S, dan cerita ini kemudian menyebar ke warga.
"Itulah, pelaku ini beralasan sudah damai. Tapi warga di sini khawatir, makanya aparat penegak hukum harus bertindak lah," katanya.
Setelah NS pulang, warga tetap berkumpul di kantor desa.
Warga tetap ngotot minta pelaku ditangkap.
Alasannya, warga tidak ingin kasus serupa terjadi di desa mereka.(cr16)
Iming-imingi Sebidang Tanah
Dugaan pencabulan yang dilakukan NS, membuat warga di Dusun II, Desa Sunggal Kanan, Kecamatan Sunggal resah.
Mereka protes, minta NS ditangkap. Menurut keterangan Tri Handayani, kerabat korban, NS mengiming-imingi keluarga korban sebidang tanah.
"Pelaku mengaku kasus ini sudah diselesaikan secara kekeluargaan saja. Kami dengar, ibu korban diiming-imingi sebidang tanah agar tidak melapor," kata Tri.
Kapolsek Sunggal, Kompol Yasir Ahmadi beralasan belum tahu kasus ini.
"Saya coba cek dahulu. Saya tidak bisa komentar bahwa akan menangani kasus itu.
Saya tanya dulu sama Bhabin, lalu pelajari dahulu, apakah memenuhi unsur atau tidak, dan lain-lain" katanya singkat.(cr16)