Berkunjung ke Wae Rebo, Desa Adat di Atas Awan di Manggarai Nusa Tenggara Timur
Kampung yang terletak di Kabupaten Manggarai ini menawarkan keindahan dan keasrian serta merupakan kampung yang memiliki adat yang masih sangat kental
Penulis: Ayu Prasandi |
“Sementara untuk lantai 5 berfungsi sebagai ruang penyimpanan sesajian untuk para leluhur berupa anyaman bambu atau langkat,” tuturnya.
Ia mengungkapkan, konstruksi bangunan Mbaru Niang dibangun di atas pondasi batang kayu pohon hutan. Penutup atap atau disebut Wehang terbuat dari alang-alang dan ijuk yang dipasang selang-seling.
Santri Pondok Pesantren Tewas di RS setelah Dikeroyok Teman Asrama, Polisi Tetapkan 17 Tersangka
Bank Sumut Ajak Nasabah Ikuti Gaya Hidup Sehat di Acara Gathering
“Buku bambu merupakan penyangga penutup dinding atau atap. Bongkok atau tiang utama sebagai titik poros bangunan dan Ngando merupakan bagian paling atas dari tiang bongkok,” ungkapnya.
Ia mengatakan, Kampung Wae Rebo benar-benar masih mempertahankan dari apa yang ditinggalkan leluhurnya dan merupakan kampung dengan keindahan alam dan budaya yang dimilikinya serta kampung yang khas dan otentik di Kabupaten Manggarai.
Bagi Anda yang ingin mengunjungi Kampung Wae Rebo, Anda jangan takut untuk masalah penginapan. Karena ada satu rumah adat yang memang khusus disediakan untuk para wisatawan yang ingin menginap.
Warung Aman Sajikan ABG (Ayam Bibir Getar) dengan Rasa dan Sajian yang Khas
Walau Masih Menganggur Jose Mourinho Tetap Berburu Pemain Potensial Ketika Nonton Bola di Prancis
Kabid Souvenir Lembaga Pariwisata Wae Rebo, Marcelinus Ovan, mengatakan, untuk menginap, wisawatan bisa membayar dengan harga Rp 320ribu per malamnya dan sudah disediakan makan malam dan juga sarapan pagi.
Wisatawan benar-benar diajak merasakan bagaimana menjadi masyarakat Kampung Wae Rebo karena tidur di dalam rumah adat serta makan makanan yang memang dimasak oleh para warga Kampung Wae Rebo.
Salah seorang Wisawatan dari Makassar, Ade mengatakan, sengaja memilih Kampung Wae Rebo sebagai salah satu destinasi wisata ketika berada di Labuan Bajo karena penasaran dengan keindahan dari kampung tersebut.
“Selama ini saya hanya membaca dari internet dan berita serta melihat foto-foto di instagram. Lalu saya benar-benar penasaran untuk datang dan syukurnya teman-teman saya mengajak ke sini,” tuturnya yang datang bersama lima orang temannya.
Tak hanya Ade, wisatawan asal Palembang, Deddy menuturkan, meskipun rute yang dilalui untuk ke Kampung Wae Rebo cukup sulit namun hal tersebut tak menghalangi rasa penasarannya untuk melihat langsung keindahannya.
“Pas sampai di Kampung Wae Rebo ini, mata saya benar-benar dimanjakan dan merasa semua lelah yang saya tempuh terbayar,” katanya.
Tak hanya bisa melihat langsung bagaimana bentuk rumah, cara masyarakat aktivitas, di Kampung Wae Rebo Anda juga bisa membeli beragam hasil kerajinan dari masyarakatnya yang salah satunya adalah kain tenun khas dan juga kopi.
(pra/tribun-medan.com)
